Advertorial

Siap Berpartisipasi, Kemenperin Tampilkan Wajah Industri Nasional di Kancah Global lewat Ajang Hannover Messe 2021

Kompas.com - 02/12/2020, 20:33 WIB

KOMPAS.com – Setelah batal digelar pada April 2020 akibat pandemi Covid-19, ajang pameran internasional tahunan dan terbesar di sektor teknologi industri, Hannover Messe, akan kembali diselenggarakan pada April 2021.

Sebagai official partner country atau negara mitra di ajang yang diadakan di Hannover, Jerman tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan kesiapan Indonesia pada 2021 mendatang.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Dody Widodo mengatakan, kesempatan penting tersebut harus dimanfaatkan untuk mengenalkan wajah Indonesia di mata dunia.

“Utamanya untuk menampilkan upaya transformasi ekonomi, khususnya bidang industri 4.0,” kata Dody dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/12/2020).

Dody menambahkan, Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahan untuk melanjutkan pelaksanaan Hannover Messe 2021 pada rapat terbatas beberapa waktu lalu. Arahan khusus itu diberikan karena kehadiran Indonesia akan membawa misi utama untuk mempromosikan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Indonesia akan tetap mengusung tema tentang Making Indonesia 4.0. Masih sangat relevan dengan tema Hannover Messe 2021, yaitu Industrial Transformation,” kata Dody.

Selain itu, logo dan tagline “Connect to Accelerate” juga akan dipertahankan untuk mendukung sinergisitas yang ingin dibentuk dalam mendukung pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia.

Menurut Dody, tagline tersebut berfungsi sebagai sebuah branding strategy yang menggambarkan ajakan dan undangan kepada semua pemangku kepentingan.

“Baik itu pemerintah, pelaku industri, dan investor dari dalam maupun luar negeri untuk bersinergi mempercepat pertumbuhan industri Indonesia melalui penerapan teknologi industri 4.0,” imbuhnya.

Hannover Messe, kata Dody, bisa menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mendapatkan pengalaman bersaing dengan para pemain utama manufaktur dunia dalam memberikan dan menjual kemampuan teknologi industrinya.

Dody menambahkan, para pelaku industri dalam negeri pun dapat memanfaatkan momentum status Indonesia sebagai mitra negara resmi di Hannover Messe 2021.

Sebab, kehadiran Indonesia di ajang itu membuka kesempatan bagi pelaku industri untuk benchmarking atas perkembangan teknologi dalam memecahkan permasalahan industri

Paviliun khusus Indonesia

Meskipun kelanjutan dari 2020, Hannover Messe 2021 akan mengalami perubahan konsep, yakni menekankan pada isu economic recovery postpandemic. Karena itulah, terdapat perubahan pada display categories yang akan ditampilkan pada Paviliun Nasional Indonesia.

Paviliun Indonesia akan menampilkan peta jalan yang menggambarkan arah dan strategi pengembangan industri nasional di masa depan. Akan ditampilkan pula 10 prioritas nasional dalam upaya memperkuat struktur perindustrian Indonesia.

Adapun ke-10 prioritas tersebut adalah perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, akomodasi standar sustainability, pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan membangun infrastruktur digital nasional.

Selanjutnya, menarik minat investasi asing, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pembentukan ekosistem inovasi, menerapkan insentif untuk investasi teknologi, serta harmonisasi aturan dan kebijakan.

Tak ketinggalan, Paviliun Indonesia akan memberikan ilustrasi perjalanan Making Indonesia 4.0 yang menampilkan poin-poin penting dalam perjalanan implementasi industri 4.0 di Indonesia.

Beberapa poin yang akan ditampilkan di antaranya peluncuran Making Indonesia 4.0 pada 2018, peresmian Indonesia Industry 4.0 Readiness Index atau INDI 4.0 pada 2019, dan program pengembangan ekosistem industri 4.0 atau SINDI 4.0 pada 2019.

“Dilengkapi pula dengan pengenalan showcase pembangunan Pusat Inovasi Digital Indonesia (PIDI 4.0) yang diinisiasi oleh Kemenperin,” kata Dody.

Kemudian, Paviliun Indonesia juga akan menampilkan Smart Industrial Park Facilities sebagai bagian penting dalam pengembangan industri Indonesia. Promosi fasilitas tersebut termasuk pengembangannya yang memanfaatkan industri 4.0.

Sementara itu, kategori produk yang akan dipamerkan pada Paviliun Indonesia terdiri dari automation, motion and drives, digital ecosystems, energy solutions, engineered part and solutions, future hub, global business and markets, serta compressed air and vacuum.

Lebih lanjut, Kemenperin pun akan memberikan tempat khusus bagi startup-startup Indonesia. Menurut Dody, startup memiliki peran dan kontribusi dalam pengembangan teknologi industri yang tidak dapat diabaikan.

“Dukungan khusus ditunjukkan dengan memberikan panggung kepada para startup Indonesia yang memiliki teknologi tepat guna sehingga bisa dimanfaatkan dan menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia dan dunia,” ucap Dody.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com