KOMPAS.com – Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupaya mendorong geliat ekonomi agar terus berputar dan berkontribusi pada pembangunan nasional. Berbagai kebijakan yang selaras dengan arahan pemerintah terus dikebut demi bergulirnya aktivitas ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19.
Caranya, dengan terus menyalurkan Kredit Modal Kerja (KMK) kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar dapat tumbuh dan bertahan.
Salah satu pelaku UMKM yang mendapat akses pinjaman modal kerja atau KMK BRI adalah Yovy Trijayanti. Pelaku UMKM yang bergerak di bidang bakery ini telah menjadi nasabah BRI sejak 1996.
Awalnya, Yovy mengaku sempat bingung dengan kondisi ekonomi yang semakin sulit akibat pandemi. Yovy mengungkapkan, selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bisnisnya ikut terdampak.
Sepinya pembeli akibat pandemi memaksa Yovy menutup Toko Salira Bakery miliknya selama dua bulan, sejak April-Juni 2020. Akibatnya, Yovy mengalami penurunan pendapat yang cukup signifikan.
“Setiap bulan sebelum pandemi, saya bisa menerima omzet hingga Rp 70 juta. Namun, terjadi penurunan hingga 50 persen (selama pandemi). Saya hanya menerima omzet Rp 30-40 juta per bulannya,” tambah Yovy.
Keadaan mulai berubah setelah Yovy bisa mengakses bantuan pinjaman modal kerja dari BRI. Menurutnya, bantuan itu sangat membantu kelangsungan bisnisnya di masa depan.
“Pinjaman ini saya gunakan untuk kebutuhan toko serta pembelian bahan baku pembuatan roti dan cake. Saya juga pakai pinjamannya untuk pelatihan bagi pekerja saya dalam meningkatkan kemampuan mereka di bisnis ini,” ungkap Yovy dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (10/11/2020).
Sebagai informasi, Toko Salira Bakery yang dikelola Yovy merupakan usaha keluarga turun-temurun. Saat ini, terdapat tujuh pegawai di toko roti yang berlokasi di Duren Sawit, Jakarta Timur tersebut. Tiga orang pegawai merupakan baker, dua orang pramusaji, dan dua orang pegawai roti keliling yang setiap harinya bertugas menjual roti di sekitar wilayah Duren Sawit dan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
“Sejak saya meminjam di BRI, bisnis roti saya mengalami peningkatan yang cukup bagus. Awal meminjam pada Agustus 2020 lalu. (Pinjaman itu) ikut mendorong omzet saya hingga Rp 40 juta rupiah,” ujarnya.
Yovy mengaku sangat bersyukur karena BRI mendampinginya untuk terus maju. Menurutnya, seluruh pekerja BRI yang berhubungan dirinya sangat komunikatif dan memberikan support yang luar biasa.
Salira Bakery sebenarnya memiliki pelanggan tetap yang kerap memesan roti dalam bentuk box maupun cake untuk acara-acara, seperti pernikahan, ulang tahun, dan perayaan lainnya. Roti yang dijual pun cukup beragam, mulai dari roti buaya, roti dengan berbagai isi, dan croissant.
Untuk menggenjot penjualannya, Yovy gencar memberikan promo kepada para pembeli. Yovy memberikan promo diskon 20 persen setiap hari bagi pelanggan yang membeli roti pada pukul 8 pagi hingga 12 siang.
Selain itu, Yovy juga melakukan promosi melalui usahanya yang lain, yakni Salira Barbershop. Yovy memberikan air mineral dan roti gratis kepada setiap pengunjung yang melakukan perawatan rambut di barbershop itu.
“Saya menawarkan banyak promo bagi pembeli. Hal ini saya lakukan agar usaha tetap jalan dan karyawan saya tetap bisa menerima haknya,” tutur Yovy.
Dalam berbisnis, Yovy mengungkapkan, dirinya selalu menjamin kebersihan dan kualitas bahan baku dari setiap produk roti dan cake yang dijual kepada konsumen.
“Kualitas bahan baku kami berani di adu dengan toko roti lain yang sudah punya nama. Saya menggunakan tepung terbaik, cara memanggang terbaik, dan yang pasti kebersihan serta kualitas roti kami tidak perlu diragukan. Roti kami tanpa bahan pengawet dan setiap harinya kami menjual roti yang dipanggang di hari yang sama, bukan barang kemarin,” paparnya.
Direktur Bisnis Kecil, Ritel, dan Menengah Bank BRI Priyastomo mengatakan, dengan melihat perjuangan pelaku UMKM di tengah pandemi, BRI akan terus mendukung usaha mereka melalui berbagai kemudahan dan fasilitas milik BRI.
Selain itu, BRI juga berkomitmen untuk terus menggerakkan roda ekonomi mikro di Indonesia. Caranya, dengan memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku usaha agar tetap bertahan serta tumbuh di masa sulit.
“Kami akan terus menjadi partner bisnis yang senantiasa mendampingi para pelaku UMKM dalam meniti bisnisnya di periode sulit seperti sekarang ini,” ujar Priyastomo.