Advertorial

Pengusaha Berharap Vaksin Covid-19 Gairahkan Kembali Dunia Usaha pada 2021

Kompas.com - 05/12/2020, 14:03 WIB

KOMPAS.com -  Jelang 2021, dunia usaha menyambut positif upaya pemerintah Indonesia menghadirkan dan mengembangkan vaksin Covid-19. Pasalnya, mereka yakin bahwa vaksinasi adalah salah satu faktor untuk menggairahkan kembali roda perekonomian nasional.

“Tentunya (kami) berharap, vaksin ini dapat menimbulkan rasa aman, percaya dan mengurangi ketidakpastian. Pada akhirnya, ini akan membantu masyarakat (untuk) mulai spending dan mengaktifkan kembali roda perekonomian,” ujar Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani, seperti tertulis dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/12/2020).

Harapan itu disampaikan Rosan dalam webinar yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dengan tema “Kesiapan Infrastruktur Data Vaksinasi COVID-19”, Selasa (1/12/2020).

Setali tiga uang dengan Rosan, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani mengungkapkan hal sama.

“Kami juga perlu menggarisbawahi bahwa efektivitas vaksin ini apabila sesuai harapan, tentunya akan membawa perbaikan kepada kita semua,” sambungnya.

Sembari berharap, pengusaha meminta pemerintah kembali meninjau kewajiban pengusaha menyediakan anggaran untuk vaksinasi mandiri menimbang ada banyak perusahaan yang tidak dalam kondisi finansial baik akibat wabah Covid-19.

“Karena bagaimanapun juga, kami (berada) pada kondisi (finansial) yang terdampak cukup berat,” ungkap Hariyadi.

Sebagai informasi, kehadiran vaksin memang dinilai dapat segera memulihkan dunia usaha seperti pariwisata, ekonomi kreatif dan juga usaha-usaha kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang banyak menyandarkan operasional bisnisnya pada pertemuan fisik.

Pemerintah sendiri saat ini sudah memberi isyarat akan segera menghadirkan vaksin secara bertahap mulai akhir tahun 2020.

Tak hanya pengusaha, kehadiran vaksin juga mendapat sambutan positif masyarakat. Sesuai dengan data survei Penerimaan Vaksin Covid-19 di Indonesia yang dilakukan Kementerian Kesehatan, ITAGI dan UNICEF yang menyebutkan, sekitar 64,8 persen masyarakat Indonesia percaya dan menerima vaksinasi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau