Advertorial

Hadapi Dinamika Industri, Alumnus Program MM Prasetiya Mulya Ungkapkan yang Didapatkan dari Kampus

Kompas.com - 22/12/2020, 18:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Perkembangan dan dinamika industri membawa banyak tantangan, utamanya bagi karyawan atau sumber daya manusia (SDM) di dalamnya.

Sebagai roda penggerak perusahaan, mereka dituntut untuk mudah beradaptasi dan memiliki kompetensi agar mampu bersaing dan menghasilkan profit.

Group Manager of Regulatory Affairs, PT. Dexa Medica, Asrining Tyas Purnomosari mengatakan, perubahan industri itu seperti hukum alam, bergerak dengan cepat dan tidak bisa ditolak kehadirannya. 

Baca juga: Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS, Cek 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat

"(Karenanya karyawan) harus jadi pribadi yang tangkas dan adaptif. Tak hanya kewajiban (sebagai karyawan), tetapi sudah seharusnya (kemampuan itu) terprogram dalam diri masing-masing. Karena ini bagian dari proses menjaga kelangsungan hidup (sustainability) baik untuk pribadi, organisasi ataupun bisnis,” ucap Tyas melalui wawancara yang dilakukan Kompas.com, Sabtu (19/12/2020).

Bagi Tyas, kemampuan itu tak datang begitu saja. Seseorang harus menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi untuk mendapatkannya.

“(Menumbuhkan rasa ingin tahu) bertujuan agar seseorang tidak cepat merasa tahu segalanya ataupun merasa paling benar. Cari jawaban atas rasa ingin tahu ini dengan berdiskusi dengan siapapun dari kalangan manapun,” jelasnya.

Baca juga: 9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

Kedua, kemampuan yang sama bisa didapatkan melalui pengalaman. Bagi Tyas, selain pengalaman bekerja, kemampuan itu juga didapatnya dari pengalaman berkuliah. 

Ia bercerita, kepribadian yang adaptif dan keinginannya untuk terus belajar semakin terbentuk ketika ia menimba ilmu di program Magister Manajemen Strategic Management (MMSM) Prasetiya Mulya.

Asrining Tyas Purnomosari saat wisuda Universitas Prasetiya Mulya 2020 (Dok. Prasetiya Mulya) Asrining Tyas Purnomosari saat wisuda Universitas Prasetiya Mulya 2020

Program studi ini memang dirancang agar mahasiswa senior ataupun pekerja dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan yang relevan dengan kondisi terkini di dunia usaha.

Baca juga: 150 Ucapan Idul Fitri 2025 dan Gambar Selamat Lebaran 1446 H buat Dikirim ke Medsos

Salah satunya adalah kemampuan adaptasi, analisis, dan pendalaman akan kebutuhan-kebutuhan perusahaan masa kini.

Ia mengaku, program studi tersebut membantunya beradaptasi terhadap kondisi lingkungan usaha yang terus berubah. Selain itu, membuatnya lebih mendalami financial literacy.

Menurutnya, memahami permasalahan finansial dapat membantu untuk mencapai tujuan keuangan serta menganalisis lingkungan bisnis.

Baca juga: Beli Perhiasan Emas 15 Kg Tunai, Wanita Ini Tuai Kritik di Medsos

Tidak sampai di situ, ia juga mengerti tentang perlunya strategi manajemen untuk mengelola suatu organisasi atau bisnis.

“Dari strategi marketing, pengelolaan SDM, operasional, inovasi, dan pengelolaan business growth, pengambilan keputusan dan strategic planning. Prasetiya Mulya memberi bekal kepada saya agar dapat duduk pada fungsi dasar dari sebuah bisnis,” kata Tyas.

Dalam wawancara tersebut, ia juga mengomentari mengenai budaya kerja di era modern. Terlebih, mengenai multitasking dan fleksibilitas tinggi yang saat ini kerap dilakukan oleh karyawan di perusahaan rintisan atau disebut startup.

