Advertorial

Keberkahan Ekonomi Syariah Bagi Keluarga Muda di Indonesia

Kompas.com - 27/08/2020, 13:53 WIB

KOMPAS.com – Perkembangan gaya hidup syariah terus tumbuh di Indonesia. Hal ini ditandai dengan kemunculan ragam produk halal, mulai dari fesyen hingga kuliner.

Perkembangan tersebut juga terlihat dari sigi yang dilakukan Pew Research. Survei tersebut menemukan bahwa 83 persen responden Indonesia menjadikan aturan dan norma agama Islam sebagai pertimbangan sebelum memutuskan hal penting dalam kehidupan.

Meski begitu, literasi soal ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia justru tidak sebagus perkembangan gaya hidup syariah.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, pemahaman tentang ekonomi syariah di Indonesia masih berada pada angka 8,93 persen. Karena pengetahuan yang minim pula, kontribusi keuangan Syariah terhadap keuangan nasional pada 2019 juga hanya sebatas 8,73 persen.

Kondisi tersebut bukan berarti ekonomi syariah di Indonesia tidak punya potensi besar. Terlebih, 87,17 persen penduduk Indonesia merupakan Muslim. Artinya, pasar ekonomi syariah masih bisa digarap secara maksimal.

Dari Laporan Bank Indonesia pada 2019, pertumbuhan industri halal per tahun berada di sekitar angka 7 persen. Angka ini lebih besar dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun yang sama, yakni 5,02 persen. Hal ini berarti kinerja industri halal dalam kondisi bagus.

Dengan kondisi ini, industri halal bakal menjadi pemantik perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Dukungan pemerintah

Potensi ekonomi syariah di Indonesia juga tak lepas dari dukungan pemerintah yang menargetkan peningkatan pangsa pasar ekonomi syariah sebesar 20 persen pada 2023-2024.

Milenial yang sekarang sedang memasuki umur produktif termasuk dalam pangsa pasar tersebut. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), generasi milenial menempati 24 persen dari total penduduk Indonesia.

Data itu dapat jadi pertimbangan bagi para pelaku industri maupun regulator untuk menggaet generasi milenial dengan menyosialisasikan sistem ekonomi syariah dan produk-produk turunannya.

Dasar yang sama digunakan oleh Sun Life Indonesia yang turut tergerak untuk berinovasi memajukan perekonomian syariah dengan meluncurkan Asuransi Syariah Salam Anugerah Keluarga.

Sun Life juga menargetkan pasar milenial, utamanya yang sudah berkeluarga, untuk produk terbarunya tersebut. Pasalnya, generasi milenial membutuhkan proteksi.

Oleh karena itu, dalam Asuransi Syariah Salam Anugerah Keluarga, Sun Life memberikan kepastian perlindungan asuransi tidak hanya pada satu anggota keluarga saja, tetapi untuk satu keluarga yang terdiri dari empat anggota keluarga, ayah-ibu dan dua orang anak.

Manfaat lain yang termasuk di dalamnya adalah santunan asuransi bagi suami-istri sebesar 200 persen dan kesempatan bersedekah jariyah dengan wakaf sehingga asuransi yang dibayarkan menjadi lebih berkah karena digunakan untuk membantu sesama.

Jika Anda masih merasa belum cukup terlindungi, Asuransi Salam Anugerah Keluarga juga dilengkapi dengan perlindungan paket asuransi kesehatan tambahan (rider) Sun Medical Platinum Syariah.

Tambahan perlindungan ini melingkupi proteksi bagi Anda dan keluarga pada saat bepergian dengan memberikan fasilitas di jaringan rumah sakit rekanan di seluruh dunia. Kenyamanan pun terjamin karena Anda dan keluarga dapat memperoleh fasilitas berupa kamar perawatan privat. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan penambahan limit booster hingga enam kali sampai Rp40 miliar.

Info lengkap, klik di sini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau