Advertorial

Air Mineral yang Baik Bisa Dibedakan dengan Mencicipinya, Simak Pengalaman Youtuber Tasyi Athasyia

Kompas.com - 21/07/2021, 09:37 WIB

KOMPAS.com – Salah satu Youtuber lokal ternama, Tasyi Athasyia, belum lama ini membuat video battle yang viral di kalangan milenial dan Generasi Z (Gen Z). Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah diunggah, video ini telah ditonton oleh lebih dari ratusan ribu orang.

Perempuan bernama asli Luly Athasyia itu memang dikenal dengan konten video battle yang kerap membandingkan sejumlah produk makanan dan minuman secara langsung tanpa disponsori oleh pihak mana pun.

Sejumlah produk pernah dibandingkan, mulai dari makanan siap saji, susu, teh dalam kemasan, saus sambal, kopi, boba, hingga yang terbaru, air minum dalam kemasan.

Dalam video bertajuk “Tasyi Mukbang & Battle off Air Mineral Kemasan”, Tasyi membandingkan 12 air mineral dari berbagai merek ternama di Indonesia.

Konten tersebut bermula ketika Tasyi mendapat tantangan dari follower atau pengikutnya. Saat itu, dia sempat menolak karena khawatir air mineral tidak dapat dibedakan. Namun, Tasyi pun akhirnya menerima tantangan tersebut.

Pada awal video, Tasyi menceritakan pengalamannya sebagai penderita penyakit mag. Atas dasar itu, sang suami kemudian menyarankan Tasyi untuk mengonsumsi air minum dengan kandungan khusus.

Selama ini, Tasyi tidak menyadari bahwa air mineral yang biasa dia konsumsi ternyata berpengaruh terhadap lambungnya. Menurutnya, air yang ia konsumsi tersebut sering membuat perutnya kembung.

Battle air mineral pun dimulai. Sebanyak 12 merek air mineral kemasan disajikan di hadapan Tasyi tanpa ada keterangan merek.

Ekspresi Tasyi tampak kaget ketika mencicipi air mineral tersebut satu per satu. Menurutnya, terdapat perbedaan rasa yang bisa ia rasakan dengan jelas.

Tasyi kemudian mengelompokkan 12 merek air mineral kemasan tersebut. Mulai dari yang paling tidak disukai karena terasa berat, sepat, asin, dan tertinggal di mulut, hingga yang paling disukai karena terasa cair, mudah ditelan, dan lebih ringan. Bahkan, Tasyi menemukan air mineral yang terasa sejuk atau dingin di suhu ruang.

Setelah menyisakan empat gelas bening, Tasyi kemudian memilih gelas dengan label nomor 5 sebagai favoritnya. Menurutnya, produk air tersebut memiliki rasa paling manis, cair, terasa sejuk di suhu ruang, dan mudah ditelan.

“Ini mah lo harus punya, harus cobain. Bener-bener dingin, cair. Ini kalau orang mau ngomong kayak, hmm manis, ini gue percaya nih,” ujar Tasyi di videonya.

Tasyi kemudian mendapati bahwa pemenang dari battle air mineral kemasan itu adalah merek Crystalline yang diproduksi oleh PT CS2 Pola Sehat dari Orang Tua Group.

Sebagai informasi, Crystalline belakangan memang gencar mengomunikasikan keunggulannya, yakni dua kali lebih aman dan memiliki tingkat keasaman atau pH seimbang (pH 8) yang baik untuk tubuh.

Dengan memenangkan “Battle of Air Mineral Kemasan” dari Youtuber Tasyi Athasyia, Crystalline telah membuktikan bahwa merek lokal mampu bersaing dan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan merek global. 

Mari selalu bangga menggunakan produk lokal yang ternyata mampu menjadi pilihan utama konsumen Indonesia!

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau