Advertorial

Bukan Aksi Korporasi Biasa, Holding Ultra Mikro Punya Tujuan Mulia

Kompas.com - 29/07/2021, 14:00 WIB

KOMPAS.com – Pembentukan holding ultra mikro (UMi) yang mengintegrasikan ekosistem usaha milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dinilai bukan sekadar aksi korporasi biasa.

Pasalnya, holding tersebut diproyeksikan akan memberi banyak manfaat. Tidak hanya menjadi sumber pertumbuhan baru bagi masing-masing entitas, hasil kolaborasi ketiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga akan memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, aspirasi perseroan untuk mengembangkan segmen usaha ultra mikro melalui holding sejalan dengan rencana pemerintah.

Rencana tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran BUMN sebagai agen pencipta nilai dan pembangunan guna mendukung pertumbuhan perekonomian nasional, khususnya pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Pembentukan holding UMi tidak hanya dapat memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi BRI, Pegadaian, PNM, tetapi juga bagi para pelaku usaha yang termasuk dalam segmen ini,” kata Sunarso dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (29/7/2021).

Holding tersebut, jelasnya, menyediakan layanan keuangan kepada pengusaha ultra mikro secara lebih terintegrasi dalam satu ekosistem.

“Artinya, layanannya dapat end-to-end. Pertumbuhan atau peningkatan kapabilitas nasabah ultra mikro pun dapat lebih dimonitor dengan baik sehingga (kami) dapat melayani dengan lebih efektif dan efisien,” papar Sunarso.

Sebagai informasi, holding UMi dibentuk melalui mekanisme Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Mekanisme ini telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BRI pada Kamis (22/7/2021).

 Holding UMi diakui memberikan manfaat bagi pelaku UMKM, seperti menurunkan suku bunga pinjaman sekaligus memperbaiki rantai pasok pelaku usaha mikro nasional.Dok. BRI Holding UMi diakui memberikan manfaat bagi pelaku UMKM, seperti menurunkan suku bunga pinjaman sekaligus memperbaiki rantai pasok pelaku usaha mikro nasional.

Turunkan praktik rentenir

Sejumlah manfaat holding UMi bagi pelaku UMKM juga diakui oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi).

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Perwakilan Pusat Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan bahwa pihaknya mendukung sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam pembentukan holding tersebut.

Ia menilai, langkah strategis itu dapat menurunkan suku bunga pinjaman sekaligus memperbaiki rantai pasok pelaku usaha mikro nasional.

“Pada dasarnya, kami selalu mendukung upaya pemerintah. Sepanjang hal ini berimbas baik pada kinerja pelaku mikro dan bukan malah membuat mencekik lagi,” kata Reynaldi.

Saat ini, pelaku usaha mikro tengah berada pada kondisi yang sulit. Pasalnya, mereka menghadapi tunggakan pinjaman akibat penurunan omzet harian hingga 60 persen selama masa pandemi Covid-19.

Oleh sebab itu, ia berharap holding tersebut mampu membantu pelaku usaha mikro untuk bertahan dan bangkit di masa pandemi.

“Kami juga berharap, kehadiran holding UMi bisa menurunkan bunga kredit agar pembiayaan tak banyak menggerus laba (yang dihasilkan) dari pelaku mikro,” ujar Reynaldi.

Ia menilai, kehadiran holding tersebut ke depannya dapat membuat pembiayaan lebih cepat sehingga dapat menghapus peluang praktik rentenir, mulai dari rantai pasok awal hingga akhir.

“Rantai pasok tersebut memang perlu diperbaiki dari sistem ijon. Karena hal inilah yang membuat harga barang-barang mahal mulai dari rantai pasok awalnya, seperti petani,” papar Reynaldi.

Pada kesempatan yang sama, pengamat BUMN dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Toto Pranoto menilai, holding UMi memiliki kesempatan untuk melakukan ekspansi bisnis pembiayaan dan pemberdayaan. 

Hal tersebut dilakukan dengan teknik cross selling sekaligus co-location yang membuat jangkauan bisnis holding semakin lebih luas.

Holding pun semakin efektif lantaran masing-masing anggota tetap mempertahankan keunikan bisnisnya sehingga dapat menyediakan solusi keuangan lebih lengkap,” kata Toto.

Ia menjelaskan, peningkatan manfaat juga akan dirasakan oleh pelaku usaha ultra mikro sebagai nasabah. Pasalnya, perbaikan struktur dana akan membuat bunga pembiayaan menjadi rendah.

“Solusi keuangan juga menjadi lebih lengkap dan mengakomodasi pelaku usaha untuk cepat naik kelas,” ujar Toto.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com