Advertorial

Gemar Ikut Maraton, Ternyata Ini Sepatu Lari Andalan Ibnu Jamil

Kompas.com - 24/05/2021, 08:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Para penikmat siaran olahraga Tanah Air tentu tidak asing dengan sosok Ibnu Jamil. Pria kelahiran 30 April 1982 ini kerap menjadi pembawa acara olahraga (sportcaster) sepak bola maupun cabang olahraga lain.

Kariernya sebagai sportcaster tidak main-main. Ia sempat didapuk menjadi sportcaster dalam siaran langsung gelaran Piala Dunia 2020 di salah satu stasiun TV swasta. Passion terhadap olahraga mengantarkannya meraih kesempatan tersebut. Ia pun merasa bekerja sesuai passion selama sebelas tahun terakhir adalah kemewahan tersendiri.

Bicara soal passion terhadap olahraga, Ibnu dapat dikatakan menyukai hampir semua cabang olahraga. Ia sebelumnya lebih dikenal sebagai figur publik yang menggilai sepak bola. Namun, beberapa tahun belakangan, lari menjadi olahraga yang melekat dengan dirinya.

Bahkan, Ibnu mengaku sudah beberapa kali mengikuti event maraton berskala nasional dan internasional. Adapun motivasinya dalam setiap ajang maraton bukan untuk mengalahkan orang lain, melainkan diri sendiri.

“Saya selalu berfokus mengalahkan catatan waktu terdahulu di setiap kesempatan. Saya suka maraton karena selalu ingin mengalahkan diri sendiri, bukan mengalahkan orang lain,” ujar Ibnu kepada Kompas.com, Jumat (21/5/2021).

Untuk dapat mencatatkan waktu finish terbaik di setiap ajang maraton, ia pun melatih fisiknya secara rutin. Olahraga minimal dua kali dalam seminggu ia jadikan kebiasaan. Menjelang event maraton, intensitas olahraga pun ia tingkatkan.

“Jika ada event atau perlombaan olahraga, saya bisa lebih sering lagi berolahraga. Bisa tiga, empat, bahkan lima kali dalam seminggu,” tuturnya lagi.

Tak hanya itu, ia pun membekali diri dengan running gear yang nyaman dan menunjang performa larinya. Salah satu perlengkapan yang jadi perhatian khusus adalah sepatu lari.

Pasalnya, ia pernah kecewa karena salah membeli sepatu olahraga untuk joging maupun running.

Bukan kenyamanan yang didapat, sepatu olahraga yang tidak pas dan tidak tepat malah membuat kaki lecet.

Belajar dari pengalaman tersebut, Ibnu memiliki pertimbangan khusus dalam memilih sepatu untuk lari.

Memilih sepatu lari yang pas

Dalam memilih sepatu lari, Ibnu kerap mempertimbangkan banyak hal. Pertama, kebutuhan, untuk lari jarak pendek atau maraton. Kedua, kenyamanan saat digunakan dan tekstur empuk pada bagian in-sole. Ketiga, bobot sepatu. Hal ini karena sepatu yang ringan akan memudahkan mobilitas saat berlari.

Menurutnya, salah satu sepatu lari yang sesuai dengan kriteria tersebut adalah Puma Deviate Nitro. Sepatu tersebut kini menjadi andalannya untuk menyalurkan passion terhadap olahraga lari.

Ibnu Jamil menggunakan sepatu Puma Deviate Nitro.Dok. Puma Indonesia Ibnu Jamil menggunakan sepatu Puma Deviate Nitro.

Puma Deviate Nitro menjawab kebutuhan saya akan sepatu lari yang berkualitas dan nyaman digunakan,” ujarnya.

Ibnu mengaku kakinya langsung merasa klop saat pertama kali mengenakan sepatu teranyar Puma itu. Pasalnya, sepatu ini memiliki bentuk yang keren, bantalan yang enak, dan bisa diandalkan untuk berbagai aktivitas lari.

Sebagai informasi, Puma Deviate Nitro merupakan sepatu lari teranyar dari Puma. Sepatu ini dirancang untuk kecepatan dan lari santai.

Puma Deviate Nitro menggunakan dua teknologi lapisan busa terbaru Puma, yakni Nitro dan Innoplate yang mampu memberikan kenyamanan dan efisiensi ketika lari jarak jauh. Sepatu ini cocok bagi pelari yang menginginkan sepatu responsif dan nyaman ketika berlari.

“Dengan sepatu ini, aktivitas lari saya semakin cepat dan semakin jauh karena sepatu ini begitu luwes mengikuti kontur kaki,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ibnu mengatakan, Puma Deviate Nitro memiliki tampilan yang tidak pasaran. Hal ini terbukti ketika ia mengunggah aktivitas larinya di media sosial bersama Puma Deviate Nitro, banyak orang menanyakan tentang sepatu tersebut karena penasaran untuk memilikinya.

“Merupakan sebuah kebanggaan bagi saya bisa menggunakan sepatu ini,” ujarnya.

Deviate Nitro Challenge

Sebagai pencinta olahraga lari, Ibnu Jamil selalu antusias dengan berbagai kampanye lari yang digelar di Indonesia maupun luar negeri, tak terkecuali kampanye Run Puma.

Adapun kampanye tersebut merupakan rangkaian acara dari Puma guna menyemarakkan peluncuran Deviate Nitro dan tiga varian sepatu lari lainnya, yakni Velocity, Liberate, dan Eternity. Semua sepatu tersebut menggunakan teknologi lapisan busa Nitro.

Sepatu Puma Deviate Nitro terasa pas di kaki Ibnu Jamil.Dok. Puma Indonesia Sepatu Puma Deviate Nitro terasa pas di kaki Ibnu Jamil.

Kampanye Run Puma mempertemukan sekelompok pelari, termasuk atlet nasional dan pelatih kebugaran dari seluruh wilayah di Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Mereka berbagi pengalaman pribadi dan testimoni saat mengenakan sepatu Deviate Nitro.

“Kampanye tersebut sangat bagus karena para pelari yang ada di Indonesia amat menantikan acara seperti ini,” ujar aktor alumnus Universitas Mercu Buana ini.

Selain Run Puma, Ibnu juga antusias mengikuti acara Deviate Nitro Challenge. Adapun acara tersebut berupa tantangan berlari sejauh 600 kilometer (km).

Untuk mengikuti tantangan tersebut, peserta diwajibkan membeli sepatu Puma Deviate Nitro pada periode Juni sampai Juli 2021. Selanjutnya, mereka harus menyelesaikan lari sejauh 600 km sampai 31 Desember 2021.

Peserta dapat menukar sepatu Deviate Nitro yang mereka gunakan dengan sepasang sepatu Deviate Nitro baru setelah menuntaskan tantangan tersebut.

Ibnu pun membagikan tips agar pelari dapat menyelesaikan tantangan. Menurutnya, peserta yang hendak mengikuti Deviate Nitro Challenge bisa menargetkan 100 km setiap bulan sehingga bisa tercapai target 600 km pada hari akhir.

Ibnu Jamil antusias mengikuti kampanye Deviate Nitro Challenge.Dok. Puma Indonesia Ibnu Jamil antusias mengikuti kampanye Deviate Nitro Challenge.

“Peserta yang mengikuti tantangan ini harus memperhatikan asupan nutrisi dan merencanakan program lari yang sesuai dengan kondisi otot tubuhnya. Tidak masalah bila setiap orang memiliki target lari harian, mingguan, maupun bulanan yang berbeda, asalkan mampu mencapai target 600 km,” kata Ibnu.

Peserta dapat melacak progres lari mereka melalui aplikasi Pumatrac. Aplikasi ini akan memvalidasi penyelesaian tantangan yang dilakukan peserta. Melalui aplikasi ini pula, peserta dapat menukar sepatu yang digunakan dalam tantangan dengan sepasang sepatu Deviate, Velocity, Liberate, atau Eternity terbaru di toko-toko Puma.

“Buat teman-teman yang ingin mengikuti Deviate Nitro Challenge bisa terus semangat berlatih dan tetap menjaga protokol kesehatan. Keep running dan push your limit,” tutur Ibnu.

Sama seperti Ibnu Jamil, Anda juga bisa mengikuti keseruan Deviate Nitro Challenge. Anda bisa membeli sepatu Puma Deviate Nitro yang akan diluncurkan secara eksklusif di situs Planet Sports Asia pada 24 Mei 2021. Adapun sepatu lari terbaru Puma itu baru tersedia secara umum di Indonesia pada Juni 2021.

Anda bisa mendapatkan Deviate Nitro dengan harga Rp 2.299.000 di toko official Puma yang berlokasi di Emporium Pluit, Paris Van Java Bandung, Mall Bali Galeria, Senayan City, Grand Indonesia, Kota Kasablanka, Trans Studio Cibubur, dan Supermall Karawaci.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com