Advertorial

Penularan Virus Kian Tinggi, Ini Pentingnya Probiotik untuk Jaga Sistem Imun Anak

Kompas.com - 15/09/2020, 15:31 WIB

KOMPAS.com – Meski telah memasuki fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal, masyarakat Indonesia belum lepas dari ancaman Covid-19.

Hal itu lantaran penularan virus tersebut terus meningkat hingga lebih dari 3.000 kasus setiap hari. Informasi terakhir, tercatat sebanyak 221.523 orang telah tertular Covid-19.

Dalam menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun menginjak “rem darurat” dengan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Senin, (14/9/2020). Kebijakan ini diambil untuk menekan penularan virus yang kian masif.

Kondisi itu pastinya membuat khawatir sebagian orangtua yang memiliki anak kecil. Pasalnya, anak-anak merupakan salah satu golongan rentan tertular Covid-19 dan bisa menularkan ke orang lain karena sistem imun tubuhnya yang belum terbentuk sempurna.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (8/9/2020), Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan, dari total kasus Covid-19 di Jakarta, terdapat 4.397 pasien merupakan anak berusia 0 hingga 19 tahun.

Namun, Anda tak perlu khawatir, Perhimpunan Alergi-Imunologi Indonesia (Peralmuni) dalam berbagai literatur merekomendasikan beberapa cara untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Khusus anak-anak, Anda dapat mengarahkan mereka agar tidur cukup, aktif bergerak dan olahraga, serta mengonsumsi makanan bernutrisi.

Salah satu nutrisi yang dianjurkan adalah probiotik dengan kandungan bakteri baik untuk kesehatan pencernaan. Sebab, kesehatan pencernaan merupakan kunci dari daya tahan tubuh yang kuat.

Dalam jurnal Microorganism yang diterbitkan Mdpi.com pada 2014, kata probiotik berasal dari bahasa Yunani yang berarti “untuk kehidupan”. Probiotik berlawanan dengan antibiotik yang berarti “melawan kehidupan”.

Dengan demikian, probiotik didefinisikan sebagai mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh bila diberikan dalam jumlah cukup.

Riset tersebut juga menjelaskan bahwa probiotik harus berupa mikroorganisme yang hidup pada saat dikonsumsi. Probiotik yang paling dikenal adalah bakteri baik yang termasuk dalam golongan Lactobacillus dan Bifidobacterium.

Saat dikonsumsi, mikroorganisme itu dapat membantu menyeimbangkan bakteri di saluran cerna sehingga dapat mengoptimalkan penyerapan nutrisi yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Peran probiotik sejak manusia dilahirkan

Pada dasarnya, bakteri baik ada di tiap tubuh manusia. Jenis bakterinya pun bervariasi tergantung usia.

Pada usia awal kehidupan, misalnya, manusia mendapat banyak probiotik dari air susu ibu (ASI), 60 persennya merupakan golongan Bifidobacterium dan selebihnya adalah bakteri baik Lactobacillus dan Streptococcus.

Itulah sebabnya, konsumsi ASI di awal kehidupan penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena 70 hingga 80 persen sel imunnya belum matang.

Namun, apabila bayi kurang mendapatkan ASI, asupan nutrisi tidak akan optimal untuk mendukung daya tahan tubuh.

Selain ASI, ada beberapa faktor yang memengaruhi keberadaan bakteri baik di saluran cerna, yakni metode persalinan (normal dan caesar), usia kandungan, status kesehatan, jenis makanan, dan genetik.

Kekurangan probiotik dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat atau disebut dysbiosis. Kondisi ini ditandai dengan munculnya gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare.

Khusus pada anak, sinyal dysbiosis yang diterima otak juga akan menyebabkan berbagai risiko, seperti gangguan mood, imunitas, dan tumbuh kembangnya. Hal ini akan berpengaruh pada kecerdasan, daya tahan tubuh, serapan nutrisi, dan gangguan kesehatan lainnya.

Liprolac Baby untuk jaga daya tahan tubuh anak. (Dok. Liprolac) Liprolac Baby untuk jaga daya tahan tubuh anak.

Pentingnya pencernaan sehat pada anak

Faktor-faktor penyebab dysbiosis pada anak seringkali tak bisa dihindari karena berbagai kondisi yang melatarbelakanginya.

Padahal, daya tahan tubuh yang baik penting untuk menghindari infeksi virus di masa pandemi, termasuk pada anak-anak yang termasuk golongan rentan penularan.

Oleh karena itu, anak Anda butuh asupan probiotik tambahan untuk membantu menghasilkan antibodi di dalam pencernaan. Dengan begitu, tumbuh kembang anak tetap optimal dan daya tahan tubuhnya pun tetap terjaga.

Probiotik banyak terdapat pada produk susu dan makanan fermentasi. Sayangnya, sebagian anak mengalami kesulitan makan atau yang dikenal dengan istilah gerakan tutup mulut (GTM). Kondisi ini bisa menjadi salah satu pemicu kurangnya asupan probiotik pada anak.

Meski demikian, Anda tak perlu khawatir. Kini telah banyak suplemen probiotik yang dapat membantu mengatasi berbagai gejala akibat kekurangan bakteri baik untuk bayi dan anak-anak. Contohnya adalah Liprolac Baby dan Liprolac Sachet.

Liprolac Baby merupakan varian baru dari produk Liprolac. Suplemen ini cocok digunakan pada anak di bawah 2 tahun karena diformulasikan dalam bentuk tetes atau oral drops.

Liprolac Baby telah dilengkapi banyak uji klinis untuk mengatasi berbagai kasus, seperti gangguan kesehatan pencernaan anak, kolik, alergi (alergi susu dan dermatitis atopik), serta membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Selain itu, suplemennya mudah dan aman dikonsumsi anak Anda karena tidak berasa, tidak berwarna, tidak berpengawet, dan tidak mengandung gluten. Cara penggunaannya, cukup satu kali per hari sebanyak 6 tetes.

Sementara itu, untuk anak di atas 2 tahun, ada juga Liprolac Sachet. Suplemen yang satu ini akan membantu mengoptimalkan penyerapan nutrisi dan memelihara kesehatan pencernaan mereka.

Cara penggunaannya, cukup satu sampai dua kali dalam sehari sebanyak 1 saset atau sesuai anjuran dokter. Liprolac Sachet ini juga sangat mudah dikonsumsi anak karena dapat dicampur ke dalam air minum atau dikonsumsi secara langsung.

Kedua produk Liprolac tersebut memberikan kenyamanan untuk setiap momen berharga Anda dan si kecil karena telah bersertifikasi kualitas keamanan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Food and Drug Administration (FDA - Amerika Serikat), dan European Food and Safety Authority (EFSA). 

Oleh karena itu, yuk jaga daya tahan tubuh keluarga Anda dimulai dari memenuhi asupan probiotik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Dengan pencernaan yang baik, Anda tak perlu khawatir lagi dengan ancaman penularan Covid-19.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com