Advertorial

Tak Perlu Impor, Perusahaan Dalam Negeri PT Seraya Perkasa Produksi Gear Asli Indonesia

Kompas.com - 17/04/2021, 19:22 WIB

KOMPAS.com - PT Seraya Perkasa Mututama menjadi perusahaan manufaktur dan refurbish gearbox pertama di Indonesia yang berhasil mengantongi sertifikat ISO 9001:2015.

Pabrik roda gigi yang terletak di Cikarang Pusat, Jawa Barat, tersebut memiliki mesin dengan kapasitas produksi sampai dengan diameter 5,5 meter yang dilengkapi mesin gear grinding.

Perusahaan manufaktur dalam negeri itu bahkan mampu memproduksi double helical gear dan spiral bevel.

Pendiri PT Seraya Perkasa Mututama, Suwandi, mengatakan bahwa sebelumnya,

pabrik-pabrik kenamaan di Indonesia kerap impor dari Eropa untuk mendapatkan roda gigi dengan kualitas bagus.

“Sekarang, Indonesia sudah mampu memproduksi dengan kualitas yang sama karena menggunakan mesin dan teknologi yang sama,” ujar Suwandi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).

Adapun perusahaan terkemuka yang telah menggunakan roda gigi buatan PT Seraya adalah PT Pertamina, PT Badak LNG, PT Pusri, PT Indocement, dan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

Terkait proses produksi, Direktur Utama PT Seraya Perkasa Mututama Mario Shandy menjelaskan, Seraya Gears melakukan test run setelah selesai proses refurbish atau rekondisi. Tujuannya, untuk mengambil data noise and vibration.

“Tes dan data tersebut untuk memperlihatkan kualitas gearbox yang merupakan hasil dari proses refurbish,” jelas Mario.

Di Indonesia, imbuh Mario, satu-satunya manufaktur roda gigi dengan ISO yang menggunakan tes dan data adalah PT Seraya.

“Tanpa tes dan data ini, kualitas gearbox diragukan dan berisiko alami kerusakan yang lebih parah di kemudian hari,” terangnya.

Mario menilai, sudah saatnya Indonesia unjuk gigi agar tidak dianggap sebelah mata.

Tak hanya perekonomian yang harus semakin membaik, tetapi juga sarana dan prasarana penunjang pertumbuhan ekonomi juga harus menjadi semakin baik.

Sementara itu, Konsultan Bisnis dan Pemasaran PT Seraya, Adythia Pratama, mengatakan bahwa pabrik-pabrik besar di Indonesia tidak mau mengambil risiko untuk melakukan refurbish gearbox dengan kualitas buruk.

“Proses produksi di pabrik-pabrik kenamaan itu bisa berhenti bila gearbox rusak akibat kualitas refurbish yang buruk. Kerugian yang dicapai bahkan bisa mencapai puluhan miliar,” jelas Adythia.

Sebagai informasi, proses refurbish gearbox membutuhkan waktu sekitar tiga minggu.

“Dalam rentang tersebut, perusahaan bisa mengalami kerugian. Bayangkan, berapa ratus miliar kerugian perusahaan? Karena itu, kini mereka punya PT Seraya sebagai pilihan utama,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau