KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melakukan pendampingan dan pembinaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) secara berkelanjutan melalui program kemitraan. Program ini mendampingi UMKM dari kondisi tradisional hingga mampu menerapkan prinsip go global secara teliti agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Prinsip go global ini turut diterapkan salah satu pemilik UMKM binaan Pertamina, Yosephine Erlinanie. Pemiliki usaha Oniecraft ini terkenal dengan kerajinan paper tole atau seni gambar tiga dimensi.
“Seni paper tole ini sangat kami jaga kualitasnya dan tidak bisa dibuat secara terburu-buru,” ujar wanita yang akrab disapa Onie dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (18/11/2020).
Setiap produk yang dibuat, lanjut Onie, harus dikerjakan secara detail dan teliti sehingga hasilnya dapat memuaskan penikmat seni serta pelanggannya.
Sejak mengenal karya seni paper tole pada 1996, ia berhasil menelurkan ribuan pengrajin melalui kursus-kursus yang mayoritas diselenggarakan secara gratis di berbagai kota Indonesia.
Dengan mengadakan kursus, Onie ingin lebih banyak orang mengenal kerajinan paper tole. Ia pun mulai memberanikan diri untuk menjual hasil kerajinannya itu sejak 2000 dan menyasar ke masyarakat asing atau ekspatriat di Indonesia.
Produk-produk Oniecraft dipasarkan dengan kisaran harga mulai dari Rp 110.000 sampai Rp 10 juta. Harga yang ditawarkan sesuai dengan tingkat kesulitan pembuatan paper tole. Dengan harga jual tersebut, Onie mampu mengantongi omzet bersih sekitar Rp 30 juta per bulan.
Selain mengejar profit, Onie juga mempunyai misi penting di balik usaha yang dijalaninya. Ia ingin melestarikan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia melalui kerajinan tangan.
“Kesenian paper tole ini cukup populer di Eropa. Untuk itu, kami modifikasi dengan bentuk dan ciri khas bangsa (Indonesia) agar lebih dikenal dunia, terutama kebudayaannya,” kata Onie.
Upaya tersebut perlahan mulai menunjukkan hasil positif. Beberapa produk Oniecraft berhasil diekspor ke berbagai negara di Eropa dan Jepang.
Selain itu, Oniecraft juga banyak mengikuti pameran produk ke luar negeri seperti Aljazair, Jepang, Hong Kong, dan Norwegia.
“Di bawah binaan Pertamina, saya ingin usaha ini dapat lebih berkembang dan bisa menjangkau area pemasaran yang lebih luas lagi,” tutur Onie.
Sementara itu, Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari mengapresiasi upaya yang dilakukan Onie. Menurutnya, prinsip usaha yang dijalani Onie layak didukung dan terus dilestarikan.
“Selain menerapkan usaha berbasis sociopreneur, kita juga harus mendukung usaha pengenalan budaya Indonesia ke mata dunia,” kata Heppy.
Pertamina juga akan membantu UMKM seperti Oniecraft untuk naik kelas menjadi UMKM unggul dan mandiri. Hal itu akan membuka lapangan pekerjaan dan membantu kemandirian ekonomi.
“(Upaya) ini adalah implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) ke-8 yang diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Heppy.