Advertorial

BRI Perkenalkan BRIBrain, "Otak" Dibalik Semua Kecanggihan Teknologi BRI

Kompas.com - 17/11/2020, 09:09 WIB

KOMPAS.com - Bank BRI berpartisipasi dalam pameran teknologi bertajuk “Inovasi Indonesia Artificial Intelligence Summit 2020” (IIAIS 2020) yang diselenggarakan pada 10-13 November 2020 di Jakarta. Pameran produk inovasi berbasis kecerdasan buatan ini menghadirkan berbagai rangkaian acara, mulai dari pameran virtual, webinar series, hingga poster session.

Acara yang diselenggarakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tersebut bertujuan untuk menunjukkan kemampuan Indonesia dalam teknologi kecerdasan buatan.

IIAIS 2020 dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo dan didampingi sejumlah pejabat, seperti Menteri Riset dan Teknologi Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro dan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Hammam Riza.

Turut hadir pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Data & Artificial Intelligence Specialist Microsoft Indonesia Fiki Setiyono, dan pakar Artificial Intelligence Facebook Yann LeCun.

Peserta pameran virtual IIAIS 2020 terdiri dari sejumlah lembaga pemerintah, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Perindustrian, Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Selain itu, sejumlah perguruan tinggi negeri, start-up, dan berbagai asosiasi lainnya juga turut hadir pada di IIAIS 2020.

Pada kesempatan tersebut, BRI menunjukkan hasil inovasi kecerdasan buatan berbasis Big Data dan artificial intelligence (AI), yakni BRIBrain. Teknologi ini dikembangkan BRI untuk menyimpan, memproses, dan mengkonsolidasikan segala informasi dari berbagai sumber.

Direktur Digital, Teknologi, Informasi, dan Operasi BRI Indra Utoyo mengatakan, BRIBrain menjadi “otak” BRI dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat dan presisi untuk meningkatkan kualitas produk serta layanan yang ditawarkan oleh aplikasi-aplikasi BRI.

“Kehadiran kami dalam acara ini adalah bentuk dukungan BRI bagi perkembangan inovasi dalam bidang kecerdasan buatan,” kata Indra dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (13/11/2020).

Saat ini, lanjut Indra, kecerdasan buatan sangat dibutuhkan untuk memudahkan pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat.

Empat keunggulan

BRIBrain merupakan sistem kecerdasan buatan yang memiliki empat keunggulan.

Pertama, sistem penilaian BRILink (BRILink score). Dengan BRIBrain, penilaian kelayakan calon Agen BRILink dilakukan secara praktis dan realtime.

Kedua, BRIBrain membuat proses penilaian kredit (credit scoring) calon debitur menjadi lebih cepat dan minim resiko dengan pendekatan machine learning. Dengan demikian persetujuan dan pencairan pinjaman dapat dilakukan secara instan serta meminimalisasi risiko kredit macet.

Ketiga, BRIBrain membantu BRI memetakan profil nasabah secara tepat sehingga pendekatan komunikasi dengan nasabah menjadi cepat dan akurat (customer profiling score).

Keempat, BRIBrain membuat BRI lebih cepat menemukan potensi tindakan kejahatan perbankan, seperti penipuan atau fraud yang dapat menimpa nasabah atau perseroan (fraud score). BRIBrain dapat menemukan anomali dan tindak kejahatan pada transaksi secara cepat.

Kehadiran BRIBrain akan memudahkan pengambilan keputusan bisnis dengan tingkat risiko terukur. Kemudian, teknologi ini dapat memberikan input informasi yang lebih luas dalam proses pengelolaan bisnis yang prudent, secure, dan dapat diandalkan.

“Dengan demikian, kepercayaan nasabah dan stakeholder kepada BRI dapat meningkat,” imbuh Indra.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com