Advertorial

Kemampuan Berpikir Kritis dan Berinovasi Penting bagi Dunia Pendidikan dalam Era Digital

Kompas.com - 14/06/2021, 16:53 WIB

KOMPAS.com – Literasi digital merupakan sebuah konsep yang tidak hanya menitikberatkan pada kecakapan dalam menguasai teknologi, tetapi juga kemampuan untuk bertanggung jawab penuh dalam bermedia digital.

Menilik fenomena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatik (Kemenkominfo) bersama Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) serta Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital meluncurkan Modul Literasi Digital sebagai salah satu upaya untuk mendukung program "Literasi Digital Nasional".

Modul tersebut berfokus pada empat tema besar, yaitu Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Aman Bermedia Digital.

Dengan adanya seri modul itu, diharapkan masyarakat Indonesia dapat mengikuti perkembangan dunia digital secara baik, produktif, dan sesuai nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, serta bernegara.

Adapun pembuatan modul tersebut berkorelasi dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya perlu ada kesiapan dari para pengguna agar dunia digital bisa memberikan dampak positif.

“Saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti kesiapan-kesiapan penggunanya. Hal ini dikarenakan agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden Jokowi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (13/6/2021).

Ia juga mengatakan, literasi digital merupakan kerja besar yang tidak dapat dilakukan pemerintah sendirian. Oleh karena itu, program ini perlu mendapatkan dukungan dari seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang paham mengenai digital.

“Saya harap gerakan ini menggelinding, membesar, dan bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain. Selain itu, gerakan ini juga diharapkan bisa melakukan sejumlah pekerjaan yang konkrit di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden Jokowi.

Adapun proses sosialisasi dan pendalaman seri Modul Literasi Digital dilakukan dalam ranah media digital yang berbentuk webinarseries bertajuk “Indonesia #MakinCakapDigital”. Webinar ini menjangkau sebanyak 514 kabupaten dan kota di Indonesia.

Sementara itu, pada Kamis (10/6/2021), webinar bertemakan “Peran Komunitas Akademik dalam Pendidikan di Era Digital” berhasil diselenggarakan di 14 kabupaten dan kota di wilayah DKI Jakarta dan Banten.

Dalam webinar tersebut, Kemenkominfo mengundang sejumlah narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, seperti Indonesian Association for Public Administration (IAPA) Septyanto Galan Prakoso, dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sekaligus aktivis Japelidi Nugrahaeni Prananingrum, anggota Kaizen Room Yoshe Angela, dan pengacara sekaligus dosen Universitas Gunadarma Sandy Nayoan.

Pada kesempatan itu, masing-masing narasumber membahas sejumlah tema meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety.

Pertama, Septyanto Galan Prakoso menjabarkan bahwa digital skill mempunyai tiga tingkatan, yaitu foundation skill dan kemampuan berkomunikasi yang meliputi pengaturan informasi dan konten, transaksi, penyelesaian masalah, hingga perasaan aman saat online.

“Tidak hanya itu, digital skill meliputi skill dalam digital marketing, social media,  user experience, dan web analytics,” jelas Septyanto.

Selanjutnya, mengenai tujuan literasi yang dijelaskan oleh Nugrahaeni Prananingrum. Ia mengatakan, literasi digital membuat setiap orang memiliki kontrol yang lebih besar atas interpretasi.

“Mengingat semua pesan media merupakan hasil konstruksi. Pendidikan karakter juga turut memberikan andil yang kuat dalam penanaman nilai-nilai nasionalisme pada masyarakat digital Indonesia,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan bahwa pada setiap aktivitas di ruang digital yang berdasarkan pada nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, secara tidak langsung dapat mendukung toleransi keberagaman, memprioritaskan cara demokrasi, mengutamakan Indonesia, serta menginisiasi cara kerja gotong royong.

Pada kesempatan yang sama, Yoshe Angela juga memaparkan mengenai kehadiran teknologi yang memudahkan kehidupan, tetapi menciptakan tantangan baru.

“Bagi masyarakat digital, salah satu tantangan yang dihadapi dalam era digital ini adalah tingkat keamanan digital,” ujarnya.

Adapun sejumlah aturan dalam digital safety, lanjut Yoshe, antara lain menjaga informasi pribadi, menyalakan pengaturan privasi, melakukan penjelajahan internet dengan aman, hingga memakai kata sandi yang kuat nan aman.

Selanjutnya, Sandi menjelaskan bahwa menurut Mantan Menteri Pendidikan dan Budaya Muhadjir Effendy, pendidikan perlu merevisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi.

“Memasuki era revolusi industri 4.0, lima kompetensi yang perlu diganti meliputi kemampuan berpikir kritis, memiliki kreativitas dan kemampuan yang inovatif, kemampuan dan keterampilan berkomunikasi, bekerja sama dan berkolaborasi, serta kepercayaan diri,” jelasnya.

Saat memasuki sesi tanya jawab webinar, salah satu peserta mengajukan pertanyaan mengenai cara guru menciptakan mindset kreatif dan membangun paradigma baru kepada para siswa.

Kepada peserta itu, Septyanto menjawab, sejatinya siswa harus diberi kebebasan untuk bisa berkomunikasi dengan baik. Ini bisa dilakukan para pengajar dengan memberikan tugas yang berpotensi mengembangkan kreativitas mereka.

Untuk diketahui, seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital terbuka bagi semua orang yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital.

Melalui acara itu pula, Kemenkominfo berharap partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Rangkaian webinar ini rencananya akan terus diselenggarakan hingga akhir 2021. Para peserta yang berhasil mengikuti webinar nantinya juga akan mendapatkan e-certificate sebagai bentuk apresiasi keikutsertaan mereka.

Selain mengenai tema-tema yang telah disebutkan di atas, rangkaian webinar tersebut juga akan terus menghadirkan berbagai macam tema yang mendukung kesiapan masyarakat Indonesia dalam bermedia digital secara baik dan etis. 

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital, Anda dapat mengikuti akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau