Advertorial

Manajemen Baru Jiwasraya Lakukan Transformasi Internal untuk Tingkatkan Kualitas Tata Kelola

Kompas.com - 22/10/2020, 13:12 WIB

KOMPAS.com - Manajemen baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terus melakukan transformasi dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola dan manajemen risiko perusahaan.

Selain mendukung core value Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui program Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK), upaya penerapan transformasi juga ditujukan demi mendukung program penyelamatan polis Jiwasraya yang akan disosialisasikan dalam waktu dekat.

Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga Tim Satuan Tugas Restrukturisasi Jiwasraya R Mahelan Prabantarikso menjelaskan, transformasi dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola dan manajemen risiko difokuskan pada penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibility, independensi, hingga asas keadilan (fairness).

Masih menurut Mahelan, di tengah aksi korporasi yang sedang dijalankan pemerintah dan Tim Gabungan, manajemen baru juga harus melakukan pembenahan dari sisi fundamental.

“Semoga transformasi di sisi internal ini dapat dipahami sebagai upaya dan itikad baik manajemen baru dalam menjalankan program penyelamatan polis Jiwasraya,” ujar Mahelan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (21/10/2020).

Sejalan dengan peningkatan kualitas tata kelola dan manajemen risiko perusahaan, Mahelan menambahkan, saat ini manajemen baru Jiwasraya juga telah menerapkan penggunaan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) pada saat menjalankan bisnisnya.

Dia mengatakan, penerapan prinsip GCG ini direalisasikan dengan menerapkan sistem kerja mulai dari antigratifikasi, pengendalian informasi, pelaporan pelanggaran, penerapan pedoman etika dan perilaku, hingga pengisian Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga Tim Satuan Tugas Restrukturisasi Jiwasraya R Mahelan Prabantarikso (Dok. Jiwasraya) Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga Tim Satuan Tugas Restrukturisasi Jiwasraya R Mahelan Prabantarikso

"Hal ini dikarenakan program restrukturisasi juga harus dibarengi dengan restrukturisasi organisasi dan perbaikan proses bisnis terutama di bisnis utama hingga penempatan investasi," tambah Mahelan.

Sebagai penerapan transformasi perusahaan, saat ini Jiwasraya juga diketahui telah memiliki standardisasi yang ideal dan sesuai aturan terhadap penempatan portofolio investasi yang dimiliki perusahaan.

Tak hanya itu, penerapan standardisasi portfolio tersebut dibarengi pula dengan penerapan manajemen risiko pada investasi.

Selain itu, sejak November 2018, manajemen baru Jiwasraya telah melakukan perbaikan proses bisnis dalam rangka memaksimalkan potensi-potensi perusahaan yang masih dapat dioptimalkan, sebelum pemerintah melaksanakan program penyelamatan polis atau restrukturisasi Jiwasraya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com