KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) mendukung pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi mitra binaannya agar bisa bangkit dari dampak pandemi Covid-19. Dukungan ini diwujudkan melalui skema roadmap pembinaan.
Terdapat empat tahapan pembinaan yang disiapkan Pertamina agar pelaku UMKM bisa unggul dan mandiri, yakni go modern, go digital, go online, dan go global. Adapun pembinaan tersebut diberikan tanpa pandang bulu.
Program pembinaan UMKM dimulai Pertamina di Kota Bogor pada 2017. Saat itu, perusahaan pelat merah ini ingin memberdayakan kaum perempuan Kota Hujan agar taraf hidup dan perekonomian bisa meningkat.
Salah satu UMKM mitra Pertamina pada program tersebut adalah Intan Anastasia. Pemilik Hitara Citra Selaras yang sekarang dikenal nama Hitara Black Garlic ini bergabung sebagai mitra melalui program Kemitraan Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat pada 2019.
Salah satu UMKM mitra Pertamina pada program tersebut adalah Intan Anastasia, pemilik Hitara Citra Selaras. Ia bergabung sebagai mitra melalui Program Kemitraan Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat pada 2019.
Salah satu pelaku UMKM yang telah merasakan manfaat dari dukungan Pertamina tersebut adalah Intan Anastasia, pemilik Hitara Citra Selaras, yang sekarang dikenal nama Hitara Black Garlic. Intan menceritakan kisahnya bergabung menjadi mitra binaan Pertamina melalui Program Kemitraan Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat.
Intan menjelaskan, produk bawang putih hitam atau black garlic merupakan produk utama dari Hitara yang terbilang unik dan selalu menjadi perhatian di berbagai kesempatan.
Black garlic merupakan bawang hasil fermentasi dari bawang putih yang memiliki tekstur lembut serta rasa yang gurih dan ringan. Bentuknya sekilas mirip bawang putih kering, tapi bila dikupas buahnya berwarna hitam.
Selama ini, bawang hitam dipercaya memiliki khasiat yang bagus untuk kesehatan tubuh manusia serta memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.
Lambat laun, usahanya pun berkembang. Intan pun mengubah brand UMKM miliknya menjadi Hitara Black Garlic
Namun, sepanjang 2020 usahanya harus menerima dampak pandemi Covid-19. Tahun tersebut jadi masa terberat Intan dalam menjalankan bisnis black garlic.
Hitara Black Garlic tidak menyerah pada keadaan. Berbagai langkah dicoba oleh Intan untuk dapat bertahan dan bangkit dari kondisi berat tersebut.
"Sebelum pandemi ini, Hitara lebih banyak melakukan promosi dan penjualan melalui pameran-pameran. Bisa dibilang, produksi kami cukup tinggi serta selalu berjalan dengan lancar setiap bulannya," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (26/2/2021).
Ketika pandemi terjadi di pada awal 2020, bukan saja target pasar yang harus berubah, Intan bahkan harus menyesuaikan tingkat produksi Hitara Black Garlic.
"Misalnya, jika tahun sebelumnya empat mesin yang berproduksi, pada 2020 sempat hanya satu mesin dulu yang dioperasikan. Agak sedih juga sih karena jumlah pesanan menurun signifikan jadinya," keluhnya.
Berani berubah
Intan mengaku, pihaknya tidak bisa lagi mengandalkan sistem penjualan langsung yang kerap digunakan. Karena itu, ia pun beralih dari penjualan sistem offline menjadi online.
“Kami harus berani berubah, dari offline menjadi online. Kami juga sudah mulai masuk ke beberapa marketplace untuk penjualannya," urainya.
Beberapa ilmu penjualan online sudah ia dapatkan sejak bergabung menjadi mitra binaan Pertamina dua tahun lalu.
Dari Pertamina, ia mengaku tidak hanya mendapatkan dukungan modal, tapi juga pelatihan melalui seminar online.
Salah satu upaya penjualan online yang paling dirasa berhasil adalah mengikuti Pertamina SMEXPO 2020. Ajang pameran virtual UMKM terbesar di Indonesia tersebut digelar pada September 2020.
Dalam acara tersebut, Pertamina menghadirkan ratusan UMKM binaannya, mulai dari kuliner, fesyen, kerajinan, furnitur, hingga agrobisnis.
“Setelah menjadi mitra binaan Pertamina, kami merasa terbantu dengan berbagai program pelatihan dan pameran yang diadakan Pertamina saat pandemi,” terangnya.
Intan mengatakan, pameran SMEXPO dari Pertamina merupakan pameran virtual pertama dan terbesar yang banyak mengenalkan Hitara kepada calon pembeli dari beberapa negara. Bahkan, hingga kini pihaknya masih menjajaki kerja sama.
Unit Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menuturkan, program Kemitraan Pertamina merupakan upaya perusahaan dalam mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 8.
Pada poin tersebut, Pertamina berupaya memberikan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua masyarakat.
Eko menjelaskan, program Kemitraan Pertamina juga merupakan sarana bagi perusahaan untuk memberdayakan UMKM dengan obyektif yang sama dengan negara.
Terutama, lanjutnya, terkait penciptaan lapangan dan kesempatan kerja yang akan berdampak signifikan pada pengentasan kemiskinan.
Eko juga menyampaikan, Pertamina akan mendukung pengembangan produk-produk lokal seperti yang dilakukan kepada Hitara Black Garlic.
Dia pun mengajak masyarakat Indonesia untuk turut membantu UMKM agar pulih dan bangkit melalui penggunaan produk-produk lokal hasil UMKM.
“Kami optimistis para mitra binaan akan mampu berkembang pesat dan naik kelas, serta menerapkan SDGs poin nomor 8 dengan membantu orang di sekitarnya dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Eko.