Baca juga: Kenapa Mobil Listrik Tidak Dibekali Dengan Ban Serep?

“Tidak selamanya (perusahaan) bisa seperti itu (menerapkan multitasking), kalau di awal sih tidak apa-apa. Semakin perusahaan bertumbuh, diperlukan pengelolaan kerja yang rapi. Who do what, who’s responsible of what, itu harus jelas. Tanpa kejelasan ini, di saat volume permintaan pembeli bertambah akan terjadi chaos,” ujarnya.

Universitas Prasetiya Mulya kampus Cilandak (Dok. Prasetiya Mulya) Universitas Prasetiya Mulya kampus Cilandak

Fleksibel dengan perubahan

Hal serupa dikatakan oleh Chalfina Dwitha Lietara yang juga alumnus program MM Business Manajemen (MMBM) Prasetiya Mulya.

Ia menjelaskan, kemampuan beradaptasi juga harus diikuti dengan fleksibilitas. Hal ini memiliki peran penting bagi perusahaan maupun pekerja.

Baca juga: Beda Kobra dan King Kobra: Ciri Fisik, Habitat, dan Mana yang Lebih Mematikan?

“Contoh saja masa pandemi ini, itu kan dituntut jadi lebih agile untuk beradaptasi dengan kondisi yang ada. Perubahan itu sebenarnya sangat konstan dan akan terjadi di mana pun sehingga fleksibilitas sangat dibutuhkan bagi semua pihak,” ucap perempuan kelahiran Bandar Lampung tersebut.

Jika fleksibilitas perubahan tidak diantisipasi, kata dia, perusahaan tak akan bertahan lama. Hal ini ia contohkan lewat fenomena startup yang saat ini sedang marak bermunculan, tetapi juga banyak yang gugur.

Menurut Chalfina yang saat ini dipercaya sebagai Store Development Executive PT. Paragon Technology and Innovation, hal tersebut terjadi lantaran mereka belum menemukan apa sebenarnya masalah konsumen yang ingin dipecahkan oleh perusahaan rintisan itu.

Baca juga: Sambutan Shalat Idul Fitri, Dedi Mulyadi: Gubernur Gagal Jika Ada Warga Bunuh Diri karena Pinjol

Pelaku startup hanya melihat sebuah kesempatan, tapi tidak dibarengi dengan riset mendalam terhadap permasalahan yang ada di industri saat ini.

Padahal, iklim tersebut menjanjikan peluang industri yang sangat besar bila dikelola dengan baik.

“Sebisa mungkin produknya harus menjadi solusi dari masalah yang ada. Misalnya dari harganya, rasanya, kemasannya, atau bahkan cara mendapatkannya,” ujarnya.

Chalfina Dwitha Lietara saat wisuda Universitas Prasetiya Mulya 2020 (Dok. Prasetiya Mulya) Chalfina Dwitha Lietara saat wisuda Universitas Prasetiya Mulya 2020

Baca juga: Dikirim Rendang hingga Opor oleh Prillly Latuconsina, Omara Esteghlal dan Ibunya Kompak Beri Pujian

Analisis tersebut, tak lepas berkat ilmu yang telah ia dapatkan semasa berkuliah di MM Prasetiya Mulya, mulai dari menganalisis kondisi industri, keinginan pasar, sistem operasi, sumber daya, hingga keuangan.

“Yang paling saya ingat adalah saya belajar untuk melihat apa kebutuhan konsumen yang memang menjadi masalah bagi mereka, dengan mencari insight dari konsumen secara langsung. Dengan cara itu, kita bisa lebih memahami apa sebenarnya yang dapat kita jadikan solusi dalam bentuk produk atau servis,” terangnya.

Terlebih, pekerjaannya saat ini membuatnya harus cermat dalam melihat peluang di industri dan menganalisisnya untuk dijadikan sebuah solusi.

Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau