Advertorial

VLCC Pertamina Prime Sudah Mulai Diuji Coba

Kompas.com - 10/03/2021, 23:06 WIB

KOMPAS.com - PT Pertamina International Shipping (PIS) sudah melaksanakan uji coba kapal tanker raksasa keduanya yang bernama Pertamina Prime. Adapun uji coba mulai dilakukan sejak Senin (8/3/2021) hingga Sabtu (13/3/2021).

Kapal yang diuji coba telah melewati proses steel cutting pada Minggu, (20/12/2021). Uji coba sea trial dilakukan di Kepulauan Goto, Prefektur Nagasaki, Jepang.

Seperti diketahui, sea trial merupakan tahap uji coba guna memastikan performanya telah sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan produsen, yakni Japan Marine United (JMU).

Berbagai poin yang menjadi obyek uji coba, antara lain progressive speed, fuel consumption, turning, vibration, noise level, anchoring, steering gear, performa main engine, endurance, maneuvering kapal, konfirmasi cargo oil pumping rate capacity, running test sulphur oxide (SOx) Scrubber, dan operation test Ballast Water Management System.

Director of Fleet Management PSI I Putu Puja Astawa berharap, semua komponen yang menjadi obyek kajian uji coba harus beroperasi dengan baik. Dengan demikian, Pertamina Prime dapat mulai dilayarkan di perairan Indonesia.

“Bila sudah lulus dari uji coba tersebut, Pertamina Prime dapat beroperasi dan melaksanakan tugasnya bersama kapal Pertamina Pride. Kedua kapal itu bisa menjadi urat nadi yang menyalurkan energi untuk negeri,” ujar I Putu Puja Astawa dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (10/3/2021).

Sebagai informasi, sebelum kehadiran Pertamina Prime, PIS telah memiliki kapal tanker raksasa atau very large crude carrier (VLCC) bernama Pertamina Pride.

Baik Pertamina Prime ataupun Pertamina Pride memiliki kapasitas 2 juta barrel. Keduanya merupakan single screw driven single deck type crude oil tanker dengan panjang keseluruhan (LOA) 330 meter dan draft 21,5 meter.

Kedua kapal tersebut dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan feedstock kilang yang dijalankan oleh Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina.

Selain itu, kedua kapal milik PIS itu memiliki keunggulan. Salah satunya adalah penggunaan teknologi Super Stream Duct pada desain kapal. Teknologi ini membuat performa VLCC Pertamina Prime memiliki kecepatan trial sebesar 16.9 knot.

Selain itu, dua kapal VLCC mutakhir tersebut telah memenuhi persyaratan terminal modern di dunia.

Pertamina Prima juga telah memenuhi regulasi internasional, yakni IMO Annex VI Tier III yang berguna untuk pembatasan emisi gas buang SOx dan nitrogen oxide (NOx).

Recananya, serah terima kapal Pertamina Prime akan dilaksanakan pada Selasa (30/12/2021), di Galangan JMU Ariake, Jepang.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau