Advertorial

Ini Kiat Sukses Mengembangkan Bisnis UMKM di Era Digital

Kompas.com - 12/10/2020, 11:20 WIB

KOMPAS.com - Setiap pengusaha pasti ingin bisnisnya terus berkembang, termasuk mereka yang menjalankan usaha kecil atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Namun, menjalankan sebuah usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, persaingan di dunia usaha semakin kompetitif dari waktu ke waktu, baik skala besar maupun kecil, apalagi di era digital seperti sekarang.

Oleh karena itu, diperlukan strategi jitu agar pelaku UMKM bisa bertahan dan mengembangkan bisnisnya. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan.

1. Tingkatkan kualitas produk

Kualitas produk adalah salah satu elemen penting untuk mengembangkan UMKM. Sebab, produk yang berkualitas akan selalu menjadi pilihan utama konsumen. Dengan kualitas produk yang terjaga, kualitas bisnis otomatis akan meningkat.

Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu meningkatkan kualitas produknya secara bertahap. Meski hal ini terkadang meningkatkan biaya produksi, pelaku usaha bisa mengatasinya dengan menaikkan harga jual. Selama kenaikan harga masuk akal, produk akan tetap menjadi pilihan konsumen.

2. Membaca tren

Konsumen biasanya mudah bosan dan cenderung ingin sesuatu yang baru. Maka dari itu, penting pelaku UMKM harus membaca tren terkini agar konsumen tidak “lari” ke kompetitor.

Misal saja, Anda adalah pelaku UMKM di bidang fashion dan mengetahui bahwa saat ini motif polkadot tengah menjadi tren. Cobalah untuk menerapkan motif tersebut pada koleksi terbaru tanpa menghilangkan elemen yang menjadi ciri khas brand Anda.

Dengan demikian, Anda bisa menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Strategi ini dapat digunakan untuk menggaet konsumen baru sekaligus menjaga pelanggan setia Anda.

3. Bangun engagement

Upaya lain yang bisa dilakukan untuk mengembangkan bisnis adalah membangun hubungan baik dengan konsumen. Selain berkomunikasi dengan ramah, pelaku UMKM dapat membangun hubungan dengan melibatkan konsumen dalam evaluasi dan pengembangan produk.

Contohnya, pelaku UMKM bisa membuat kuesioner untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap produk-produk yang ada. Selain itu, kuesioner juga bisa dimanfaatkan untuk menciptakan inovasi yang dapat menjawab kebutuhan konsumen.

4. Manfaatkan platform online

Di era digital ini, peran platform online sangat penting untuk mengembangkan bisnis UMKM. Sebab, saat ini sudah banyak konsumen yang lebih memilih bertransaksi secara online karena dinilai lebih praktis dan terjangkau.

Selain itu, para pelaku UMKM juga dapat memanfaatkan platform online untuk berbagai kebutuhan, mulai dari sarana penjualan, komunikasi pelanggan, hingga promosi produk. Beberapa platform yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan tersebut adalah media sosial dan e-commerce.

Dengan memanfaatkan platform online, pelaku UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih besar dan berpeluang meningkatkan penjualan.

5. Tingkatkan skill bisnis

Pengetahuan bisnis adalah modal penting bagi mereka yang ingin terjun atau tengah menjalani sebuah usaha. Hal itu diperlukan agar bisnis dapat berjalan lancar dan maksimal sehingga dapat terus berkembang dari waktu ke waktu.

Salah satu cara untuk meningkatkan skill bisnis adalah dengan mengevaluasi kinerja bisnis secara konsisten dan berkala. Dengan demikian, pelaku usaha dapat memonitor kesalahan-kesalahan yang dilakukan untuk dijadikan pengalaman dan pelajaran di kemudian hari.

Selain itu, skill bisnis juga dapat ditingkatkan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan bisnis. Contohnya, seperti pelatihan Laju Digital yang diselenggarakan oleh Facebook Indonesia.

Sebagai informasi, program Laju Digital telah diselenggarakan Facebook Indonesia sejak 2018. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital bagi para pelaku usaha, terutama UMKM. Mengingat situasi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, program tersebut diselenggarakan secara virtual di laman Facebook for Business.

Dengan mengikuti program Laju Digital, pelaku UMKM bisa mempelajari tips-tips pengembangan bisnis yang ampuh sekaligus cara memanfaatkan tools Facebook untuk meningkatkan performa bisnis. Materi-materi tersebut disampaikan langsung oleh pakar dari Facebook dan pelaku UMKM yang telah sukses.

Terdapat 11 materi yang ada pada pelatihan tersebut. Beberapa di antaranya adalah membangun kehadiran bisnis online, cara menggunakan pengelola iklan Facebook, strategi iklan yang efektif, menyebarkan kisah bisnis di Instagram, WhatsApp untuk bisnis, tips pemasaran kreatif di media sosial, dan masih banyak lagi.

Selain itu, pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 juga bisa mengambil inspirasi dari program Laju Digital. Sebab, ada materi yang secara khusus membahas bagaimana cara bertahan dan bangkit di tengah pandemi.

Program Laju Digital telah menyiarkan episode terakhirnya pada 20 Agustus 2020. Namun, Anda tetap bisa mengakses seluruh materi pelatihan ini secara gratis dengan mengunjungi laman https://business.facebook.com/watch/marketingAPAC/963987450780090.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau