Advertorial

Generasi Milenial Produktif Kunci Kemajuan Bangsa Indonesia

Kompas.com - 28/10/2020, 21:44 WIB

KOMPAS.com – Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi dalam rentang waktu 10 tahun ke depan, tepatnya pada 2020-2030.

Adapun bonus demografi ditandai dengan proporsi jumlah masyarakat usia produktif jauh lebih banyak dibandingkan masyarakat usia nonproduktif.

Sebagai salah satu generasi yang masuk ke dalam kategori masyarakat usia produktif, generasi milenial harus bisa menjadikan momentum tersebut sebagai kesempatan untuk bersaing dan berkompetisi secara produktif sehingga dapat memajukan bangsa Indonesia.

“Kemajuan bangsa terletak pada generasi milenial sekarang. Kalau generasi milenial sekarang bisa berproduktif, Indonesia akan maju dan progresif,” kata Direktur Bina Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Fahrurozi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (28/10/2020).

Fahrurozi juga meminta generasi muda untuk lebih siap dan bersinergi dalam meningkatkan produktivitas serta daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam menghadapi era globalisasi ke depan.

Pasalnya, saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0 yang memberikan tantangan baru bagi generasi milenial untuk bersaing dalam tatanan global. Persaingan global itu dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Generasi milenial harus cekatan (sigap) agar tidak tertinggal dengan transformasi zaman ini,” ucapnya dalam webinar bertajuk Memaknai Sumpah Pemuda : Peran Penting Energi Pemuda, Tingkatkan Produktivitas.

Sebagai informasi, selain Fahrurozi, webinar tersebut juga menghadirkan Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman, Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar, Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Dita Indah Sari, dan Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional Kawendra Lukistian dengan moderator Dodi Lapihu DPP GAMKI dan Host Kasie Kerjasama Peningkatan Produktivitas Astri Christafilia Litha.

Pada kesempatan yang sama, Fadjroel Rachman mengatakan, generasi milenial memiliki potensi untuk mendorong kemajuan Indonesia. Sebab, generasi ini memiliki gagasan-gagasan besar dan inovatif sehingga bisa mencari cara-cara baru untuk mendorong kemajuan bangsa.

“Untuk menjadi Indonesia Maju, maka harus memiliki SDM unggul, yaitu optimal mengelola apa yang kita punya, mampu menghadapi disrupsi dengan cepat dan adaptasi dalam berpikir dan bekerjasama,” kata Fadjroel.

Sementara itu, Dita Indah Sari menyatakan, Indonesia membutuhkan support dan kerjasama yang baik dengan dunia usaha untuk meningkatkan skill tenaga kerjanya dengan up skilling dan reskilling sehingga dapat tercapai link and match antara dunia usaha dan dunia kerja.

“Industri dapat menjadi penggerak kemajuan karena keterlibatan industri dalam ketenagakerjaan, pelatihan, dan peningkatan produktivitas menjadi hal yang tidak boleh dikesampingkan,”kata Dita.

Lebih lanjut ia mengatakan, di era teknologi maju ini telah mengalami pergeseran makna produktivitas. Dahulu semakin lama seseorang bekerja bahkan banyak lembur, berarti memiliki tingkat produktivitas tinggi, tetapi sekarang, semakin sedikit waktu yang digunakan untuk memperoleh hasil yang sama bahkan lebih baik yang disebut sebagai peningkatan produktivitas.

William P Sabandar mengatakan, MRT Jakarta dibangun dengan 100 persen korporasi asli Indonesia, dengan memiliki 82 persen pemuda berusia di bawah 35 tahun sebagai penggerak dan manajemen. Menurut William, saat ini adalah masa emas untuk pemuda dalam mempercepat akselerasi pembangunan bangsa dengan menyatukan energi pemuda bangsa dalam berbagai sektor dalam satu kolaborasi hebat menghadapi transformasi digital.

Sementara Kawendra mengingatkan pentingnya sinergi dan menjadi pemuda yang inovatif dan adaptif. Menurut Kawendra, sinergi dapat membuat produktivitas generasi muda semakin besar.

“Generasi muda harus jeli melihat peluang, optimalkan jaringan dan jangkau potensi yang ada. Generasi muda harus lebih dari sekedar out of the box,bahkan mampu control of the box,” katanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com