KOMPAS.com - Pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali pada 3–20 Juli 2021. Pelaksanaan PPKM ini menjadi upaya pemerintah pusat untuk menekan laju penularan Covid-19 yang kembali melonjak usai libur Lebaran.
Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (8/7/2020), kasus harian Covid-19 dalam 24 jam terakhir bertambah 38.391 orang. Angka ini menjadi penambahan kasus harian tertinggi sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Dengan penambahan tersebut, total kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 2.417.788 hingga Kamis sore.
Penambahan kasus membuat masyarakat harus semakin berhati-hati, khususnya mereka yang berada di zona merah persebaran Covid-19. Masyarakat perlu menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan air dan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas (5M).
Selain itu, menjaga daya tahan tubuh merupakan faktor penting dan utama yang harus diperhatikan, baik oleh masyarakat yang sudah divaksin maupun yang belum.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania dalam webinar “Kasus Covid-19 Meningkat, Perkuat Imunitas” mengatakan, saat ini lingkaran paparan Covid-19 semakin mengecil. Hal ini disebabkan semakin banyak keluarga, sahabat, dan rekan kerja orang-orang yang terjangkit Covid-19.
Rasio paparan Covid-19 di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, kata Inggrid, saat ini mencapai 1:22. Rasio ini menunjukkan bahwa satu dari 22 penduduk DKI Jakarta terpapar Covid-19. Menurutnya, rasio tersebut dapat memburuk seiring dengan lemahnya penerapan protokol kesehatan.
“Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh lengah menerapkan prokes 5M dan terus menjaga pertahanan tubuh tetap optimal. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat daya tahan tubuh sebenarnya sangat sederhana, yaitu konsumsi makanan dengan gizi seimbang, tidur yang cukup, olahraga teratur, serta kelola stres,” ujar dr Inggrid.
Lebih lanjut, dr Inggrid mengatakan bahwa mengonsumsi bahan herbal seperti habbatussauda, meniran, dan jahe dapat menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Sebagai informasi, habbatussauda mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin A, B1, B6, C, dan E. Habbatussauda juga termasuk dalam kelompok imunostimulan fitogenik dengan kandungan thymoquinone. Kandungan ini berfungsi untuk membentuk dan memperkuat kekebalan tubuh.
Berbagai penelitian telah membuktikan efektivitas habbatussauda sebagai imunomodulator. Zat ini dapat mengoptimalkan kerja sistem imun dan respons sel.
Selain itu, kandungan etanol pada habbatussauda dapat meningkatkan aktivitas fungsional sel kekebalan tubuh sebanyak 72 persen dengan menambah jumlah sel darah putih limfosit serta monosit.
Manfaat serupa juga terdapat pada meniran yang sudah sejak lama digunakan untuk pengobatan tradisional. Daun berukuran kecil ini bersifat imunostimulan sehingga mampu meningkatkan respons imun terhadap penyakit atau infeksi. Kandungan senyawa lain pada meniran juga bisa berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba.
Sementara itu, jahe mengandung magnesium, vitamin C dan B6, fosfor, tembaga, besi, dan kalsium. Minyak atsiri dalam jahe memberikan sensasi hangat ke seluruh tubuh, serta efektif meredakan masuk angin.
Lebih praktis menikmati khasiat habbatussauda
Untuk diketahui, habbatussauda merupakan salah satu tanaman yang pertama kali dibudidayakan dalam sejarah manusia. Sejak 2.000 tahun lalu, tanaman herbal ini telah digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Dikutip dari situs Asosiasi Keluarga Gizi (AKG) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), habbatussauda memiliki berbagai khasiat bagi tubuh, yakni memperkuat daya tahan tubuh, menekan gejala alergi, antitumor, antibakteri, serta meningkatkan kesehatan tubuh.
Dengan segudang manfaat tersebut, tak heran habbatussauda banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Kini, Anda tidak perlu repot-repot menemukan dan mengolah habbatussauda untuk dikonsumsi. Pasalnya, kandungan herbal tersebut sudah terdapat dalam produk herbal Antangin Habbatussauda.
Antangin Habbatussauda adalah sirup herbal pertama di Indonesia yang mengandung habbatussauda. Produk ini telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia. Dengan demikian, Antangin Habbatussauda aman dikonsumsi oleh Anda dan keluarga.
Selain habbatussauda, sirup herbal Antangin Habbatussauda sudah dilengkapi dengan kandungan jahe meniran, daun mint, biji pala, kunir, madu, akar manis, serta daun sembung.
Dengan kandungan bahan-bahan alami tersebut, Antangin Habbatussauda efektif meningkatkan daya tahan tubuh sehingga cocok dikonsumsi pada masa pandemi supaya Anda tidak mudah sakit.
Anda bisa mengonsumsi Antangin Habbatussauda setiap hari dengan takaran 3 kali sehari untuk orang dewasa. Sementara itu, untuk anak-anak berusia 6-12 tahun dapat mengonsumsi setengah dosis orang dewasa.
Anda dapat memperoleh Antangin Habbatussauda di Indomaret, Alfamart, Guardian, Lion Superindo, Watson, Viva generik, Apotek, serta toko dan warung terdekat. Anda juga bisa mendapatkan Antangin Habbatussauda secara online di Deltomed Store (Official) yang tersedia di berbagai e-commerce, yakni Tokopedia, Shopee, Blibli, Lazada, JD.ID, dan Bukalapak.
Yuk, terus tingkatkan daya tahan tubuh Anda dan keluarga pada masa pandemi dengan Antangin Habbatussauda yang aman dikonsumsi serta halal. Selain itu, jangan lupa untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.