Advertorial

Usai PPKM Dilonggarkan, Destinasi Wisata Kuliner di Bantul ini Siap Sambut Wisatawan

Kompas.com - 25/07/2021, 12:10 WIB

KOMPAS.com – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan terbaru PPKM berdasarkan level 1-4 yang dilakukan pemerintah mengharuskan semua destinasi wisata menutup operasionalnya.

Alhasil, masyarakat yang punya keinginan tinggi untuk berwisata harus mampu menahan diri untuk tetap di rumah selama pembatasan berlangsung.

Masyarakat baru bisa berkunjung ke destinasi favoritnya, jika PPKM sudah selesai atau pun dilonggarkan.


Nah, jika kuliner menjadi salah satu yang dirindukan PPKM, Anda bisa mengunjungi Yogyakarta.

Di provinsi tersebut, Anda bisa datang ke Pasar Kebon Empring di Piyungan Bantul. Di lokasi ini, beragam sajian kuliner siap memanjakan lidah.


Berada di kampung Bintaran Wetan Desa Srimulyo, Pasar Kebon Empring adalah destinasi wisata yang menyediakan sajian kuliner dengan suasana yang asri.

Saat memasuki obyek ini, deretan lapak akan langsung terlihat. Wisatawan hanya perlu berkeliling untuk memilih kuliner yang disajikan para pedagang.

Sebanyak 30 lapak dengan sajian kuliner yang berbeda-beda bisa membuat Anda bingung menentukan pilihan hidangan yan akan disantap terlebih dahulu. Mulai dari makanan ringan sebagai teman ngobrol, hingga makanan berat yang akan membuat perut kenyang.

Pengelola pun melakukan penataan untuk memudahkan kategori dan jenis kulinernya. Makanan ringan dan camilan, terdapat pada deretan lapak lebih awal. Sementara itu, makanan berat ada di bagian ujung.

Pohon bambu membuat suasana lebih asri. Dok. Pemkab Bantul Pohon bambu membuat suasana lebih asri.

Kuliner yang ada di antaranya sate klathak, sate sere, sate padang, tengkleng, sambal welut, sego wader, sego wiwit, lotek, hingga gado-gado. Pelepas dahaganya pun tersedia dari wedang seruni rempah, es dawet, hingga wedang ronde.

Menikmati kuliner di Pasar Kebon Empring terasa begitu nyaman. Pasalnya, setelah memesan kuliner, wisatawan bebas memilih tempat untuk menikmati sajian.

Pengunjung bisa memilih duduk di gubuk-gubuk bambu, lesehan, atau kursi yang berada di bawah rindang pepohonan. Semilir angin dan suara gemericik air yang berada di depan Pasar Kebon Empring menambah suasana asri.

Sebagai sebuah aset wisata, pengelola Pasar Kebon Empring menyajikan hiburan untuk menemani para wisatawan. Setiap hari, ada gelaran orkes musik, pengunjung bisa turut serta menyumbangkan suaranya.

Ada pula tempat bermain anak-anak dengan fasilitas mainan tradisional yang disediakan secara gratis, seperti egrang, engklek kaki seribu, gangsing, dan seruling bambu.

Penerapan protokol kesehatan

Pengelola Pasar Kebon Empring Titik Ai-Luh mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan hal yang paling diutamakan.

Untuk itu, di depan pintu masuk, lanjutnya, disediakan sarana cuci tangan dan pengukuran suhu tubuh.

"Di dalam lokasi juga tersedia 12 tempat cuci tangan. Semua wajib pakai masker, baik pengunjung maupun pedagangnya. Kecuali sedang makan dan minum," ujat Titik dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (25/7/2021).


Bagi Anda yang ingin menikmatinya, Pasar Kebon Empring buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00.

Beragamnya pilihan kuliner di Pasar Kebon Empring. Dok. Pemkab Bantul Beragamnya pilihan kuliner di Pasar Kebon Empring.

Upaya membuka destinasi wisata pasca-PPKM dilonggarkan mendapat dukungan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul. Selama tidak ada larangan dari pemerintah baik tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten, pengelola wisata dipersilakan beroperasional kembali

"Karena ini masih pandemi, tentu yang terpenting adalah taat protokol kesehatan dengan menerapkan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas),” kata Titik.

Pasar Kebon Empring Bintaran Piyungan berjarak sekitar 13 km dari pusat Kota Yogyakarta ke arah timur dengan rute Jalan Wonosari. Selepas jembatan Sungai Opak sekitar 500 meter terdapat papan petunjuk di sisi kanan pada sebuah pertigaan.

Arahkan saja kendaraan ke kanan (arah selatan) dan akan tiba setelah menempuh sekitar 1 km dari jalan utama. Perjalanan ke lokasi sekitar 30 menit perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo menyarankan wisatawan yang ingin berkunjung ke Bantul untuk mengunduh aplikasi Jelajah Bantul di Playstore.

“Ada juga aplikasi QUAT sebagai sarana pembayaran nontunai untuk meminimalisir kontak," kata Kwintarto.

Selain itu, untuk reservasi kedatangan, wisatawan bisa mengunduh aplikasi Visitingjogja. Aplikasi ini akan memudahkan wisatawan maupun pengelola destinasi wisata tujuan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com