Advertorial

Ikut Program Baznas, Ini Perjalanan Jon Masri dari Mustahik Menjadi Muzaki

Kompas.com - 05/05/2021, 16:46 WIB

KOMPAS.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus berupaya meningkatkan kehidupan mustahik binaan melalui berbagai langkah positif yang dilaksanakan secara berkala dan intensif.

Hal tersebut sejalan dengan visi utama lembaga untuk menyejahterakan umat. Harapannya, mustahik dapat keluar dari kemiskinan dan turut menjadi muzaki.

Untuk diketahui, mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat. Sementara, muzaki adalah orang yang berkewajiban membayarkan zakat.

Keberhasilan program Baznas dirasakan oleh Jon Masri, mustahik binaan Baznas asal Nagari Andaleh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).

Sebelumnya, Jon berprofesi sebagai kuli bangunan. Pendapatan yang diperoleh Jon tak menentu sehingga ia kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.


Namun, nasib Jon kini berubah. Taraf hidupnya meningkat sejak program Zakat Community Development (ZCD) besutan Baznas hadir di Nagari Andaleh pada 2018.

Saat pertama kali mengetahui program ZDC, tanpa ragu, Jon bergabung dan giat mengikuti pelatihan yang diadakan Baznas.

Awalnya, Jon mendapat modal 10 ekor kambing indukan, satu ekor kambing pejantan, serta diberi pelatihan usaha ternak kambing. Adapun pelatihan yang diberikan berupa pendampingan mengenaik cara recording, reproduksi ternak, dan pemanfaatan limbah ternak secara berkala.

Seiring waktu berjalan, usaha Jon semakin berkembang. Kehidupannya pun ikut membaik.

Kini, Jon rutin mengeluarkan zakat ternak karena hewan ternaknya telah mencapai nisab—jumlah harta benda minimum yang dikenakan zakat. Tak hanya itu, ia pun turut menunaikan zakat fitrah.

"Alhamdulillah, kehidupan saya berubah drastis sejak Baznas hadir di sini. Kini, saya juga ikut menunaikan zakat karena hewan ternak kambing saya telah mencapai lebih dari 40 ekor dan sudah saatnya saya mengeluarkan zakat," ujar Jon dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (5/5/2021).

Di sisi lain, omzet usaha Jon juga mengalami peningkatan. Setiap bulan, Jon bisa menjual satu ekor kambing dengan keuntungan Rp 1.500.000 atau lebih.

Selain dari ternak, Jon juga mendapatkan penghasilan tambahan dari penjualan media tanam hasil pengolahan limbah kandang, seperti sisa pakan dan kotoran ternak. Keuntungan yang diperoleh bisa mencapai Rp 450.000 hingga Rp 600.000 per bulan.

"Dari penjualan tanaman hias atau bunga, secara tidak terduga saya mampu menghasilkan omzet lumayan. Alhamdulillah, dari bunga ini omzet per bulan pernah mencapai Rp 20 juta lebih saat sedang tren, meski saat ini berkurang karena pandemi," kata Jon.

Atas pencapaiannya itu, Jon kerap tak mengira bahwa dirinya bisa berada di kondisi finansial yang sehat.

“Dulu tidak terbayang kalau saya bisa bersedekah dan juga berzakat ternak dari program ini,” ungkapnya.

Karena itu, Jon berharap Baznas terus mengembangkan lebih banyak mustahik menjadi muzaki seperti yang dialaminya.

Dengan begitu, semakin banyak mustahik-mustahik yang berhasil dan bisa berbagi dengan sesama.

Pada kesempatan terpisah, Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan turut gembira atas pencapaian yang diraih Jon Masri.

Saidah mengatakan, hasil positif tersebut merupakan buah kerja keras Jon yang intens mengikuti pelatihan dari Baznas hingga akhirnya mencapai keberhasilan.

"Baznas turut bangga dengan hasil yang dicapai Jon Masri. Usaha memang tak pernah mengkhianati hasil. Itulah yang didapat Jon Masri sebagai buah kerja kerasnya selama ini. Jika dulu menerima (sedekah), kini sudah bisa memberi dan bisa berguna bagi masyarakat sekitar,” kata Saidah.

Karena itu, Saidah berharap akan muncul Jon Masri lain di kemudian hari. Melalui berbagai lembaga program yang dihadirkan Baznas, pihaknya berupaya secara maksimal agar lebih banyak mustahik terbantu.

“Hal itu sebagai peran Baznas dalam mendukung upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan. Terlebih, di saat krisis akibat pandemi seperti saat ini, sudah saatnya saling berdampingan agar bisa keluar dari krisis," jelasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com