Advertorial

Kemenhub Salurkan Dua Juta Masker dan Sembako untuk Insan Transportasi

Kompas.com - 28/06/2021, 18:26 WIB

KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyalurkan bantuan sosial berupa dua juta masker dan paket sembako kepada insan transportasi di seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai informasi, program yang merupakan kerja sama dengan KompasTV tersebut telah dimulai 9 April 2021.

Kegiatan sosial itu merupakan kelanjutan dari program lelang buku “Membangun Transportasi, Merajut Negeri” yang telah berjalan pada 6 Oktober 2020.

Hasil lelang buku yang mencapai Rp 5 miliar itu dijadikan donasi berupa dua juta masker dan paket sembako bagi para penerima manfaat, yakni insan transportasi.

Atas keberhasilan program tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh partisipan, khususnya para penyumbang.

“Dapat (donasi) Rp 5 miliar itu enggak mudah. Teman-teman (Kemenhub) dan relasi memberikan uang itu dengan sukarela. Saya atas nama pribadi dan menteri mengucapkan terima kasih,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/6/2021).

Hal senada diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) KG Media Andy Budiman. Ia merasa bangga dapat bermitra dengan Kemenhub.

Menurut Andy, program itu sejalan dengan misi Kompas Group, yakni “Menghibur yang papa dan membantu yang membutuhkan”.

“Inisiatif Kemenhub sangat senapas dengan misi Kompas, yaitu ‘Menghibur yang papa dan membantu yang membutuhkan,’” kata Andy.

Saat ini, lanjut Andy, bantuan dibutuhkan oleh insan perhubungan yang berada di garda terdepan dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

“Kita bersyukur roda perekonomian Indonesia telah bergerak cepat sejalan dengan program vaksinasi. Namun, kita tetap perlu menjaga diri sendiri, orang lain, serta negeri ini dengan menerapkan protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan),” papar Andy.

Ia berharap, penyaluran dua juta masker tersebut bisa membantu insan perhubungan untuk menjaga diri mereka dan orang lain.

Pahlawan sektor transportasi

Staf Khusus Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kehumasan Kemenhub Adita Irawati menjelaskan, bantuan secara khusus diberikan kepada pekerja harian di sektor transportasi yang terdampak pandemi secara langsung.

Mereka di antaranya adalah porter, petugas keamanan, sopir angkutan umum (bajaj, angkot, bus, ojek), penjaga perlintasan kereta api, petugas kebersihan, juru parkir, tukang becak, pedagang kaki lima hingga petugas penunjang yang berkaitan langsung dengan Dinas Perhubungan (Dishub).

“Secara spesifik, bantuan diberikan kepada pekerja transportasi. Sebagai garda terdepan yang bertugas sangat dekat dengan masyarakat, mereka memiliki potensi cukup tinggi terpapar (Covid-19),” kata Adita dalam acara kick off pembagian bantuan dua juta masker di Kantor Kemenhub, Menteng, Jakarta, pada 8 April lalu.

Kendati harus beradaptasi dengan kebiasaan hidup pada era normal baru, pekerja sektor transportasi senantiasa bersemangat melayani penumpang sambil tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pada kesempatan yang sama, Budi Karya menyampaikan apresiasi mendalam kepada para insan transportasi atas dedikasi para pekerja transportasi.

Menurut Budi, pekerja transportasi yang dengan berani berdiri di garda terdepan untuk melayani penumpang pada saat pandemi layak disebut pahlawan.

“Kami selaku wakil dari pemerintah sangat salut dan bangga dengan kalian. Di tengah terik matahari dan pandemi, kawan-kawan masih berjuang untuk diri, keluarga, dan bangsa. Insan transportasi terdepan merupakan salah satu contoh pahlawan tanpa tanda jasa yang memiliki makna dalam setiap langkah,” kata Budi.

Penyaluran bantuan tersebut mendapat sambutan hangat dari para insan transportasi. Salah satunya Mutohar Wijanarko.

Sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah itu bersyukur atas adanya bantuan paket sembako dan masker dari Kemenhub.

Bantuan tersebut, kata Mutohar, dapat membantu meringankan beban dia dan keluarganya di tengah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pendapatannya menurun drastis.

“Rasanya senang dan bahagia. Selama pandemi, pendapatan (saya) menurun, Alhamdulillah, bantuan ini dapat meringankan (dalam memenuhi kebutuhan (kami) sehari-hari,” ujar Mutohar dalam acara “Sapa Pagi Indonesia” di KompasTV, Rabu (2/6/2021).

Hal serupa juga dirasakan Makinun Ahmad. Dia merupakan salah satu awak angkutan umum di Terminal Mendolo, Wonosobo, Jawa Tengah.

Makinun mengungkapkan, para pekerja transportasi menghadapi kesulitan selama pandemi. Penurunan pendapatan sering kali membuatnya tidak bisa membeli bahan bakar untuk angkotnya.

“Kadang-kadang untuk membeli bahan bakar bensin itu enggak bisa,” kata Makinun.

Sementara itu, Koordinator Terminal Mendolo Suyono juga menjelaskan, pandemi mengakibatkan penurunan jumlah pengguna angkutan. Hal ini tentu berdampak langsung terhadap besaran pendapatan yang diterima awak angkutan umum.

“(Awak angkutan umum) terdampak sekali (pandemi). Penumpangnya minim sekali, sangat kurang sekali,” kata Suyono.

Untuk diketahui, bantuan tersebut tidak hanya disalurkan di Jawa Barat dan Jawa Tengah, tetapi juga telah digulirkan kepada penerima manfaat di sektor transportasi yang terdampak langsung pandemi.

Khusus untuk pulau Jawa, penyaluran donasi dilakukan secara bertahap oleh armada LazisMU dan LazisNU di titik-titik penyaluran yang telah ditetapkan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com