Advertorial

Human Initiative Bantu Operasi SAR Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Kompas.com - 14/01/2021, 08:54 WIB

KOMPAS.com – Human Initiative sebagai organisasi kemanusiaan turut ambil bagian dalam aktivitas pencarian dan penyelamatan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jurusan Jakarta-Pontianak yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Tim rescue Human Initiative yang dipimpin Subur Rojinawi terjun langsung ke lokasi kejadian untuk membantu operasi SAR. Selain itu, tim Human Initiative juga mendirikan dapur air untuk mendukung kebutuhan para relawan di posko terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok.

"Selanjutnya, tim yang terlibat dibagi untuk penyisiran di Tanjung Kait dekat jatuhnya pesawat selama 13 hari ke depan sekaligus mempersiapkan dan menjaga dapur air bagi para relawan pencari korban," ujar Subur dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (13/1/2021).

Hingga berita ini diturunkan, Human Initiative terus terlibat bersama Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), TNI, serta Polri dalam upaya pencarian korban kecelakaan dan puing pesawat.

Adapun tim pencari dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu 4 orang bergabung bersama Basarnas untuk melakukan penyisiran, 1 orang di Kapal Republik Indonesia (KRI Wisnu), dan 3 orang di pos induk di JICT guna mendirikan dapur air.

Dok. Human Initiative Dok. Human Initiative

Sebagai informasi, pada Sabtu, Sriwijaya Air SJ-182 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 12 awak kabin, 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak-anak, dan 3 bayi.

Pesawat Sriwijaya Air dijadwalkan terbang pukul 14.30 WIB. Namun, cuaca buruk akibat hujan deras tak memungkinkan pesawat tersebut lepas landas tepat waktu.

Pesawat tersebut baru lepas landas pukul 14.36 WIB. Kemudian, pesawat Sriwijaya Air rute SJ 182 hilang kontak pukul 14.40 WIB di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. 

Data penerbangan yang diunggah Flightradar24 menunjukkan, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 kehilangan ketinggian empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat tercatat kehilangan jelajah ketinggian ribuan meter hanya dalam waktu kurang dari satu menit.

Data mencatat ketinggian tertinggi pesawat mencapai 100.900 kaki atau sekitar 3.324 meter. Pesawat tercatat sempat menghubungi Jakarta Approach Terminal Control Area dan diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki.

Dalam hitungan detik, pesawat terpantau kehilangan ketinggian secara drastis menjadi 8.950 kaki atau 3.324 meter hanya dalam waktu 15 detik. Beberapa detik kemudian, pesawat terus kehilangan jelajah ketinggian dan tercatat berada di 5.400 kaki atau 1.646 meter.

Info terakhir, jelajah ketinggian pesawat terpantau sudah berada di titik 250 kaki atau 76,2 meter hanya dalam waktu sekitar 7 detik.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com