Advertorial

Perkuat Karakter Bangsa Mahasiswa Baru, Itenas Bandung Gelar PKBN Secara Online

Kompas.com - 20/11/2020, 09:47 WIB

KOMPAS.com - Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung menyelenggarakan kuliah umum Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) 2020 bagi para mahasiswa baru secara daring. Acara ini dibuka langsung oleh Rektor Itenas Bandung, Prof. Meilinda Nurbanasari, Ph.D. Sabtu (3/10/2020).

Mayjen TNI (Purn) Asrobudi, S.IP., M.Si, menjadi narasumber untuk kuliah umum PKBN Itenas 2020. Ia memberikan materi setiap Sabtu selama tiga minggu.

Meilinda mengatakan, kegiatan PKBN biasanya dilaksanakan selama tiga hari sebelum masa perkuliahan dimulai. Mengingat situasi pandemi Covid-19, kegiatan ini diubah menjadi kuliah umum yang diikuti oleh mahasiswa baru secara online.

Ia berharap, kegiatan lapangan masih bisa dilaksanakan di kemudian hari dengan memperhatikan perkembangan situasi pandemi.

“Sebagai sebuah institusi pendidikan, Itenas Bandung memandang PKBN sangat penting bagi generasi muda saat ini. Sebab, PKBN dapat mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul dengan (rasa) nasionalisme tinggi, cinta tanah air, jujur, dan penuh integritas. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah penguatan karakter bangsa, khususnya mahasiswa Itenas sehingga dapat menjadi Pelajar Pancasila, ” ujar Meilinda dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (4/11/2020).

Pada minggu pertama kuliah umum PKBN Itenas 2020, Mayjen TNI (Purn) Asrobudi menyampaikan materi tentang “4 Konsensus Berbangsa”. Menurut purnawirawan TNI AD ini, empat konsensus tersebut penting dijaga untuk mempertahankan kedaulatan bangsa.

“Seluruh komponen bangsa Indonesia harus berkomitmen untuk selalu mempertahankan empat konsensus dasar dalam berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika,” imbuhnya.

Implementasi bela negara, lanjut Mayjen TNI (Purn) Asrobudi, tidak perlu dengan hal yang muluk-muluk. Misal saja, dengan melakukan donor darah. Hal ini merupakan perilaku sederhana nan mulia yang mencerminkan sila ke-2 Pancasila, yakni “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.

Pada minggu kedua, Mayjen TNI (Purn) Asrobudi menyampaikan materi tentang “Tataran Dasar Bela Negara dalam Gerakan Nasional Bela Negara”.

Materi tersebut disambut antusias oleh para mahasiswa baru. Hal itu ditandai dengan banyaknya mahasiswa yang aktif bertanya dan menanggapi materi yang disampaikan Mayjen TNI (Purn) Asrobudi.

Sementara itu, pada minggu ketiga, Mayjen TNI (Purn) Asrobudi memberikan materi mengenai “Wawasan Kebangsaan Sebagai Modal Insan yang Produktif”.

Pada kesempatan itu, Mayjen TNI (Purn) Asrobudi menyampaikan bahwa warga negara yang memiliki wawasan kebangsaan adalah warga negara yang menyadari dan memiliki sikap, perilaku, serta pemahaman mendalam tentang implementasi nilai-nilai Pancasila serta UUD 45 dalam kehidupan sehari-hari, terutama sebagai mahasiswa.

“Setiap kontribusi mahasiswa pada pembangunan tidak lepas dari Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”, imbuhnya.

Kuliah umum PKBN Itenas 2020 dilaksanakan setiap Sabtu selama satu semester dengan narasumber dan tema yang berbeda. Kegiatan tersebut dapat diakses peserta melalui laman e-learning Itenas.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau