Advertorial

Hadirkan Pengalaman Berbeda, Kawasan Ini Wajib Kamu Sambangi Saat ke Singapura

Kompas.com - 06/03/2021, 12:29 WIB

KOMPAS.com - Saat berlibur di Singapura, wisatawan kerap menyambangi sejumlah destinasi wisata populer, seperti Orchard Road, Universal Studios Singapore, Marina Bay Sands, dan Patung Merlion.

Pilihan itu tak salah, mengingat destinasi wisata tersebut memang memiliki pesona tersendiri sehingga digemari wisatawan dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Meski demikian, masih banyak surga tersembunyi di Singapura yang tak kalah menarik dari destinasi populer tersebut. Salah satunya adalah Keong Saik Road.

Keong Saik Road berada di kawasan Chinatown Singapura, tepatnya di Tanjong Pagar. Nama jalan ini diambil dari seorang saudagar China kelahiran Melaka, Tan Keong Saik, pada 1926. Saat itu, kawasan ini menjadi perkampungan orang-orang China pertama yang ada di Singapura.

Sampai akhirnya, kawasan tersebut disulap menjadi destinasi wisata pada 1990-an. Hal itu ditandai dengan pembangunan sejumlah boutique hotel, seperti Keong Saik Hotel, Naumi Liora, dan Hotel 1929.

Kini, Keong Saik Road menjadi salah satu spot paling hit di Singapura. Pasalnya, kawasan ini menyuguhkan pengalaman berbeda. Perpaduan elemen klasik dan modern yang sempurna menghadirkan nuansa eklektik nan unik.

Tampak deretan rumah toko (ruko) lawas berjajar rapi di sepanjang kawasan tersebut. Perpaduan rancangan arsitektur China dan Inggris pun menyuguhkan pemandangan klasik khas era kolonial.

Sejumlah ruko klasik tersebut dicat dengan warna-warna pastel yang memanjakan mata tanpa mengubah bentuk aslinya.

Selain itu, kehadiran sejumlah pertokoan dengan konsep unik dan menarik semakin meningkatkan daya tarik kawasan Keong Saik Road.

Pengalaman gastronomi lengkap

Tak hanya menyuguhkan pemandangan unik, Keong Saik Road juga menjadi salah satu destinasi kuliner terbaik di Singapura. Kawasan ini memiliki santapan kuliner lezat, baik tradisional maupun modern.

Untuk pengalaman sarapan unik, kamu bisa menyambangi 1KS by Park Bench Deli yang ada di lantai dasar The Working Capitol, 1 Keong Saik Road.

Salah satu sajian burger di Park Bench Deli (Dok. Park Bench Deli/Facebook) Salah satu sajian burger di Park Bench Deli (Dok. Park Bench Deli/Facebook)

Restoran tersebut menyajikan sejumlah sajian sandwich lezat yang menggugah selera, seperti lox toast dan short rib sandwich.

Setelah menyantap sarapan lezat, kamu bisa berfoto dengan Ripple Root Wall Mural yang ada di luar bangunan The Working Capitol sebagai latar. Mural yang terinspirasi dari suasana alam liar ini merupakan karya duo seniman lokal, Liquan Liew dan Estella Eng. Keduanya dikenal sebagai Ripple Root.

Karya mural Ripple Root di Keong Saik Road (Dok. Ripple Root/Instagram) Karya mural Ripple Root di Keong Saik Road (Dok. Ripple Root/Instagram)

Selanjutnya, cita rasa khas Negeri Sakura dapat menjadi pilihan santap siang yang tepat setelah berkeliling seharian di Keong Saik Road. Kamu bisa menikmatinya di restoran pemenang Michelin Bib Gourmand, Man Man Japanese Unagi Restaurant.

Sebagai informasi, Bib Gourmand adalah penghargaan Michelin Guide untuk restoran “kaki lima” yang memiliki makanan berkualitas. Artinya, Man Man Japanese Unagi Restaurant menyajikan santapan bercita rasa top dengan harga terjangkau.

Adapun hidangan yang menjadi rekomendasi di restoran tersebut ialah Hitsumabushi - unagi atau belut panggang beroleskan saus manis khas Jepang yang disajikan bersama semangkuk nasi hangat.

Hidangan Hitsumabushi di Man Man Japanese Unagi Restaurant, Singapura (Dok. Man Man Japanese Unagi Restaurant/Facebook) Hidangan Hitsumabushi di Man Man Japanese Unagi Restaurant, Singapura (Dok. Man Man Japanese Unagi Restaurant/Facebook)

Perlu diketahui, sajian Hitsumabushi menggunakan belut berkualitas yang didatangkan langsung dari Jepang. Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau, yakni 29,90 dollar Singapura atau sekitar Rp 320.000 menggunakan kurs saat ini.

Kenikmatan hidangan tersebut dapat kamu rasakan sejak gigitan pertama. Kulit belut yang crispy berpadu sempurna dengan kelembutan dagingnya. Penyuka pedas pun bisa menambahkan wasabi segar yang digiling secara manual.

Selepas menikmati rangkaian kuliner gurih sepanjang hari, saatnya mencuci mulut dengan kudapan manis di sore hari.

Kudapan tersebut bisa kamu temukan di Keong Saik Bakery. Seraya menyantap berbagai pilihan kue dan roti yang terinspirasi dari cita rasa lokal, kamu bisa menikmati pemandangan interior bergaya retro yang dihadirkan.

Salah satu kreasi Keong Saik Bakery yang patut kamu coba adalah Chendol Delight. Seperti namanya, kue ini menggunakan cendol yang diperkaya dengan krim custard kelapa sebagai bahan utama.

Selain lezat, cita rasa yang dihadirkan Chendol Delight tentu akan mengingatkan kamu kepada rumah.

Dessert lezat berbahan ubi jalar kreasi Keong Saik Bakery (Dok. Keong Saik Bakery/Instagram) Dessert lezat berbahan ubi jalar kreasi Keong Saik Bakery (Dok. Keong Saik Bakery/Instagram)

Kemeriahan kala malam

Selain pengalaman kuliner yang lengkap, Keong Saik Road menyajikan nuansa meriah kala malam. Potato Head Singapore bisa menjadi salah satu destinasi pilihan untuk menikmati malam di kawasan ini.

Potato Head Singapore merupakan destinasi multi-konsep yang menggabungkan klub, bar, dan restoran dalam satu bangunan.

Suasana malam di rooftop bar Potato Head Singapura (Dok. Potato Head Singapore/Instagram) Suasana malam di rooftop bar Potato Head Singapura (Dok. Potato Head Singapore/Instagram)

Sebelum tenggelam dalam pesta yang energik, kamu bisa mengisi tenaga dengan santap malam di Three Buns yang berada di lantai dua. Restoran ini menyajikan rangkaian gourmet burger berkelas nan lezat.

Setelah puas menyantap burger, kamu bisa menikmati kemeriahan pesta di rooftop bar bertema tiki di lantai teratas. Seraya berdansa di tengah iringan musik funk dan soul, kamu bisa menikmati berbagai cocktail dengan cita rasa tropis.

Untuk nuansa yang lebih rileks, kamu bisa menikmati beragam handcrafted cocktail di Studio 1939 yang berada di lantai tiga. Kamu bisa menyesap minuman segar di ruangan berinterior klasik ditemani karya seniman Australia, David Bromley, sebagai latar.

Selain Potato Head, para pecinta cocktail tak boleh melewatkan Gibson saat menikmati malam di Keong Saik Road.

Bar tersebut memiliki beragam pilihan cocktail yang menggugah selera, termasuk sejumlah menu baru yang terinspirasi dari kawasan Asia.

Tak hanya cocktail berkualitas, Gibson juga menghadirkan nuansa intim yang khas. Alunan musik yang tidak terlalu keras membuat bar ini cocok untuk bersosialisasi di malam hari, baik bersama teman maupun sesama pecinta cocktail.

Suasana interior Gibson Bar yang ada di Keong Saik Road (Dok. Gibson Bar) Suasana interior Gibson Bar yang ada di Keong Saik Road (Dok. Gibson Bar)

Itulah sejumlah pesona Keong Saik Road yang dapat kamu nikmati saat perbatasan Singapura kembali dibuka. Sementara menunggu kesempatan berkunjung ke Singapura datang lagi, tidak ada salahnya menghidupkan kembali impian dan rencana liburan dari sekarang untuk mengobati rasa #KangenSingapura.

Saat ini, Singapura telah memasuki fase 3. Artinya, sebagian besar aktivitas bisnis telah dibuka secara bertahap.

Sejumlah kebijakan protokol kesehatan pun diterapkan, seperti wajib menggunakan masker, tidak berkumpul lebih dari 8 orang, menjaga jarak minimal 1 meter, dan selalu menjaga kebersihan diri dengan rutin mencuci tangan.

Selain itu, setiap atraksi, restoran, toko, dan lokasi di Singapura dilengkapi aplikasi SafeEntry untuk penyebaran Covid-19.

Melalui aplikasi tersebut, setiap orang yang masuk ke ruang publik harus memindai QR Code di pintu masuk serta memasukkan nama, nomor kartu identitas, dan nomor ponsel.

Tak hanya itu, Singapura juga membuat sertifikasi SG Clean sebagai standar nasional untuk lembaga atau perusahaan yang dinilai telah menerapkan standar kebersihan tinggi di bangunan miliknya. Lembaga atau perusahaan ini termasuk atraksi, restoran, kantor, dan lokasi lainnya.

Syarat sertifikasi SG Clean (Dok. Singapore Tourism Board) Syarat sertifikasi SG Clean (Dok. Singapore Tourism Board)

Untuk mendapat sertifikasi tersebut, perusahaan atau lembaga perlu memenuhi sejumlah syarat.

Pertama, menunjuk manajer SG Clean yang bertanggung jawab dalam memastikan kebersihan di lingkungan gedung terpenuhi sesuai standar.

Kedua, meningkatkan frekuensi disinfeksi di lingkungan gedung dan memantau kebersihan pegawai secara rutin.

Ketiga, mengecek suhu setiap orang yang masuk ke dalam gedung, termasuk pegawai, pengunjung, kontraktor, dan pemasok.

Keempat, penerapan prosedur yang tepat bila ada suspect atau kasus terkonfirmasi Covid-19 di lingkungan gedung.

Kelima, patuh terhadap imbauan dan aturan pemerintah Singapura.

Lembaga atau perusahaan yang tersertifikasi SG Clean akan diberikan tanda khusus. Pastikan kamu mengecek tanda tersebut saat mengunjungi suatu tempat di Singapura nanti.

Kamu juga bisa mengecek lembaga atau perusahaan yang telah tersertifikasi SG Clean di situs web https://www.sgclean.gov.sg/.

Saat pandemi berakhir, kamu dapat kembali traveling ke berbagai belahan dunia. Meski begitu, traveling di masa depan tentu menghadirkan rasa dan pengalaman yang berbeda.

Namun, tenang saja. Sejumlah destinasi siap menyambut saat kamu kembali traveling yang sesuai dengan kondisi setelah pandemi, termasuk Singapura. Kamu dapat merasa aman dan nyaman dengan protokol kesehatan yang diterapkan di sana.

Untuk memberikan pengalaman traveling yang lebih berkesan, Singapura menawarkan pilihan wisata yang memungkinkan kamu menyelami berbagai kultur lokal dan membangun interaksi dengan masyarakat setempat.

Kamu juga bisa mengeksplorasi berbagai kawasan dan kuliner yang tersaji secara perlahan. Dengan begitu, kamu dapat mengapresiasi dan menikmati setiap momen perjalanan di Singapura secara lebih mendalam.

Kunjungi laman ini untuk informasi terkini mengenai wisata Singapura.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com