Advertorial

5 Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua dalam Mempersiapkan Masa Depan Anak

Kompas.com - 28/07/2021, 18:11 WIB

KOMPAS.com – Banyak orang beranggapan bahwa masa depan karier seseorang dimulai saat ia menyelesaikan pendidikan sarjana. Padahal, hal tersebut akan lebih baik jika dipersiapkan sejak dini. Dengan begitu, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang siap secara profesional.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan orangtua dalam mempersiapkan masa depan anak. Simak ulasannya berikut.

  1. Memilih sekolah terbaik bagi anak

Sekolah terbaik tidak berarti harus berbiaya mahal. Orangtua dapat memasukkan anak ke sekolah yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Hal terpenting adalah jangan memberikan tekanan terlalu besar pada anak saat menjalani masa sekolah. Sebaliknya, berikan mereka apresiasi atas pencapaian yang diraih, baik kecil maupun besar.

  1. Mencarikan kegiatan ekstrakurikuler

Selain mata pelajaran pokok, anak juga perlu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Pasalnya, kemampuan anak dalam bersosialisasi dapat lebih terasah lewat kegiatan tersebut.

Sebagai orangtua, Anda dapat berperan dalam membantu dan mengarahkan anak untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakatnya.

  1. Mengajarkan cara bersosialisasi dengan baik

Tak hanya unggul secara akademis, anak juga harus cakap dalam bersosialisasi. Karena itu, orangtua berkewajiban mengajarkan mereka cara berperilaku dan bertutur yang benar serta sopan kepada orang lain.

Selain itu, berikan juga pengertian kepada anak terkait hal yang menjadi do and don’ts dalam berkomunikasi dengan orang lain. Utamanya, saat anak berhadapan dengan orang yang lebih tua dari mereka.

  1. Memberikan kursus yang sesuai dengan minat anak

Anak-anak memiliki rasa penasaran yang sangat besar untuk mencoba berbagai hal. Agar tidak salah langkah, orangtua bisa mengikutsertakan mereka ke dalam kegiatan kursus.

Namun, sebelum itu, ada baiknya orangtua berdiskusi terlebih dahulu mengenai minatnya pada anak. Cari tahu juga apakah mereka memang ingin mengembangkan minat tersebut atau sekadar ingin mencoba hal baru.

  1. Mengajarkan anak bahasa Mandarin

Untuk meningkatkan kreativitas dan rasa percaya diri anak dalam berkomunikasi, orangtua dapat mengajarkan bahasa asing padanya. Adapun salah satu bahasa asing yang bisa dipilih orangtua untuk diajarkan adalah bahasa Mandarin.

Sebagai informasi, bahasa Mandarin merupakan salah satu dari enam bahasa resmi yang digunakan dalam konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Selain itu, berdasarkan data Ethnologue 2019, bahasa Mandarin merupakan bahasa paling populer di dunia. Ini mengingat China menjadi salah satu negara dengan perekonomian terkuat di dunia, serta kaya akan sejarah dan budaya. Tak heran, banyak orang ingin mempelajari bahasa tersebut.

Nah, tak ada salahnya Anda mengajarkan bahasa Mandarin kepada anak. Adapun tempat kursus belajar Mandarin bagi anak-anak yang bisa menjadi pertimbangan, yaitu LingoAce.

Di LingoAce, anak bisa belajar bahasa Mandarin secara online melalui platform yang sudah dikembangkan khusus dan bersertifikasi kidSAFE sehingga anak terhindar dari potensi bahaya cybercrime.

Meski dilakukan secara daring, kegiatan belajar di LingoAce tetap menyenangkan dan interaktif. Selain berpengalaman dalam mengajar, para pengajar di lembaga kursus ini merupakan penutur asli bahasa Mandarin yang lulus ujian kemampuan Putonghua.

Terkait materi pembelajaran, LingoAce menggunakan dua kurikulum yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhan, yaitu kurikulum internasional dan kurikulum Singapura.

Bagi anak yang belum bisa atau belum pernah belajar bahasa Mandarin, orangtua bisa memilih kurikulum internasional agar mereka dapat diajarkan dari dasar.

Saat ini, LingoAce membuka kesempatan kelas free trial. Bagi yang tertarik, Anda bisa mendaftarkan anak sekarang di sini!

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau