KOMPAS.com – Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, bahasa pemrogaman sederhana atau yang lebih dikenal dengan coding menjadi salah satu skill yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Mempelajari keterampilan tersebut juga dapat melatih pemikiran komputasional sebagai salah satu teknik penyelesaian masalah yang kompleks dengan mengurainya menjadi hal yang lebih sederhana dan nantinya dapat dengan mudah untuk diselesaikan.
Adapun manfaat mengajarkan coding pada anak adalah mengajarkan anak-anak untuk tidak takut berkesperimen dan percaya diri untuk menjadi kreatif. Dengan begitu, mereka memiliki kesempatan merancang serta menciptakan sesuatu yang nantinya akan berguna bagi diri sendiri dan juga lingkungan sekitar.
Hal tersebut menjadi sangat penting dan relevan di masa sekarang guna menyiapkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing di era industri digital.
Untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi perkembangan teknologi yang membawa banyak perubahan dalam berbagai lini kehidupan sejak dini, BPK PENABUR Jakarta bersama Coding Bee Academy menyelenggarakan K-12 Computer Science Education Fair pada 23-24 April 2021 melalui platform Zoom dan YouTube BPK PENABUR Jakarta.
Acara tersebut diselenggarakan sebagai ajang promosi pendidikan di abad ke-21, khususnya pada bidang computer science (CS).
Untuk diketahui, Coding Bee Academy merupakan partner resmi Code.org, yakni organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memperkenalkan kurikulum computer science (CS) kepada anak-anak sejak usia dini.
Kepala Jenjang Taman Kanak-kanak Kristen (TKK) PENABUR Jakarta Margarita Inuk berharap, melalui acara ini, CS pada dunia pendidikan dapat lebih maju.
Ia memaparkan, awalnya penyelenggaraan acara K-12 CS Education Fair di tahun 2019 hanya ditujukan untuk sekolah BPK PENABUR Jakarta saja. Akan tetapi, melihat antusiasme peserta coding muda dari berbagai wilayah di Indonesia, BPK PENABUR Jakarta membuka perlombaan ini hingga ke tingkat nasional.
Selain itu, penyelenggaraan secara daring yang sebenarnya ditujukan sebagai adaptasi terhadap situasi saat ini justru membuat jangkauan peserta lebih luas.
“Tahun kemarin kami hanya mendapatkan peserta dari Jabodetabek saja. Tetapi, tahun ini (kami) banyak menerima peserta dari berbagai wilayah di Indonesia,” katanya dalam wawancara yang dilakukan dengan Kompas.com, Kamis (15/4/2021).
Adapun K-12 CS Education Fair terbagi menjadi tiga acara, yaitu PENABUR Kids Festival (PKF) atau Lomba Proyek Anak Pembelajaran Abad ke-21 yang ditujukan untuk murid Kelompok Belajar (KB), TK A, dan TK B, Code Olympiad, dan sesi talkshow.
Pada puncak acara K-12 CS Education Fair 2021, hasil karya dari sejumlah peserta muda berbakat yang mengikuti ajang keseluruhan ajang perlombaan akan dipamerkan.
PENABUR Kids Festival
PENABUR Kids Festival (PKF) tahun ini mengusung tema “Indonesia Little Transformers”. Acara ini akan dilaksanakan pada 23 April 2021 .
Perlombaan tersebut terdiri dari tiga topik yang dibagi berdasarkan jenjang pendidikan, di antaranya Science Project untuk KB, Save the Earth untuk TK A, dan New Normal untuk TK B.
Perlombaan pada jenjang KB dilakukan bersama antara anak dengan orang tua. TK A bersifat individu. Sementara, untuk TK B perlombaan dilaksanakan secara berkelompok. Jadi, peserta lomba akan terdiri dari grup dengan masing-masing lima orang anggota.
Menurut Inuk, tiga topik PKF tersebut dipilih BPK PENABUR Jakarta karena dekat dan menarik untuk anak.
“Topik tersebut sangat dekat dengan keseharian kita, seperti (topik) Save the Earth. Melalui topik ini, kami mendorong anak membuat langkah-langkah nyata dalam melestarikan lingkungan. Selanjutnya, mereka dapat menuangkan ke dalam konsep,” kata Inuk.
Sementara untuk topik New Normal, peserta akan tergerak untuk memiliki beragam solusi dan hasil karya kreatif dalam menghadapi era new normal.
“Contohnya (project), ada anak yang mengeluhkan dengan memakai masker, gerak bibir jadi tidak terlihat. Karena keluhan itu, ia tergerak untuk menciptakan masker agar gerak bibir tetap terlihat. Dengan begitu, kata-kata yang diucapkan jadi jelas,” papar Inuk.
Dalam ajang PKF tersebut, tambahnya, peserta yang sudah dibimbing dan dimotivasi oleh guru dan orangtua dapat meningkatkan aspek pengembangan, baik sosial emosional maupun self regulation di ajang dan festival tersebut.
Code Olympiad
Acara selanjutnya merupakan Code Olympiad yang ditujukan untuk peserta pada jenjang TK hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 24 April 2021.
Code Olympiad merupakan sebuah wadah bagi coder muda untuk unjuk kebolehan mereka di bidang pemrograman.
Mengusung tema “New Normal Life”, acara tersebut menggunakan sejumlah tools, seperti Scratch 3.0 untuk peserta TK dan Sekolah Dasar (SD), App Inventor untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta Phyton untuk peserta di tingkat SMA.
Adapun untuk Code Olympiad di tingkat TK terdiri dari dua jenis, yaitu solo project dan parents team up.
Salah satu peserta dari kategori parents team up adalah Emma Aryanna Margono, peserta didik dari kelas K2A TKK 11 PENABUR Jakarta.
Pada kesempatan itu, Milanny Halim, orangtua dari Emma mengungkapkan bahwa perlombaan yang diselenggarakan sangat menyenangkan. Sebagai pendamping, ia mengaku, menikmati kelas coding tersebut.
“Kami mengambil tema Vaccination as a Mean to Fight Against Covid-19. Tema ini kami pilih karena gencarnya program pemerintah dalam mengimbau masyarakat untuk divaksin saat ini,” jelasnya.
Milanny juga menambahkan bahwa ia sangat terkesan dengan antusiasme Emma melalui setiap block coding yang digunakannya.
“Awalnya, Emma sedikit kesulitan melakukan aktivitas di komputer. Namun, karena tampilan aplikasi Scratch 3.0 menarik dan mudah dimengerti, perlahan-lahan dia terbiasa melakukan exercise sendiri,” ujarnya.
Milanny berharap melalui Code Olympiad, Emma dapat mengembangkan kreativitasnya sehingga mampu untuk memecahkan masalah secara sistematis.
“Saya sangat berterima kasih kepada BPK PENABUR Jakarta dan Coding Bee Academy yang telah membantu mempersiapkan (segalanya). Tidak hanya program acara, tetapi juga mental anak sehingga anak bisa mengikuti kegiatan ini dengan maksimal,” ujarnya.
Pada lomba coding di tingkat SD hingga SMA, peserta yang memasuki babak grand final diharuskan untuk mempresentasikan project dan menjawab sesi tanya jawab dengan panitia.
Sebagai informasi, Code Olympiad telah menjaring lebih dari 956 peserta yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, seperti seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Medan, Samarinda, Jambi, Kalimantan, Padang, Kutai, Bali, Surabaya, Purwokerto, Semarang dan Mojokerto.
Talkshow “Let’s Transform Children’s Future”
Acara selanjutnya merupakan talkshow yang bertajuk “Let’s Transform Children’s Future” yang akan berlangsung pada Sabtu, 24 April 2021. Talkshow ini akan membahas mengenai cara mengimplementasikan pendidikan CS di tingkat TK hingga SMA.
Melalui sesi dialog yang akan dihadiri oleh para pemimpin pendidikan dan pembuat kebijakan di Indonesia tersebut, BPK PENABUR Jakarta juga mengundang pemerhati ilmu komputer dari Amerika Serikat.
Adapun talkshow tersebut terbuka untuk umum. Dengan begitu, Anda dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti acara ini paling lambat pada Jumat, 23 April 2021 melalui tautan berikut ini.
Sejumlah pembicara ternama pun hadir dalam talkshow tersebut, di antaranya Widyaprada Ahli Utama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan Dikmas) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) Kemdikbud Harris Iskandar, Vice President of International Partnerships Code.org Leonardo Ortiz Villacorta, International Partnership Manager Code.org Jake Bell, dan Ketua BPK PENABUR Jakarta Antono Yuwono.