Advertorial

Mengintip Konsep Rumah Bernapas di Nayapati Residence Milik Kota Baru Parahyangan

Kompas.com - 12/07/2021, 11:00 WIB

KOMPAS.com - Setelah meluncurkan klaster Tatar Tarubhawana, Kota Baru Parahyangan (KBP) yang dikembangkan Lyman Group kembali menghadirkan hunian terbarunya, yakni Nayapati Residence.

Kehadiran hunian tersebut merupakan jawaban akan kebutuhan masyarakat terhadap hunian yang adaptif dengan penerapan teknologi digital dan menunjang aktivitas penghuni di masa pandemi Covid-19.

Hadir dengan konsep breathable frontage-house atau rumah bernapas, hunian dua lantai berarsitektur modern tropis tersebut didesain secara inklusif bagi setiap anggota keluarga di dalam rumah.

Selain itu, hunian Nayapati dirancang dengan gubahan massa dan ruang rumah yang hampir tidak menempel pada dinding batas kaveling.

Konsep desain itu bertujuan agar cahaya dan udara bisa masuk ke dalam rumah dengan leluasa. Dengan demikian, penghuni dapat merasakan iklim sejuk dan nyaman di KBP.

Guna menghadirkan kenyamanan lebih, interaksi indoor-outdoor pada hunian Nayapati didesain dengan konsep bukaan pada dinding. Pintu geser berkaca diaplikasikan untuk menghubungkan ruang keluarga dan area outdoor untuk mendapatkan kesan luas.

Menariknya, ruang keluarga pada hunian Nayapati juga dikelilingi dinding kaca. Dengan demikian, cahaya alami dapat masuk tanpa hambatan apa pun.

Bergeser ke bagian outdoor, hunian Nayapati dilengkapi tiga taman sekaligus, yakni di bagian depan, tengah, dan belakang. Kehadiran taman ini menambah keasrian hunian. Penghuni pun dapat berkreasi dengan menanam tanaman tropis sesuai keinginan.

Taman belakang di hunian Nayapati Residence Dok. KBP Taman belakang di hunian Nayapati Residence

Adapun taman bagian tengah berada di sisi koridor pintu masuk. Dengan taman ini, penghuni sudah bisa merasakan keasrian saat pertama kali memasuki rumah.

Begitu juga dengan suasana dapurnya. Di rumah Nayapati, dapur dibuat terpisah dari bangunan utama dan diapit oleh taman tengah juga taman belakang. Dengan begitu, tak akan ada asap yang terperangkap di dalam ruangan saat aktivitas memasak.

Sebagai tambahan, rumah Nayapati dilengkapi fasilitas sanitasi. Penghuni rumah atau tamu bisa menggunakannya sebelum memasuki ruangan rumah. Dengan fasilitas ini, protokol kesehatan berbasis clean, health, safety, environment, dan sustainability (CHSE) dapat dijalankan. Hal ini sesuai dengan pengaplikasian kebiasaan baru akibat pandemi.

Balkon luas juga disediakan tepat di atas dapur. Di balkon ini, penghuni bisa menghabiskan waktu menikmati keindahan taman rumah Nayapati.

Untuk faktor kenyamanan, setiap rumah di Nayapati Residence juga dilengkapi dengan pagar rumah sehingga memberikan privasi dan keamanan bagi penghuninya.

Kemudian, rumah Nayapati juga sudah dilengkapi fitur Eco Smart Home. Salah satu fitur tersebut berfungsi untuk menghemat penggunaan energi listrik konvensional dengan menyerap energi surya melalui solar panel.

Energi ini nantinya bisa digunakan sebagai alternatif sumber listrik rumah yang terbarukan. Fitur lainnya yang turut memanjakan penghuni adalah smart door lock, remote lighting, serta home devices control.

Ruang Tamu di hunian Nayapati Residence Dok. KBP Ruang Tamu di hunian Nayapati Residence

Kenyamanan dan keasrian hunian Nayapati juga ditunjang dengan lingkungan asri KBP. Posisi Nayapati Residence berada di sepanjang jalan hunian Row 21 meter dan ditanami pohon damar yang merupakan vegetasi khas Indonesia.

Kota Mandiri, Madani, dan Alami

Kehadiran Nayapati Residence semakin mengukuhkan KBP sebagai kawasan yang Mandiri, Madani, dan Alami. Untuk diketahui, sejak 2000, KBP mengembangkan kawasannya yang seluas 1.250 hektare dengan pola pengembangan yang berkelanjutan, sekaligus menyelaraskan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Award dari Greenship Building Council Indonesia (GBCI)  Dok. KBP Award dari Greenship Building Council Indonesia (GBCI)

Prinsip Mandiri diwujudkan dengan kelengkapan berbagai fasilitas kota bagi penghuni dan penduduk sekitar. Dengan prinsip ini, KBP menjadi area hunian dan bisnis yang ikut memberdayakan masyarakat sekitar.

Kemudian, prinsip Madani dihadirkan melalui pilar pendidikan. Hal ini terlihat dengan keberadaan fasilitas pendidikan formal dan informal di KBP. Dengan fasilitas ini, KBP dapat melahirkan masyarakat dengan tingkat sosial dan budaya yang lebih baik serta santun.

Berikutnya, prinsip Alami diaplikasikan lewat pengembangan fisik kota. KBP mengoptimalkan potensi perbukitan, danau, dan lembah padi di kawasannya. KBP juga menghadirkan area terbuka hijau hingga 50 persen dari luas wilayah kawasan.

Hal tersebut menjadikan KBP sebagai kota mandiri yang hijau dan asri. KBP akan melanjutkan pengembangan kawasan secara berkelanjutan sebagai kepedulian aspek lingkungan.

KBP juga telah melengkapi pengembangan kotanya dengan beragam fasilitas. Beberapa di antaranya adalah IKEA, Water Theme Park (akan rampung pada 2022), Bumi Pancasona Sport Club, dan Parahyangan Golf.

Untuk lokasi, kompleks KBP berada di kawasan strategis, yakni di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Kawasan ini dapat diakses dengan mudah, baik dari Bandung maupun Jakarta.

Dari arah Cianjur, Jakarta, maupun Puncak Bogor, KBP bisa diakses lewat Tol Cipularang dan Jalan Raya Padalarang. Sementara, bagi yang datang dari arah Sumedang, Cirebon, dan Jawa Tengah, bisa mengakses KBP lewat Tol Cipali.

Kemudian, dari Tasikmalaya dan Garut, KBP bisa diakses lewat Tol Purbaleunyi dari arah gerbang Tol Cileunyi.

Ke depan, KBP akan melengkapi diri dengan sejumlah infrastruktur. Sebut saja flyover sepanjang 350 meter di simpang Padalarang yang sedang dibangun mulai dari pintu Tol Padalarang Timur hingga gerbang KBP.

Lokasi strategis dan akses yang mudah tentunya memiliki nilai tambah bagi Anda yang ingin bertempat tinggal atau sekadar berinvestasi di KBP.

Kemudian, shuttle bus berpendingin ruangan (AC). Moda transportasi ini akan beroperasi dalam rute KBP – Alun-alun Bandung - Leuwipanjang (melalui tol). Fasilitas ini disediakan dengan tarif terjangkau.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Nayapati Residence dan KBP secara luas, silakan kunjungi tautan ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau