KOMPAS.com – Inovasi teknologi digital menjadi senjata ampuh Pertamina dalam membangkitkan pelaku bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia selama masa pandemi Covid-19.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, inovasi Pertamina ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong UMKM bertransformasi ke teknologi digital.
Seperti diketahui, total UMKM yang telah menerapkan teknologi digital baru 13 persen hingga sekarang. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM agar cepat naik kelas.
Langkah Pertamina ini juga mendapatkan dukungan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Erick Thohir. Ia menegaskan bahwa UMKM merupakan bagian penting dari ekonomi nasional karena itu perlu didukung penuh.
“Kita harus membantu dan dukung penuh UMKM agar tetap survive dan bangkit. Pertamina SMEXPO memberikan motivasi kepada mereka untuk tetap optimistis agar bertahan dalam kondisi apa pun. Dari sini, UMKM juga belajar agar kita bisa adaptasi dan menyesuaikan pola bisnis di new normal,” ujar Erick Thohir di penutupan Pertamina SMEXPO 2020, beberapa waktu lalu.
Fajriyah menjelaskan, Pertamina SMEXPO 2020 merupakan inovasi Pertamina untuk menggenjot produk UMKM agar bisa menembus bukan hanya pasar domestik, melainkan pasar ekspor ke mancanegara. Harapannya, UMKM tetap produktif dan bangkit, bahkan bisa naik kelas di tengah tantangan Covid-19.
“Pertamina SMEXPO merupakan pameran virtual pertama dan terbesar di Indonesia, menghadirkan 1.780 produk unggulan UMKM dari 100 mitra binaan Pertamina di seluruh Indonesia. Pameran ini pun mendapat penghargaan rekor MURI sebagai pameran virtual dengan pilihan produk terbanyak,” terang Fajriyah dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (29/10/2020).
Pertamina SMEXPO, imbuh Fajriyah, menjembatani pelaku UMKM dalam mempromosikan produk unggulannya kepada pembeli potensial dari mancanegara sehingga terjadi kesepakatan bisnis.
Dalam pameran yang dikunjungi oleh pengunjung dari 38 negara ini, transaksi bisnis tercatat sebesar Rp 9,25 miliar. Total transaksi sebesar itu berasal dari Arab Saudi, Australia, Jerman, Perancis, Qatar, Amerika Serikat, Singapura, dan China.
Selama pandemi, lanjut Fajriyah, Pertamina terus melakukan inovasi pelatihan secara digital kepada pelaku UMKM. Hingga triwulan III 2020, Pertamina telah memfasilitasi 131 pelatihan digital bagi pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Selain itu, tidak kurang dari 7.000 UMKM mitra Pertamina telah terdaftar dalam platform procurement berbasis digital sinergi sembilan BUMN, yakni PaDi BUMN. Pertamina juga melakukan edukasi melalui kompetisi yang dilakukan sepenuhnya secara daring.
Salah satunya adalah program COVIDEA. Program ini memberi tantangan kepada instruktur Rumah BUMN (RB) agar dapat menciptakan program pembinaan yang dapat diimplementasikan di masa pandemi COVID-19.
“Pertamina juga menyediakan aplikasi e-learning dengan panduan kurikulum yang memungkinkan UMKM dapat mengikuti pelatihan secara digital sambil tetap beraktivitas bisnis,” imbuh Fajriyah.
Dari sisi permodalan, sambung Fajriyah, hingga September 2020, Program Kemitraan Pertamina telah menyalurkan dana bergulir dengan nilai Rp 181,929 miliar. Penyaluran ditargetkan untuk para UMKM mitra binaan Pertamina di 34 provinsi melalui 8 marketing operation region (MOR) dan 4 refinery unit (RU) Pertamina yang ada di berbagai area.
Pertamina juga telah menyerap produk UMKM untuk bantuan program Pertamina Peduli di masa pandemi. Total pembelian produk mitra binaan oleh Pertamina mencapai lebih dari Rp 12,68 Miliar.
“Pertamina berkomitmen terus mendorong dan mendampingi UMKM agar bisa survive serta tumbuh berkembang dan mandiri sehingga bisa menyerap tenaga kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Fajriyah.