Advertorial

Cerita Empat Perempuan Penerima Banpres, Bantu Kembangkan Usaha di Masa Pandemi

Kompas.com - 21/10/2020, 15:19 WIB

KOMPAS.com –  Sejak Agustus 2020, pemerintah telah meluncurkan program Bantuan Sosial Presiden (Banpres) Produktif untuk membantu usaha mikro dan ultra mikro yang terdampak pandemi Covid-19.

Banpres Produktif itu disalurkan dalam bentuk dana hibah sebesar Rp 2,4 juta yang akan diberikan kepada 9,1 juta pelaku usaha mikro dan ultra mikro di seluruh Indonesia yang tidak memiliki akses kredit perbankan. 

Adapun penyaluran Banpres tersebut dilakukan secara bertahap sejak September 2020. Beberapa penerimanya pun sudah mulai merasakan manfaatnya.

Contohnya, ibu rumah tangga asal Bekasi Erna Setiadi yang membuka usaha jus buah dan minuman dingin di rumahnya. Selama pandemi, Erna mengaku penjualannya menurun drastis.

Oleh karena itu, Erna mengatakan, dana Banpres yang diterimanya akan dipergunakan untuk menambah modal usaha dan menambah jenis dagangannya.

"Saya akan menambah dagangan dengan membuat goreng-gorengan dan stok buah segar di rumah," kata Erna dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (21/10/2020).

Kemudian, ada Ermawati yang tinggal di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Sebelum pandemi, sehari-hari Ermawati berjualan siomay di rumah, kantin SMP 2 Cikarang, dan kantin SD 03 Cikarang. Karena sekolah diliburkan, dia pun mengalihkan lokasi usahanya ke sebuah sirkuit baru di kawasan Gading II, Cikarang.

"Bansos Produktif akan saya manfaatkan untuk menambah modal bahan baku pembuatan siomay, seperti ikan, terigu, dan bumbu-bumbu dapur," ucap Ermawati.

Hal serupa juga diungkapkan Dessy Mayangsari. Perempuan yang tinggal di Desa Cikedokan, Cibitung, Kabupaten Bekasi itu sehari-hari berjualan keliling berbagai camilan keripik, seperti keripik singkong dan keripik pisang.

Dengan Bansos Produktif yang diterimanya itu, Dessy berencana untuk menambah jenis produk dagangannya agar lebih bervariasi.

"Dengan bantuan modal ini, saya akan menambah produk dengan berjualan ubi dan snack anak-anak," ucap Dessy.

Manfaat Banpres Produktif dirasakan pula oleh Anita, Warga Kampung Cibitung, Kabupaten Bekasi. Meski penjualan minyak wanginya tidak terlalu terdampak pandemi, Anita akan menggunakan dana Banpres sebagai tambahan modal usaha.

Anita menambahkan, bantuan itu akan dipergunakan untuk belanja bahan parfum agar penjualan minyak wanginya semakin meningkat.

"Biasanya, saya bisa menjual 50 botol dalam sebulan. Dengan bantuan modal ini, saya akan meningkatkan penjualan minyak wangi saya ini," ucap Anita.

Kisah keempat perempuan yang dapat mengembangkan usahanya berkat Banpres Produktif itu mendapat tanggapan baik dari Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Rully Indrawan. Menurutnya, penyaluran Banpres Produktif kepada perempuan pelaku usaha mikro sudah tepat.

"Pelaku usaha perempuan memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan," ungkap Rully saat mengunjungi komunitas usaha perempuan dan pusat oleh-oleh Gerai Bunda Sugih (GBS) di Kawasan Industri Jababeka, Kabupaten Bekasi, Selasa (20/10/2020).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menegaskan bahwa kebijakan dari pemerintah daerah harus responsif perempuan. Terutama, dalam pemberdayaan wirausaha perempuan di daerah.

"Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, kita harus terus melakukan pemberdayaan usaha mikro dan kecil yang dijalankan kaum perempuan," kata Bintang.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com