Advertorial

Mengenal OCA Indonesia dan Sederet Layanan yang Ditawarkan

Kompas.com - 14/12/2020, 20:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Selama beberapa bulan terakhir, digitalisasi menjadi salah satu topik yang sering diperbincangkan dalam dunia bisnis. Bagaimana tidak, pandemi Covid-19 mengubah hampir sebagian besar pola kerja di perusahaan.

Kini, banyak perusahaan di berbagai sektor industri mengharuskan karyawannya bekerja dari rumah. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghentikan laju persebaran virus corona.

Dengan kebijakan tersebut, terjadilah disrupsi pola kerja. Baik dari segi operasional, produksi, maupun pemasaran harus beradaptasi terhadap situasi baru (new normal) agar bisnis tetap bertahan.

Dari segi pemasaran, misalnya. Dengan situasi pandemi yang masih belum bisa diprediksi kapan akan berakhir, perusahaan mesti memutar otak agar informasi tentang produknya tetap sampai ke konsumen dengan keterbatasan aktivitas yang ada.

Salah satu jawabannya adalah dengan digitalisasi. Digitalisasi memberikan kesempatan bagi industri untuk tetap terhubung dengan konsumen melalui platform-platform digital tanpa perlu kontak fisik.

Komunikasi secara digital menjadi ujung tombak untuk mendapatkan awareness dari publik tentang produk yang dipasarkan. Namun, tak semua perusahaan, mulai dari level enterprise hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), paham strategi yang mesti dilakukan.

Chief Marketing Omni Communication Assistant (OCA) Indonesia Tiffany Krisnandya mengatakan, dalam upaya go digital, perusahaan harus berinovasi dalam hal komunikasi pemasaran. Terutama bagi perusahaan yang hanya mengandalkan bisnis secara offline.

“Pandemi sungguh membatasi gerak bisnis secara offline. Inilah tantangan yang harus dihadapi,” ujar Tiffany dalam sesi wawancara eksklusif bersama Kompas.com yang dilakukan secara virtual, Selasa (1/12/2020).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, lanjut Tiffany, para pebisnis bisa memanfaatkan layanan omni-komunikasi untuk menjangkau konsumen lebih luas dan meningkatkan customer engagement dengan cara yang efektif dan efisien. OCA Indonesia pun menjadi salah satu perusahaan yang menyediakan layanan tersebut.

OCA Indonesia merupakan solusi omni komunikasi yang dapat menjangkau konsumen lebih luas dan meningkatkan customer engagement lebih baik.

“OCA Indonesia merupakan salah satu startup atau bisa dikatakan inkubasi bisnis yang dimiliki Telkom Indonesia. Fokus kami adalah mengembangkan solusi omni-komunikasi yang dapat melakukan penyebaran pesan melalui telepon, email, SMS, dan WhatsApp dalam skala banyak dan waktu bersamaan,” jelas Tiffany.

OCA Indonesia, lanjutnya, juga memiliki sistem customer relationship management (CRM) sehingga objektifnya tidak hanya meningkatkan komunikasi, tetapi juga engagement.

Secara resmi, OCA mulai dikomersialisasi oleh PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) pada awal 2020 dengan nama brand OCA Indonesia. Namun, inkubasinya sudah dilakukan sejak 2018.

“Jadi, pada 2018 kami lakukan inkubasi bisnis dan 2019 sudah mulai trial go to market. Lalu, pada awal tahun ini akhirnya kami sudah bisa go to market dan melayani banyak enterprise serta UMKM,” terang Tiffany.

Untuk mengetahui jenis layanan apa saja yang ditawarkan OCA Indonesia, simak ulasan berikut.

  1. OCA Blast

OCA Blast merupakan salah satu fitur unggulan yang dimiliki OCA Indonesia. Layanan ini bisa dimanfaatkan  untuk melakukan banyak pengiriman pesan secara mudah. Layanan ini memungkinkan perusahaan untuk mengirim pesan, baik dalam bentuk suara (voice blast) maupun teks (text message blast).

Untuk voice blast, fitur yang bisa dimanfaatkan adalah forward call, text to speech, record speech, forward to other channel, multiple choice, collect number, dan missed call OTP. Sementara untuk text message blast, pelanggan bisa menggunakan fitur SMS, social media, dan email.

  1. OCA Profiling

Jika perusahaan Anda belum memiliki database konsumen yang ingin disasar, layanan ini tampaknya cocok untuk diterapkan. OCA Profiling akan membantu perusahaan mendapatkan calon konsumen sesuai target dan personanya.

Anda pun dapat memilih audiens yang ingin disasar berdasarkan umur, lokasi, gender, interest, hingga kebiasaan konsumen.

  1. OCA Interaction

OCA Telkom juga menyediakan layanan OCA Interaction dengan dasbor interaktif yang bisa dimanfaatkan perusahaan. OCA Interaction ini memungkinkan Anda untuk berinteraksi dengan klien, misalnya membalas pesan WhatsApp dan SMS.

“Dengan OCA interaction, selain bisa berkirim pesan atau chat yang masuk, perusahaan juga bisa update data pelanggannya. Kemudian, ada fitur yang bisa melihat insight dan labelling untuk melihat permasalahan yang masuk dari pelanggan,” jelas Tiffany.

Dengan demikian, OCA Interaction dapat dimanfaatkan untuk tujuan pemasaran, customer relation, customer retention, dan customer experience.

  1. API Platform Services

Layanan application programming interface (API) merupakan layanan yang memungkinkan perusahaan menambahkan platform di website atau aplikasi seluler tanpa perlu mengubah tampilannya.

Untuk memanfaatkan layanan ini, Anda bisa berkomunikasi terlebih dahulu dengan pihak OCA Indonesia guna mendapatkan solusi yang tepat.

  1. Chatbot

Terakhir, ada layanan Chatbot yang memungkinkan perusahaan melakukan percakapan dengan konsumen menggunakan pesan otomatis. Layanan ini akan membantu Anda merespons setiap pertanyaan dengan cepat dan tepat.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai layanan yang dihadirkan dan cara mendaftar, Anda bisa mengunjungi tautan berikut.

Dengan sederet layanan tersebut, OCA Indonesia berharap bisa membantu banyak perusahaan melakukan transformasi digital dan lebih dapat memanfaatkan peluang dalam keterbatasan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com