TANGERANG, KOMPAS.com – Perusahaan ekspedisi J&T Express bekerja sama dengan Trigana Air resmi meluncurkan air freighter (pesawat kargo) di Bandar Udara Budiarto, Curug, Tangerang, Kamis (18/3/2021). Seremoni peresmian pesawat tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Demi membatasi jumlah undangan yang hadir, acara peresmian tidak hanya diselenggarakan secara luring, tetapi juga daring melalui aplikasi Zoom.
Chief Executive Office (CEO) J&T Express Robin Lo mengatakan, peluncuran air freighter tersebut merupakan wujud nyata komitmen J&T Express dalam meningkatkan pelayan untuk pelanggan setianya.
“Air freighter dari Trigana Air ini bertujuan meningkatkan efisiensi pengiriman paket yang kian meningkat, khususnya di luar Pulau Jawa. Kami berharap, (adanya) inovasi ini dapat meningkatkan service level agreement kami kepada pelanggan,” ujar Robin.
Robin menambahkan, pengadaan pesawat kargo khusus itu juga bertujuan untuk menghindari ketidakstabilan waktu pengiriman di masa pandemi Covid-19.
Untuk diketahui, saat ini, kebanyakan jasa ekspedisi yang ada menggunakan jasa maskapai komersial dalam melakukan pengiriman.
Robin menjelaskan, hal tersebut membuat jadwal pengiriman J&T Express seringkali tertunda karena pesawat batal atau terlambat terbang akibat tidak adanya penumpang.
“Sebelumnya, kami telah memaksimalkan pengiriman melalui jalur darat. Sekarang, waktunya kami memaksimalkan jalur udara,” jelas Robin.
Robin berharap, kehadiran air freighter tersebut dapat membantu pihaknya dalam mengirimkan sekitar tiga sampai lima juta paket per hari ke seluruh Indonesia. Dengan begitu, pendapatan J&T Express bisa naik 50 sampai 70 persen.
Secara teknis, air freighter terbaru dari perusahaan ekspedisi yang berdiri sejak 2015 tersebut akan fokus beroperasi pada jalur pengiriman dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera. Utamanya, untuk rute penerbangan dari Medan dan Batam, menuju Jakarta, atau sebaliknya.
Robin Mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan menambah armada air freighter untuk menjangkau wilayah lain yang ada di Indonesia.
“Ke depannya, kami juga akan mencoba rute internasional. Selain itu, air freighter J&T Express ini akan mengangkut 80 persen hingga 100 persen total load pengiriman atau setara 15 ton untuk setiap penerbangan dengan dua kali penerbangan setiap hari ,” jelas Robin.
Sementara itu, menyoal bisnis ekspedisi, Robin mengaku optimistis sektor ini akan bertumbuh sekalipun negara sedang dilanda pandemi. Sebab, di saat yang sama, usaha e-commerce tengah menggeliat.
“Kalau dilihat, sekarang kan mal atau toko offline sepi. Ini karena banyak customer yang memilih berbelanja secara online. Jadi, bisnis pengiriman kami bisa berkembang. Bisa dibilang bahwa bisnis kami saat ini cukup oke, meskipun di awal pandemi cukup banyak mengalami kendala juga,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Teknik Trigana Air Rudi Hartono mengatakan, kerja sama tersebut merupakan bentuk dukungan pihaknya kepada J&T Express untuk mengefisienkan durasi pengiriman lewat jalur udara.
“Kami menyambut baik terobosan J&T Express sebagai jasa pengiriman dalam mengakomodasi pengiriman udara agar lebih efisien tanpa terbatas jadwal pengiriman yang kurang menentu. Dalam hal ini, kami juga berharap dapat saling mendukung dan bersama menjawab tantangan bisnis di masa pandemi,” ujar Rudi.