Advertorial

Edukasi Masyarakat Soal Manfaat Digital, IDA Gelar Webinar Bertajuk “Transformasi Digital Itu Sekarang Bukan Nanti”

Kompas.com - 26/01/2021, 13:50 WIB

KOMPAS.com - Asosiasi Digital Indonesia (IDA) berkomitmen untuk memberikan edukasi terkait manfaat industri digital kepada masyarakat.

Komitmen itu ditunjukkan IDA lewat penyelenggaraan web seminar (webinar) bertema “Transformasi Digital Itu Sekarang Bukan Nanti” yang akan diselenggarakan Kamis (28/1/2021) pukul 16.00-17.30 WB.

Ketua IDA Dian Gemiano mengatakan, meskipun terasosiasi dengan bisnis, IDA memiliki kewajiban untuk mengedukasi publik mengenai peran penting teknologi digital dalam kehidupan.

Webinar ini sangat penting bagi pelaku industri digital, baik yang berkecimpung di perusahaan teknologi, media, maupun advertising. Namun, pembahasannya lebih umum, yakni tentang industri digital,” ujar Gemi melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

Seminar kali ini, pada dasarnya bukanlah yang pertama. Dalam setiap seminar yang diadakan, IDA selalu menghadirkan narasumber yang berpengalaman dan kredibel di bidangnya.

Untuk webinar yang akan datang, IDA mengajak Menteri Komunikasi dan Informasi periode 2014-2019 Rudiantara, pendiri DigiAsia Alexander Rusli, Direktur Utama (Dirut) PT Solusi Sinergi Digital (Surge) Hermansjah Haryono, dan client partner iProspect Boudewijn Armando sebagai narasumber.

“Pemilihan Rudiantara, Alex Rusli, dan Hermansjah Haryono yang merupakan tulang punggung Surge sangat tepat. Mereka akan menjadi narasumber yang kompeten dan kredibel,” jelas Gemi.

Gemi menambahkan, sebagai asosiasi yang fokus pada perusahaan dalam negeri, IDA mengajak pelaku industri digital lokal untuk mengikuti webinar tersebut.

Menurutnya, para pembicara akan memberikan wawasan tentang strategi yang harus dilakukan pelaku industri lokal untuk menghadapi masa depan digital Indonesia.

Gemi berharap, acara tersebut bisa membuka wawasan sekaligus jadi solusi terkait konektivitas internet dalam ekosistem.

Secara khusus, IDA mengapresiasi kesediaan Surge menjadi mitra dalam penyelenggaraan webinar.

Gemi menjelaskan, Surge memiliki visi hebat tentang transformasi digital yang sangat diperhitungkan untuk kemajuan ekosistem digital di Indonesia.

“Surge juga punya solusi untuk menghadapi transformasi itu dalam menyambut masa depan industri teknologi,” imbuhnya.

Dirut Surge Hermansjah Haryono mengamini hal tersebut. Menurutnya, Surge punya solusi untuk menghadapi transformasi itu dalam menyambut masa depan industri teknologi.

 “Surge ikut berperan dalam mengembangkan smart city, internet of things (IOT), dan artificial intelligence (AI). Saya berharap ekosistem yang dibangun Surge tentunya memberikan pengaruh besar pula dalam dunia advertising,” kata Hermansjah.

Hermansjah optimistis dengan pengembangan ekosistem digital perusahaannya. Terlebih, Surge kini telah berpredikat sebagai perusahaan terbuka (tbk) atau terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Selain memberikan solusi bagi dunia bisnis, Hermansjah menjelaskan, pihaknya juga memiliki fokus untuk mengembangkan teknologi bergerak demi kepentingan publik.

Beberapa upaya yang telah dilakukan Surge antara lain pemasangan WiFi gratis di berbagai fasilitas umum dan menjalankan proyek pembangunan kabel fiber optik di Pulau Jawa. Dengan upaya ini, masyarakat bisa menikmati internet secara gratis. 

Sebagai informasi, webinar “Transformasi Digital Itu Sekarang Bukan Nanti” terbuka untuk kalangan umum. Bagi Anda yang ingin bergabung, silakan klik tautan http://bit.ly/WebinarIDA untuk pendaftaran.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau