Advertorial

Luncurkan Program Agrosolusion, PT Pusri Perkuat Ketahanan Pangan Sumsel

Kompas.com - 31/05/2021, 14:37 WIB

KOMPAS.com – PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan program Agrosolution Bela Negeri dalam acara Kick Off Food Estate “Petani Bela Negeri” di Pemulutan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (28/5/2021).

Adapun program itu merupakan salah satu tahapan transformasi bisnis Pusri dalam melaksanakan perubahan dan layanan terbaik bagi para pemangku kepentingan (stakeholders).

Khusus di Sumsel, program tersebut bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) melalui Pusat Koperasi Angkatan Darat Komando Daerah Militer (Poskopad Kodam) II Sriwijaya.

Kerja sama itu tertuang dalam memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada akhir 2020.

Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa program Agrosolution Bela Negeri bertujuan membentuk suatu sistem yang terintegrasi melalui penggabungan konsep agrosolution dengan fungsi ekonomi dan teritorial yang dimiliki oleh TNI AD.

“Dengan adanya program itu, kami memiliki sebuah sistem terintegrasi sangat bermanfaat dalam bidang pertanian,” jelas Tri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (31/5/2021).

Sebagai informasi, Agrosolution Bela Negeri merupakan salah satu langkah strategis Pusri untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan agroindustri unggul di Asia.

Program tersebut, kata Tria, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas di bidang pertanian serta pemanfaatan sarana dan prasarana pertanian.

Melalui program itu pula, petani yang terlibat akan diberikan pendampingan secara intensif mengenai budidaya tanaman, aplikasi teknologi pertanian mutakhir, dan akses permodalan.

Dengan begitu, program Agrosolution Bela Negeri dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal sehingga kesejahteraan mereka semakin meningkat.

Tria menjelaskan, program itu telah dilaksanakan pada sepuluh titik demonstrasi plot (demplot) yang tersebar di wilayah Sumsel.

“Program itu diaplikasikan pada komoditas padi, jagung, dan sawit di lahan binaan (Pusri) seluas 2.357 hektare (ha) dari total lahan 4.156 ha,” kata Tri.

Lebih lanjut, Tri mengatakan bahwa Pusri siap berkolaborasi dan mendukung meningkatkan potensi pertanian dan mewujudkan cita-cita Sumsel dalam menaikkan peringkat sebagai provinsi penghasil tanaman terbesar di Indonesia.

“Kami juga berharap, ke depan, program Agrosolution dapat diperluas di seluruh wilayah Indonesia guna mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional,” imbuh Tri.

Sebagai informasi, acara Kick Off Food Estate “Petani Bela Negeri” juga dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa, dan Gubernur Sumsel Herman Deru.

Selanjutnya, Panglima Daerah Militer (Pangdam) II/Sriwijaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Agus Suhardi, Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar, Bupati Banyuasin Askolani, dan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar.

Ada pula Bupati Okan Komering Ulu (OKU) Timur Lanosin, Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo, serta jajaran direksi Pusri dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau