Advertorial

Gandeng Exim Bank Taiwan, BNI Hadirkan Relending Facility untuk Kebutuhan Ekspor-Impor Nasabah ke Taiwan

Kompas.com - 18/05/2021, 21:42 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjajaki perluasan jasa perbankan ke kawasan Asia Timur, terutama Taiwan. Pasalnya, saat ini, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Taiwan.

Hal tersebut juga didorong oleh kebijakan serta strategi ekonomi dan perdagangan “The New Southbound Policy” yang digagas Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen. Lewat kebijakan tersebut, Taiwan dapat melakukan kerja sama lebih luas dengan negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik, terutama Asia Tenggara.

Melalui kebijakan itu pula, Taiwan dan Indonesia akan melakukan beberapa kerja sama, seperti revitalisasi ekonomi pada masa pandemi Covid-19 serta pembangunan di masa yang akan datang. Selain itu, selama pandemi, ada beberapa sektor potensial yang tengah dikembangkan kedua belah pihak.

Sektor kesehatan menjadi yang utama. Sektor lainnya adalah alat komunikasi, jasa penelitian dan pengembangan, keamanan IT, pengelolaan big data, hingga memperdalam kerjasama perdagangan dalam rantai pasok manufaktur, produk alat mesin, tekstil, dan teknologi.

Melihat peluang itu, BNI pun berupaya menggali potensi dan menarik minat para pelaku usaha ekspor impor Taiwan. Salah satu upaya yang dilakukan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama antara BNI dan The Export Import Bank of the Republic of China (Exim Bank Taiwan) terkait pemberian Relending Facility oleh Exim Bank Taiwan.

Adapun Relending Facility digunakan untuk memfasilitasi pendanaan nasabah BNI dalam melakukan transaksi impor atas barang yang dijual oleh eksportir Taiwan. Pendanaan untuk transaksi ini dapat dibiayai hingga 100 persen dari nilai transaksi dengan proses yang sederhana.

Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan mengatakan bahwa dengan adanya perjanjian itu, BNI dapat memberikan pembiayaan kepada importir Indonesia dari Taiwan dengan tarif yang sangat kompetitif.

“Langkah ini dapat membantu tumbuhnya industri dalam negeri yang berbasis ekspor dengan adanya impor bahan-bahan baku dari Taiwan,” ujar Henry dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (18/5/2021).

Henry menambahkan, perjanjian kerja sama Relending Facility antara Exim Bank Taiwan dan BNI telah disepakati sejak Februari 2021.

Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh General Manager Divisi Internasional BNI Legendariah Rasuanto di Jakarta bersama Senior Vice President (SVP) dan General Manager Department of Finance Exim Bank Taiwan Sarah Wang di Taiwan.

Henry berharap, melalui Relending Facility itu BNI mampu meningkatkan transaksi ekspor dan impor di Taiwan, baik untuk nasabah eksisting maupun nasabah baru.

Saat ini, BNI telah memiliki enam kantor cabang luar negeri yang tersebar di Singapura, Hong Kong, Tokyo, Seoul, London, dan New York. Melalui jaringan tersebut, BNI mampu bersaing dengan bank-bank domestik dalam kegiatan bisnis perdagangan internasional dan international payment.

BNI pun menargertkan menjadi bank milik negara yang akan go global dan bersaing dengan bank-bank global. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, BNI senantiasa membuka dan memperluas kerja sama dengan bank-bank asing.

“BNI juga akan terus memberikan pelayanan terbaik guna menunjang transaksi internasional nasabah dan mewujudkan visi BNI menjadi salah satu bank global dunia,” kata Henry.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com