Advertorial

Bantu Sesama Selama Ramadhan, Human Initiative Luncurkan Program "Bukber"

Kompas.com - 07/04/2021, 18:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Menyambut bulan suci Ramadhan, Human Initiative meluncurkan program donasi bertajuk “Bukber”. Program tersebut diperkenalkan dalam acara webinar bertema “Tarhib Ramadhan 1442 H – Bukber”, Senin (5/4/2021).

Adapun kata “bukber” dalam program donasi Human Initiative merupakan kependekan dari ‘bulan kita berbagi’. Program donasi ini terdiri dari berbagi sedekah, bingkisan, tunjangan hari raya (THR), hingga berbuka puasa bersama atau iftar.

Program donasi sekaligus webinar tersebut diadakan sebagai pengingat agar masyarakat tetap bersyukur dalam menyambut bulan Ramadhan walau di tengah pandemi Covid-19.

Human Initiative pun turut menghadirkan sejumlah narasumber dalam webinar tersebut, di antaranya figur publik, aktris, sekaligus master ceremony (MC) Meyda Sefira, Duta Ramadhan Human Initiative dan aktor Andi Arsyil, serta ulama Tanah Air Ustaz Wijayanto.

Dalam acara tersebut, Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati mengatakan, kehadiran pandemi merupakan cobaan besar bagi seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Pasalnya, sejak pandemi melanda, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Indonesia yang semula berjumlah 24,79 juta pada September 2019 meningkat drastis hingga 26,2 juta orang pada Maret 2020.

Salah satu penyebabnya adalah adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang dilakukan pada sejumlah perusahaan sepanjang masa pandemi ini.

Selain itu, peningkatan angka kemiskinan juga disumbang oleh kemunduran sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebagian besar pelaku UMKM terpaksa gulung tikar akibat pandemi. Hal ini menambah jumlah pengangguran di usia produktif.

“Tidak semua orang mampu menghadapi dan seberuntung kita di masa pandemi dan Ramadhan seperti ini. Maka dari itu, perbanyaklah bersyukur,” ujar Tomy dalam webinar yang dihadiri Kompas.com.

Pada kesempatan tersebut, Tomy mengajak audiens untuk menunjukkan solidaritas kepada sesama dengan cara menolong mereka yang membutuhkan melalui program donasi Bukber yang diadakan Human Initiative.

“Kami menargetkan, Ramadhan (tahun) ini bermanfaat untuk 120.000 masyarakat yang membutuhkan. Dengan target tersebut, kami akan berusaha keras untuk membuat mereka tersenyum dan semangat kembali. Oleh karena itu, kami mengajak segenap masyarakat dan donatur untuk bersama-sama menggerakkan program ini agar manfaat baik semakin meluas,” tambahnya.

Sebagai informasi, calon penerima manfaat dari program donasi Bukber adalah yatim, duafa, tenaga kesehatan, dan masyarakat terdampak Covid-19.

Sesi foto bersama dalam webinar 'Tarhib Ramadhan 1442 H ? Bukber.'KOMPAS.com/Imalay Naomi Sesi foto bersama dalam webinar 'Tarhib Ramadhan 1442 H ? Bukber.'

Pandemi bukan alasan untuk menutup diri

Pada kesempatan yang sama, Andi Arsyil mengatakan, kehadiran pandemi di tengah Ramadhan bukan menjadi alasan untuk menutup diri.

Menurutnya, menjaga pikiran untuk tetap positif, menjaga kondisi badan, dan meningkatkan spiritualitas penting dilakukan di masa seperti ini.

“Pada bulan suci, (kita) dianjurkan untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Mari sambut bulan ini dengan sukacita, memantapkan hati, dan terus berbagi,” kata Andy.

Andy menambahkan, adanya program Bukber yang diadakan Human Initiative sangat membantu bagi masyarakat yang membutuhkan, terlebih pada bulan Ramadhan di tengah masa pandemi.

“Jika berkecukupan, alangkah lebih baiknya untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama,” ujarnya.

Ia sendiri merasa senang bergabung bersama Human Initiative. Terlebih, Human Initiative selalu menawarkan berbagai program yang mengalokasikan donasi dari masyarakat ke sejumlah hal-hal baik.

“Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, mari kita bagikan secercah kebahagiaan yang kita miliki kepada sesama,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau