Advertorial

Tingkatkan Produktivitas Petani, Pupuk Indonesia Lanjutkan Program Agrosolution di Banyuwangi

Kompas.com - 31/05/2021, 14:35 WIB

KOMPAS.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan kegiatan tanam perdana program Agrosolution pada lahan sawah seluas 42 hektare (ha) di Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (30/5/2021).

Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruki mengatakan, Agrosolution merupakan program inisiatif dari Pupuk Indonesia.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas di bidang pertanian melalui penyediaan input pertanian komersial, seperti pupuk, benih, dan pestisida,” tutur Panji dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (31/5/2021).

Tak hanya itu, lanjut Panji, Pupuk Indonesia juga akan memberikan akses permodalan, kepastian pengambilan hasil panen atau off-take, dan asuransi pertanian.

“Melalui anggota holding kami, yaitu Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim), kami bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda). Hingga kini, kami telah merealisasikan program Agrosolution seluas 134 ha pada lahan sawah di Banyuwangi,” ujar Panji.

Ia kembali menambahkan, program tersebut tersebar di sejumlah desa di Banyuwangi. Rinciannya, 100 ha Desa Karangsari, 20 ha di Desa Gladag, 4 ha di Desa Bubuk, dan 10 ha di Desa Macan Putih.

“Adapun akses permodalan disediakan oleh Bank Negara Indonesia (BNI), off-taker dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jenggirat Tangi dan Pertani, asuransi oleh Jasindo, serta pengawalan budidaya dan teknologi pertanian dari Pupuk Kaltim,” imbuhnya.

Panji mengatakan bahwa realisasi program Agrosolution telah mencapai 18.500 ha atau 74 persen dari target 25.000 ha pada April 2021.

Sebagai informasi, berdasarkan uji coba pada tanaman padi di Jember, Banyuwangi, Bima, Dompu, Ponorogo, Magetan, dan Madiun, petani binaan program Agrosolution berhasil meningkatkan produktivitas pertanian. Hal ini ditunjukkan melalui peningkatan rata-rata hasil panen dari 6,28 ton menjadi 9,73 ton per ha atau meningkat sekitar 55 persen.

“Jadi, melalui program Agrosolution, kami ingin mendukung program ketahanan pangan nasional, meningkatkan pendapatan, dan kesejahteraan petani. Kami juga ingin mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi,” jelas Panji.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sedang bekerja keras, bergotong royong, dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan daya beli masyarakat agar kembali membaik.

Ia juga menyebutkan bahwa program yang dilaksanakan oleh Pupuk Indonesia tersebut merupakan bentuk inovasi di bidang pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

“Mudah-mudahan, program Agrosolution bisa terus berkembang. Apabila di sini berhasil, mungkin bisa dibawa (diterapkan) ke desa-desa selanjutnya,” ujar Ipuk.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com