Advertorial

Kolaborasi Milenial di Ranah Digital Dapat Wujudkan Akselerasi Perubahan

Kompas.com - 15/07/2021, 17:26 WIB

KOMPAS.com – Perkembangan dunia digital yang pesat turut memunculkan peluang dan tantangan bagi generasi milenial.

Berbagai macam profesi baru muncul sebagai konsekuensi dari perkembangan dunia digital, mulai dari content creator, digital marketing, content writer, social media specialist, SEO specialist, sampai web developer.

Kehadiran beragam profesi tersebut membuka peluang baru dalam memanfaatkan ruang digital. Generasi milenial dapat memberi edukasi, berkolaborasi, dan beradaptasi dalam perubahan yang serbacepat.

Menyikapi hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) menggelar webinar #MakinCakapDigital bertajuk “Warna-Warni Kolaborasi dan Aksi di Era Digital”, Jumat (9/7/ 2021).

Kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama Kemenkominfo dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital.

Adapun narasumber yang hadir dalam webinar tersebut adalah perwakilan Kaizen Room Amalia Firdriani dan Hayuning Sumbadra, peneliti Center for Population & Policy Studies Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Widyaningrum, Head of Centre for Publication London School of Public Relations (LSPR) dan anggota Japelidi Xenia Angelica Wijayanto, serta influencer Ones.

Novi Widyaningrum tampil sebagai narasumber pertama. Dalam pemaparannya, ia mengatakan bahwa komunikasi digital memiliki karakteristik yang bersifat global sehingga melintasi batas-batas geografis dan budaya.

Meski begitu, lanjut Novi, setiap orang Indonesia hendaknya menunjukkan idealisme negara saat berinteraksi. Tujuannya, untuk menjalankan kolaborasi yang positif di dunia digital.

“Kita harus menjadi warga negara yang Pancasilais, yaitu berpikir kritis, meminimalisasi unfollow, unfriend, dan blok untuk menghindari echo chamber serta filter bubble. Selain itu, kita harus gotong royong melakukan kolaborasi dalam rangka kampanye literasi digital,” ujar Novi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (12/7/2021).

Setelah narasumber memaparkan materi, para partisipan dipersilakan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu partisipan yang memberikan tanggapan adalah Putra.

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 membuat sejumlah negara semakin terdorong untuk mengedepankan strategi pertumbuhan berkelanjutan yang tak mudah terpukul wabah atau bencana. Upaya tersebut memerlukan kolaborasi dan aksi nyata dari seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu mengakselerasi perubahan.

“Lalu, prinsip-prinsip keberlanjutan seperti apa yang dapat dilakukan anak muda untuk menyukseskan hal tersebut?” tanya Putra kepada narasumber.

Hayuning Sumbadra menanggapi pertanyaan tersebut. Menurutnya, anak muda atau generasi milenial bisa memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi tentang sebuah permasalahan atau problem yang ingin dipecahkan. Selanjutnya, mereka bisa berkolaborasi dengan orang-orang yang memiliki semangat sama.

“Kita bisa berkolaborasi dengan teman-teman serta mengajarkan apa saja yang bisa dilakukan dengan internet. Biasakan untuk bekerja sama, diawali dengan tahap brainstorming,” ujar Hayuning.

Sebagai informasi, webinar #MakinCakapDigital merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Jakarta Barat. Kegiatan ini terbuka bagi semua orang yang ingin memahami dunia literasi digital.

Oleh karena itu, Kemenkominfo membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar #MakinCakapDigital melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

Kemenkominfo turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak atas terselenggaranya webinar tersebut. Pasalnya, program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika didukung semua pihak yang terlibat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau