Advertorial

Dukung Gernas Bangga Buatan Indonesia, BI Perluas Penggunaan QRIS dan Selenggarakan Karya Kreatif Indonesia 2021

Kompas.com - 23/03/2021, 10:36 WIB

KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) mendukung penuh penyelenggaraan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2021.

Sebagai informasi, program tersebut dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (14/5/2020) untuk mendorong industri lokal agar bisa menjadi pilar pembangunan nasional. Diharapkan, lewat gerakan ini, Indonesia tidak lagi bergantung pada produk impor.

Selain itu, Gernas BBI juga bertujuan untuk membangkitkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta mengajak masyarakat untuk membeli dan menggunakan produk lokal.

Langkah tersebut penting dilakukan guna memberdayakan ekonomi masyarakat dan mendorong roda perekonomian yang menurun akibat pandemi Covid-19. Kuncinya adalah semangat saling mendukung antarelemen masyarakat.

Asisten Direktur Departemen Komunikasi BI Cecep Ridwan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tiga strategi untuk menyukseskan penyelenggaraan Gernas BBI.

“Pertama, sinergi berbagai pemangku kepentingan dalam mendorong UMKM unggulan di masing-masing daerah untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar. Kedua, kreativitas dalam menghasilkan karya-karya kreatif yang dapat menarik pasar, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Cecep dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (19/3/2021).

Ketiga, lanjutnya, adalah melakukan digitalisasi, baik dalam perluasan pasar (onboarding), pengelolaan usaha maupun sistem pembayaran.

BI pun mengerahkan 64 kantor cabang di dalam negeri dan enam kantor cabang di luar negeri untuk mengampanyekan program Gernas BBI secara lebih masif.

Perluasan implementasi QRIS

Dalam mendukung program Gernas BBI, BI juga akan memperluas penerapan QR Code Indonesian Standard (QRIS) dengan menyinergikan kantor perwakilan BI di daerah.

Langkah tersebut dilakukan agar UMKM dapat terhubung dengan ekosistem digital (onboarding). Dengan demikian, target 30 juta UMKM terdigitalisasi pada 2023 bisa terwujud.

“Dengan terhubungnya UMKM terhadap QRIS, akan tercipta UMKM yang melek digital. UMKM akan menjadi digitalmerchantbanking dan fintech yang memudahkan transaksi pembayaran. UMKM yang go digital dan go export juga akan menjadi daya dukung ekonomi nasional,” ucap Cecep.

Sebagai informasi, BI menargetkan 12 juta pelaku UMKM sudah terhubung dengan QRIS pada 2021. Target ini dicanangkan berdasarkan pencapaian pada tahun sebelumnya.

Pada 2020, total 5,8 juta merchant telah terhubung dengan QRIS. Dari jumlah tersebut, 84 persen di antaranya merupakan pelaku usaha mikro.

Untuk mencapai target tersebut, BI akan memperpanjang merchant discount rate (MDR) QRIS 0 persen bagi usaha mikro hingga 31 Desember 2021.

Selain memperluas penggunaan QRIS dalam mendukung Gernas BBI, BI juga akan mendorong kolaborasi e-commerce, UMKM, dan pemerintah untuk memperkuat daya saing produk UMKM domestik, baik untuk penjualan dalam negeri maupun ekspor.

BI akan turut serta dalam memastikan kuantitas dan kualitas produk UMKM. Beragam kegiatan luring maupun daring pun diselenggarakan sebagai kampanye Gernas BBI.

  Kampanye Gernas BBI diselenggarakan lewat berbagai kegiatan virtual, seperti webinar, onboarding UMKM, showcase, expo, pendampingan, festival kreatif, fashion show, dan business matching. 
DOK. BANK INDONESIA Kampanye Gernas BBI diselenggarakan lewat berbagai kegiatan virtual, seperti webinar, onboarding UMKM, showcase, expo, pendampingan, festival kreatif, fashion show, dan business matching.

Karya Kreatif Indonesia 2021

Pada 2020, BI sebagai movement manager telah mengampanyekan Gernas BBI dalam berbagai kegiatan dalam skala daerah, nasional, dan internasional.

Kampanye tersebut diselenggarakan lewat berbagai kegiatan virtual, seperti webinar, onboarding UMKM, showcase, expo, pendampingan, festival kreatif, fashion show, dan business matching. Beragam kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 70.000 UMKM serta wirausaha di seluruh Indonesia.

BI juga turut mengampanyekan produk dari 379 pelaku UMKM binaan BI melalui penyelenggaraan pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) secara virtual dalam tiga seri. Untuk mempromosikan pameran itu, BI berpartisipasi dalam kegiatan internasional, seperti Indonesia Virtual Showcase di Singapore Fair 2020.

KKI seri pertama sendiri akan diselenggarakan pada 3-31 Maret 2021. KKI mengangkat tema “Eksotisme Lombok” dengan menampilkan produk UMKM unggulan dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain dari NTB, KKI juga memamerkan produk UMKM seluruh daerah di Nusantara.

“Pameran secara luring yang diselenggarakan untuk mendukung Gernas BBI dan Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja tersebut bertempat di sejumlah titik. Mulai dari Pantai Kuta Mandalika, Bandara Zainuddin Abdul Majid, Lombok Epicentrum Mall, Dinas Perdagangan NTB, hingga 46 kantor perwakilan Bank Indonesia,” kata Cecep.

Tidak hanya diselenggarakan secara fisik, tambahnya, KKI 2021 seri pertama juga digelar secara daring melalui situs KKI di karyakreatifindonesia.co.id, platform Bangga Lokal BCA, serta dua marketplace, yakni Shopee dan Blibli.

Pada situs karyakreatifindonesia.co.id, masyarakat bisa mengunjungi pameran secara virtual dan melakukan pembelian produk melalui transaksi daring.

Pameran tersebut adalah salah satu cara BI untuk berkomitmen mengembangkan UMKM agar dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.

Selain pameran Karya Kreatif Indonesia, BI juga menyelenggarakan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) untuk memperkuat sinergi dalam bidang keuangan dengan pemerintah, otoritas terkait, dan industri. BI menyelenggarakan yang kegiatan ini dimulai sejak Januari 2021 dan puncaknya pada April 2021.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau