Advertorial

Datangkan Superkomputer DGX A100, Upaya Gunadarma Siapkan SDM Unggul Cakap Teknologi

Kompas.com - 24/03/2021, 16:53 WIB

KOMPAS.com – Indonesia diprediksi bakal mengalami puncak bonus demografi pada 2030-2040. Menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dalam rentang waktu tersebut, 64 persen dari total populasi di Tanah Air didominasi oleh masyarakat usia produktif, yaitu 15-64 tahun.

Sinyal menuju fase tersebut pun sebenarnya sudah terlihat dari sekarang. Hasil Sensus Penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Kamis (21/1/2021) menunjukkan, jumlah masyarakat Indonesia usia produktif hingga September 2020 mencapai 191 juta jiwa atau sekitar 74,7 persen dari total populasi.

Dengan perbandingan tersebut, rasio ketergantungan diprediksi semakin rendah. Ini berarti, beban yang ditanggung penduduk produktif untuk membiayai penduduk belum dan tidak produktif juga mengecil. Kondisi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Meski begitu, manfaat bonus demografi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi bisa saja tak didapat bila sumber daya manusia (SDM) produktif tidak memiliki kecakapan dalam bidang teknologi digital. Pasalnya, dunia kini memasuki era industri 4.0 yang memanfaatkan teknologi digital untuk mendorong pertumbuhan.

Karena itu, sebagai perguruan tinggi yang bertanggung jawab mencetak SDM unggul dan memiliki fokus dalam teknologi dan informasi, Universitas Gunadarma sigap melakukan persiapan. Salah satunya lewat pengadaan superkomputer DGX A100.

Lewat keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (19/3/2021), Dekan Fakultas Teknik Industri Profesor Dr Adang Suhendra membeberkan spesifikasi perangkat besutan NVIDIA tersebut.

Adang mengatakan, superkomputer DGX A100 memiliki delapan cardgraphical processing unit (GPU) yang masing-masing berkapasitas 40 gigabyte (GB). Karenanya, komputer itu mampu memberikan performa artificial intelligent (AI) hingga lima peta-floating point operation per second (flops) dan 10 petaflops untuk pengolahan data, seperti big data.

“Superkomputer DGX A100 bisa menganalisis atau melakukan komputasi big data yang sangat besar dengan cepat,” kata Adang.

Untuk prosesor, Adang mengungkapkan, superkomputer itu juga dibekali dualread only memory (ROM) 7742 dari AMD dengan kecepatan 128 core dan random access memory (RAM) sebesar satu terabyte (TB), serta ruang penyimpanan berkapasitas 15 TB.

“Dengan spesifikasi tersebut, program multicore, programming, ataupun multipro-application bisa dijalankan secara paralel di prosesor tersebut. Selain itu, mesin DGX A100 pun mampu menangani 10 GB sampai 100 GB per second tergantung dari infrastruktur yang ada,” imbuhnya.

Tampilan Superkomputer DGXA100 besutan NVIDA Dok. Universitas Gunadarma Tampilan Superkomputer DGXA100 besutan NVIDA

Manfaat superkomputer DGX A100

Adang kembali mengatakan, kehadiran superkomputer DGX A100 diharapkan bisa membantu mahasiswa Universitas Gunadarma dalam menciptakan berbagai inovasi teknologi.

“Ketika mahasiswa Universitas Gunadarma mampu menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas, kualitas dan kemampuan (mahasiswa) pun tidak perlu diragukan lagi. Dengan begitu, prospek kariernya akan sangat bagus,” kata Adang.

Selain itu, kata Adang, kehadiran superkomputer tersebut juga membuka peluang bagi seluruh partner Universitas Gunadarma untuk join development dengan mahasiswa maupun dosen, sebagaimana semangat kampus merdeka.

Hal senada turut disampaikan Koordinator LL DIKTI Wilayah 3 Dr Illah Sailah. Ia berkata, superkomputer DGX A100 diharapkan dapat digunakan oleh para peneliti Universitas Gunadarma untuk menghasilkan temuan baru ataupun pengetahuan baru.

Selain itu, imbuh Illah, Universitas Gunadarma juga akan berjejaring dengan perguruan tinggi lain, baik level nasional maupun internasional, terkait dengan penggunaan superkomputer tersebut.

“Superkomputer adalah perangkat komputer yang memungkinkan terjadinya pengembangan di AI dan big data analytics pada berbagai disiplin ilmu,” ujarnya.

Sekilas tentang Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma merupakan perguruan tinggi swasta terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Kampus yang berdiri sejak 1981 ini menyediakan 38 program studi (prodi), mulai dari jenjang D3 hingga S3.

Seluruh kurikulum Universitas Gunadarma berbasis information technology (IT) dan dikembangkan dengan muatan teknologi yang relevan untuk revolusi industri 4.0. Bahkan, kampus ini juga tengah menyiapkan diri menghadapi era society 5.0.

Ketua Badan Perencanaan Informasi Universitas Gunadarma Profesor Budi Hermana menilai, segala penyesuaian tersebut merupakan bentuk penguatan basis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Universitas Gunadarma.

Sejalan dengan kebijakan kampus merdeka oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Universitas Gunadarma juga mempunyai metode pembelajaran di luar kelas yang bisa dilakukan di Gunadarma Technopark.

Adapun Gunadarma Technopark merupakan pusat pengembangan dan penelitian, serta wadah inkubasi usaha rintisan berbasis TIK milik mahasiswa Universitas Gunadarma.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com