KOMPAS.com – Vaksinasi Covid-19 terus dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Di Provinsi Bali, misalnya, vaksinasi dilaksanakan dengan sistem drive-thru (tanpa harus turun dari kendaraan) serta walk in (datang langsung ke tempat).
Keberhasilan vaksinasi dengan sistem tersebut tak lepas dari peran Director of Operations Grab Indonesia Iki Sari Dewi. Ia adalah inisiator dari konsep drive-thru dan walk in di Grab Vaccine Center, yang menjadi fasilitas vaksin pertama di Indonesia dan Asia Tenggara dengan sistem tersebut.
Gelombang pertama vaksinasi dengan sistem tersebut diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada 27 Februari hingga 5 Maret 2021 lalu.
Iki menjelaskan, tujuan implementasi metode drive-thru dan walk in di Grab Vaccine Center adalah untuk memecah kerumunan.
“(Metode tersebut) untuk memastikan kemudahan proses vaksinasi langsung, baik dari dalam mobil maupun motor. Jika tidak punya kendaraan, (masyarakat) tetap bisa datang dengan metode walk-in,” ujar Iki.
Waktu terbatas tak menjadi halangan bagi Iki untuk mempersiapkan Grab Vaccine Center di Bali. Setiap rencana dapat dilaksanakan secara detail.
Selain itu, Iki juga melakukan analisis terhadap situasi dan kondisi di lapangan secara rutin. Hasil analisis ini kemudian memberinya ide untuk mengatur strategi yang tepat. Berbagai perubahan operasional pun disikapi dengan sigap.
Sebagai team leader, Iki mampu memotivasi anggota timnya yang terdiri dari gender, umur, dan latar belakang yang berbeda untuk terus mengabdikan sumber daya Grab dalam upaya mendukung pemerintah melaksanakan vaksinasi.
Grab Vaccine Center
Sebagai informasi, Grab Vaccine Center merupakan kerja sama Grab, Good Doctor, dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dalam program tersebut, Grab sebagai aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara dan platform kesehatan Good Doctor berperan untuk menyediakan lokasi, tata laksana yang efisien, tenaga kerja non-kesehatan, serta mengelola alur komunikasi dengan calon penerima vaksin, termasuk melakukan penyaringan awal secara online.
Sementara itu, Kemenkes berperan menyediakan vaksin yang disuntikkan oleh dokter dan perawat dari Dinas Kesehatan Bali.
Adapun Grab Vaccine Center menargetkan pemberian vaksinasi kepada lebih dari 5.000 pekerja sektor pariwisata, pelaku transportasi umum, mitra pengemudi, dan pengantaran layanan transportasi daring (ride-hailing) yang tinggal di Bali.
Hal itu bertujuan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dan mempercepat pemulihan industri wisata di Bali.
Pusat vaksinasi Grab tersebut diperkirakan mampu memberikan 1.000 suntikan per hari dengan total 5.000 vaksinasi dalam sepekan
Dengan adanya target tersebut, lanjut Iki, alur proses vaksinasi harus diperhatikan untuk memastikan kelancaran vaksinasi.
“Tidak boleh terjadi penumpukan, data penerima vaksin harus sesuai, tersedia holding-room untuk pemantauan, dan semua proses harus sesuai dengan standar dari Kemenkes,” jelas Iki.
Untuk diketahui, sebanyak 31 dokter dan perawat ditempatkan di area praregistrasi. Sementara, di area drive-thru secara keseluruhan terdapat 16 dokter dan perawat.
Alur layanan vaksinasi Grab
Grab Vaccine Center terbagi menjadi beberapa zona checkpoints yang terletak mulai dari pintu masuk area Nusa Dua. Zona 1 dan 2 merupakan zona pre-vaccination. Pada zona ini akan dilakukan pemeriksaan identitas peserta vaksinasi.
Untuk mengikuti vaksinasi, seluruh peserta wajib menunjukkan undangan yang telah dikirimkan oleh Grab, Good Doctor, dan mitra resmi di area registrasi.
Semua penerima vaksin juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan pelindung wajah. Selain itu, di setiap zona juga disediakan cairan pembersih tangan.
“Di zona tersebut, calon penerima vaksin harus menunjukkan undangan dan kartu tanda penduduk (KTP) ke tim di lapangan untuk validasi. Jika tidak memenuhi syarat, tim akan membantu mereka ke Zona 5 untuk mengikuti pemeriksaan ulang,” terang Iki.
Jika memenuhi syarat, imbuh Iki, peserta perlu melakukan pendaftaran online untuk mengisi dokumen virtual dan mengisi formulir identitas, permintaan skrining, dan persetujuan.
Saat dokumen diperiksa, calon penerima harus menunggu di Zona 2 dengan menerapkan protokol kesehatan sebelum dipanggil ke Zona 3 untuk disuntikkan vaksin.
Di Zona 3, tim medis akan memeriksa dokumen sebelum peserta diperiksa. Jika dokumen dinilai sesuai, peserta akan disaring terlebih dahulu.
“Setelah lolos tes skrining, peserta akan disuntik vaksin dan mendapat surat konfirmasi. Untuk keadaan darurat, tim medis akan mengawal peserta ke tempat yang ditentukan,” paparnya.
Setelah divaksin, peserta diimbau ke Zona 4 dan diwajibkan menunggu selama 30 menit sebelum pulang. Di zona ini, tim juga akan memeriksa validasi pendaftaran sebelum mengizinkan peserta pulang
Keberhasilan vaksinasi Grab
Berkat adanya sistem drive-thru dan walk in, dalam lima hari terhitung per Rabu (3/3/2021), sentra vaksinasi Grab dan Good Doctor di Bali telah menyuntikkan vaksin kepada 6.000 penerima. Jumlah ini melampaui target yang telah ditetapkan, yaitu 5.000 penerima dalam tujuh hari.
Capaian tersebut membuktikan bahwa sentra vaksinasi Grab dan Good Doctor telah berhasil menyuntikkan vaksin rata-rata kepada dua orang per tiga menit.
“Pada hari penutup, di hari keenam sejak Grab Vaccine Center mulai beroperasi, kami sudah berhasil mencapai 5.492 suntikan dengan persentase total 200 persen dari target 5.000 suntikan,” jelas Iki.
Berkaca dari keberhasilan vaksinasi di Bali, ke depan, Grab dan Kemenkes akan memperluas kemitraan dan menghadirkan pusat vaksinasi di kota-kota lain di Indonesia.