Advertorial

Mau Investasi Emas? Pahami Dulu Pengertian dan Jenis-jenisnya

Kompas.com - 26/11/2020, 09:49 WIB

KOMPAS.com – Emas dinilai sebagai salah satu instrumen investasi yang paling aman selama masa pandemi Covid-19.

Tak heran, emas memang investasi yang bersifat likuid atau mudah dicairkan. Cara berinvestasi dengan instrumen ini pun terbilang mudah sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja.

Tak hanya itu, harganya pun cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Pergerakan harga emas di tengah pandemi cenderung lebih stabil dibandingkan instrumen investasi lain seperti saham.

Berdasarkan laman Pegadaian, harga emas tercatat Rp 696.000 per gram pada Senin (2/3/2020) atau pertama kali Covid-19 masuk ke Indonesia.

Sementara, harga emas hari ini berdasarkan laman Tokopedia Emas, menyentuh angka Rp 915.000 per gram.

Pergerakan harga ini menunjukkan bahwa risiko investasi logam mulia ini cenderung kecil. Bahkan, saat resesi ekonomi akibat pandemi, instrumen emas justru memperlihatkan ketangguhannya.

Namun, sebelum Anda memutuskan untuk investasi emas, sebaiknya kenali jenis-jenisnya terlebih dahulu supaya keuntungan yang diperoleh sesuai dengan harapan. Berikut penjelasannya.

Emas batangan

Emas batangan merupakan logam mulia yang berbentuk batangan, lempengan, dan bungkalan. Kadar emasnya mencapai 99,9 persen atau disebut juga emas murni.

Emas batangan tergolong investasi yang aman karena sifatnya tetap dan tidak berubah. Sifatnya yang likuid atau mudah dicairkan membuat emas batangan mudah dijual kembali, terutama jika Anda membutuhkan uang dalam waktu mendesak.

Dengan demikian, emas batangan bisa menjadi pilihan investasi yang menguntungkan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Koin emas dinar

Selain dalam bentuk batangan, logam mulia juga dicetak dalam bentuk koin emas dinar. Jenis logam mulia ini juga bisa menjadi salah satu pilihan bagi yang ingin berinvestasi emas.

Dinar sendiri merupakan koin atau keping emas yang pada zaman dulu sering dipakai sebagai alat transaksi.

Kini, dinar lebih sering sebagai sarana investasi ketimbang sebagai alat tukar. Logam mulia ini relatif aman dari gejolak inflasi dan bisa mengikuti nilai mata uang asing.

Di Indonesia, salah satu produsen dinar emas adalah PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Dinar Antam ada dua jenis, yakni dinar Au 91,7 persen atau dinar dengan kandungan emas 91,7 persen (22 karat). Lalu ada dinar fine gold 99,99 persen atau dinar dengan kandungan emas 99, 99 persen (24 karat).

Emas perhiasan

Emas perhiasan banyak dipilih karena tak hanya menjadi benda investasi saja, tetapi juga perhiasan atau aksesori untuk menunjang penampilan seseorang.

Karena memiliki dua fungsi tersebut, sebagian besar kaum hawa banyak memilih nabung emas dalam bentuk perhiasan.

Umumnya, emas dalam bentuk perhiasan dijual dengan harga yang bervariasi tergantung kadar kemurniannya. Adapun kadar emas perhiasan yang dijual biasanya mulai dari 18 karat, 22 karat, dan 24 karat. 

Semakin kecil karatnya, harga pun semakin terjangkau. Sebagai informasi, umumnya harga emas perhiasan memang lebih terjangkau dibandingkan dua jenis emas lainnya yang disebutkan tadi.

Alasan itu pula yang membuat wanita lebih suka menyisihkan uangnya untuk membeli perhiasan emas sebagai investasi.

Meski demikian, emas perhiasan juga punya harga jual yang lebih kecil. Selain itu, emas perhiasan juga rentan rusak ataupun hilang bila tak disimpan secara benar. Saat emas perhiasan rusak atau menjadi kusam, nilai emas tersebut bisa jauh berkurang.

Keaslian kadar karat pun tak sepenuhnya murni karena perhiasan emas merupakan hasil campuran dengan logam lain.

Sertifikat emas

Selain menyimpan emas fisik, Anda juga dapat melirik investasi emas dalam bentuk sertifikat emas.

Sertifikat emas merupakan sertifikat resmi yang menunjukkan bahwa Anda memiliki tabungan emas di suatu bank tertentu. Sertifikat emas dapat menjadi alternatif investasi yang menguntungkan bagi Anda.

Tabungan emas

Tabungan emas merupakan salah satu cara berinvestasi emas yang cocok dengan karakteristik milenial karena praktis dan terjangkau.

Anda tidak perlu modal terlalu besar karena emas dapat dibeli dengan cara dicicil mulai dari 0,1 gram. Jika tabungan emas sudah cukup besar, Anda bisa menukarkannya dalam rupa emas fisik.

Keuntungan lainnya, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan dan penyimpanan emas di safe deposit box. Risiko kehilangan fisiknya pun lebih kecil.

Pasalnya, menabung emas dapat dilakukan secara digital melalui aplikasi perbankan atau e-commerce. Misalnya saja, seperti tabungan emas di aplikasi Tokopedia.

Bagi Anda yang akan mulai investasi emas, Anda bisa mencoba layanan nabung emas di Tokopedia. Sembari menabung, Anda juga bisa mengecek pergerakan harga emas secara real-time karena Tokopedia memiliki fitur grafik harga emas hari ini.

Jadi, tunggu apa lagi? Mulai sekarang, yuk, nabung emas di Tokopedia. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com