KOMPAS.com – Membersihkan pakaian dengan menggunakan mesin cuci merupakan cara yang cepat dan praktis. Berkat teknologi satu ini, kegiatan mencuci pakaian tidak lagi repot dan banyak membuang waktu seperti saat mencuci dengan tangan.
Meski begitu, mencuci pakaian dengan mesin cuci tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pasalnya, jika tidak berhati-hati, penggunaan dan pemilihan mesin cuci yang keliru justru bisa membuat pakaian cepat rusak.
Diberitakan Kompas.com, Jumat (13/11/2020), ada beberapa kesalahan dalam mencuci pakaian dengan mesin cuci yang membuat pakaian tidak awet.
Pertama, tidak memilah pakaian sesuai jenis kain. Agar pakaian tetap awet, sebaiknya pakaian gelap dicuci secara terpisah dari pakaian berwarna terang.
Begitu juga dengan jenis kainnya. Kain dengan material berat, seperti jeans dan wool, harus dipisahkan dengan blus dan kemeja ringan untuk mencegah abrasi pada jenis kain yang lebih halus. Handuk dan seprai juga sebaiknya dicuci terpisah.
Kedua, menggunakan terlalu banyak detergen. Menggunakan banyak detergen saat mencuci bukan berarti pakaian akan menjadi lebih bersih.
Sebaliknya, hal tersebut justru menghasilkan busa lebih banyak sehingga tidak dapat terbilas dengan air sepenuhnya. Alhasil, busa detergen yang tidak terbilas akan meninggalkan sisa lengket pada kain, berupa kotoran, debu, dan bakteri.
Selanjutnya, tidak memperhatikan risleting dan kancing. Ketika mencuci pakaian, bagian kancing dan risleting sering dilupakan. Padahal, dua bagian ini bisa merusak pakaian jika tidak dicuci dengan benar.
Untuk risleting, sebaiknya berada di posisi terbuka saat dicuci. Hal ini karena risleting memiliki gerigi yang dapat membuat pakaian tersangkut di mesin cuci.
Sementara itu, kancing pakaian sebaiknya dibiarkan tidak terpasang. Tujuannya, agar tidak merobek lubang kancing dan melindungi benang kancing agar tidak tertarik saat dicuci.
Gunakan mesin cuci dengan teknologi tepat
Selain beberapa kesalahan di atas, teknologi yang dimiliki sebuah mesin cuci juga dapat menentukan tingkat keawetan pakaian. Untuk itu, tidak ada salahnya memilih mesin cuci dengan teknologi mumpuni. Misalnya, memilih mesin cuci Samsung WA10 Top Load Wobble .
Mesin cuci top load atau model bukaan atas ini memiliki tiga fitur utama yang dapat membuat pakaian lebih awet serta lebih bersih. Ketiga fitur itu adalah teknologi Wobble, Magic Filter, dan Diamond Drum.
Teknologi Wobble dapat membantu menjaga merawat pakaian Anda dengan baik tanpa mengurangi kinerja mesin cuci. Fitur ini dirancang untuk menghasilkan arus air yang dinamis dan multi-arah sehingga dapat mencegah pakaian kusut, rusak, atau melar karena saling tersangkut saat proses pencucian.
Selanjutnya, teknologi Magic Filter pada mesin cuci Samsung WA10 dapat dengan efektif menangkap serat, bulu halus, dan partikel-partikel yang terlepas dari pakaian saat dicuci. Filter ini dapat menjaga pakaian lebih bersih sekaligus mencegah terjadinya penyumbatan drainase pada mesin cuci.
Teknologi mesin cuci untuk menjaga pakaian tetap awet lainnya adalah Diamond Drum. Bagian dalam drum mesin cuci Samsung WA10 memiliki desain alur unik yang berbentuk seperti berlian dengan ujung tumpul yang bersifat lembut terhadap pakaian. Selain itu, lubang-lubang pembuangan air terdapat pada dinding drum juga berukuran sangat kecil sehingga kain atau pakaian tidak akan tersangkut dan rusak.
Mesin cuci Samsung WA10 Top Load Wobble hadir dengan kapasitas 10 kilogram (kg) dengan ukuran yang cukup kompak, yakni 61 x 96,8 x 65,4 sentimeter (cm). Dengan begitu, mesin cuci ini bisa ditempatkan di berbagai ruangan, bahkan di ruangan berukuran kecil.
Berkat jajaran teknologinya itu, mesin cuci Samsung WA10 Top Load Wobble (WA10M5120SG/SE) terpilih menjadi pemenang di ajang POP-ID untuk kategori “Mesin Cuci Terbaik Menjaga Pakaian Tetap Awet” yang diselenggarakan KG Media dan Google. Informasi mengenai daftar pemenang bisa dilihat di sini.
Untuk harga terbaru dan penawaran terbaik mesin cuci Samsung WA10 Top Load Wobble berkapasitas 10 kg, Anda bisa mengunjungi toko-toko resmi Samsung Indonesia.