KOMPAS.com – Banyak hal menjadi pertimbangan dalam memilih perguruan tinggi. Beberapa di antaranya adalah standar akademik, suasana kampus, pengalaman budaya, dan gelar kuliah yang bergengsi.
Pertimbangan tersebut diamini oleh Senior Key Account Manager JD.ID Indonesia, Fincent Sumiko. Saat memilih kampus Xi’an Jiaotong-Liverpool University (XJTLU), ia mempertimbangkan kualitas sistem pendidikan di kampus tersebut.
“Saya memilih XJTLU karena menggabungkan dua hal yang menurut saya sangat penting, yaitu sistem pendidikan Inggris dan berada di China, negara yang memiliki kemajuan paling pesat di dunia,” ujar Fincent dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/5/2021).
XJTLU memang bukan sekadar kampus bertaraf internasional. Lebih dari itu, seperti kata Fincent, XJTLU menggabungkan dua sistem pendidikan dari negara maju, yakni China dan Inggris.
Raih dua gelar, kuasai dua bahasa
Kampus yang terletak di Kota Suzhou tersebut merupakan hasil kolaborasi dari Xi’an Jiaotong University yang merupakan bagian dari Liga C9 dan dijuluki Ivy League China dengan University of Liverpool, anggota Russell Group.
Liga C9 sendiri merupakan aliansi resmi sembilan kampus ternama China yang dibuat oleh pemerintah Negara Tirai Bambu tersebut. Aliansi ini menghasilkan 20 persen dari total publikasi akademik di China.
Sementara, Russell Group merupakan perkumpulan dari 24 universitas terbaik Inggris yang berfokus pada pencapaian akademis berbasis riset dan penelitian.
Sebagai hasil kerja sama kedua universitas ternama tersebut, lulusan XJTLU akan menerima dua gelar sekaligus, yaitu gelar dari University of Liverpool yang diakui secara global dan gelar XJTLU dari Departemen Pendidikan China.
Kedua gelar tersebut sangat bergengsi di kalangan dunia pendidikan internasional. Terbukti pada 2020, lebih dari 80 persen alumnus XJTLU yang memilih untuk melanjutkan studinya menerima tawaran dari berbagai universitas yang berada di peringkat 100 teratas dunia.
XJTLU juga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar seluruh materi perkuliahan di kampus. Tak hanya itu, kampus internasional itu juga menyediakan kelas bahasa Mandarin gratis bagi semua mahasiswa XJTLU.
Hal tersebut sangat berguna bagi mahasiswa mengingat bahasa Inggris dan Mandarin merupakan dua bahasa yang paling banyak digunakan dalam kancah bisnis internasional.
Fincent pun mengaku sangat terbantu dengan kehadiran fasilitas kelas tersebut.
“Benar-benar membantu. Kemampuan untuk menguasai dua bahasa adalah salah satu kunci yang membuat alumnus XJTLU memiliki employability yang sangat besar ketika lulus,” ujar Fincent.
Di luar ranah akademik
Sebagai salah satu tujuan studi mahasiswa dari berbagai penjuru dunia, lebih dari 18.000 mahasiswa XJTLU berasal dari 90 negara berbeda.
Hal tersebut membuat XJTLU sangat unggul dalam aspek budaya, bahasa, dan pengalaman mancanegara.
Fincent menyebut, XJTLU merupakan kampus yang penuh dengan diversity atau keberagaman. Selain mahasiswa, sekitar 920 staf akademik XJTLU juga berasal dari 50 negara berbeda.
Para profesor XJTLU pun berasal dari berbagai negara, seperti Jerman, Belanda, Australia, dan Amerika Serikat.
“Mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu dari para profesor, kami juga mendapatkan berbagai pengalaman, budaya, dan wawasan yang sangat beragam. Hal itu tidak mudah ditemukan di sembarang universitas,” ujar Fincent.
Selain itu, XJTLU juga mendukung perkembangan kemampuan atau skill mahasiswa dengan adanya career centre. Career centre XJTLU rutin mem-posting kesempatan magang bagi mahasiswanya.
Kelebihan lainnya, lokasi yang dekat dengan beberapa perusahaan Fortune 500 dan mentorship dari career advisors membuat skill dan pengalaman siswa tentu akan semakin bertambah.
Dengan keunggulan tersebut, alumnus XJTLU pun punya nilai tambah di dunia kerja.
“Saya saat itu dapat kesempatan magang di sebuah Sino-German business incubator, thanks to job posting yang disediakan XJTLU. Jujur, walaupun enggak mudah dan sangat menantang, itu pengalaman yang berharga banget,” ujar Fincent.
Tidak hanya informasi magang, mahasiswa XJTLU juga dapat menikmati berbagai fasilitas, seperti gimnasium modern, laboratorium kelas dunia, dan studio film berteknologi tinggi.
Student support pun tersedia bagi para mahasiswa, baik dalam bentuk dukungan akademis, kehidupan sehari-hari di China, sampai dengan konseling mental health.
Selain berlokasi di Kota Suzhou yang sangat dinamis dan inovatif, kampus XJTLU menampilkan arsitektur modern yang telah memenangkan penghargaan, seperti International Design Awards (IDA) 2016 dan Design for Asia Awards (DFFA) 2015.
Beasiswa Internasional Tersedia
Sebagai kampus kelas dunia, XJTLU menyadari bahwa biaya dan perbedaan budaya kerap menghalangi niat seseorang untuk berkuliah di luar negeri.
Oleh karena itu, XJTLU menawarkan beasiswa S1 dan S2 bagi pelajar internasional hingga 50 persen dari biaya kuliah.
Kampus internasional tersebut juga mempermudah mahasiswa untuk menjalin pertemanan dan mengembangkan minat melalui berbagai klub mahasiswa, seperti olahraga, lifestyle, dan hobi.
Fincent pun memberikan saran agar tidak “takut” berkuliah di luar negeri. Menurutnya, tidak semua orang beruntung memiliki kesempatan untuk berkuliah ke luar negeri.
“Bisa belajar di luar negeri itu adalah kesempatan yang enggak semua orang bisa miliki. Jadi, kalau kesempatan itu datang, menurut saya jangan disia-siakan,” ujar lulusan XJTLU angkatan 2018 itu.
Bagi kamu yang tertarik berkuliah ke luar negeri, tunggu apa lagi? Xi’an Jiaotong-Liverpool University dapat menjadi tempat pertama dalam memulai perjalanan perkuliahan kamu.
Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa mengunjungi website www.xjtlu.edu.cn.