KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Terlebih, saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diberlakukan. Banyak usaha mengalami penurunan omzet.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sebanyak 63,9 persen dari 64,2 juta UMKM di Indonesia mengalami penurunan omzet lebih dari 30 persen pada 2020.
Sementara, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan bahwa penerapan PPKM akan membuat pelaku UMKM semakin tertekan.
“Dengan perpanjangan PPKM Darurat, penurunan omzet UMKM akan bisa sampai 70 hingga 80 persen,” ujar Ikhsan seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (21/7/2021).
Bertahan lewat pemasaran digital
Agar bisa bertahan di masa pandemi, pelaku usaha harus mulai bertransformasi ke ranah digital. Platform e-commerce dan media sosial dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha.
Langkah tersebut perlu dilakukan mengingat kebiasaan belanja masyarakat kini lebih banyak dilakukan lewat daring. Lagi pula, pemasaran digital terbilang lebih efektif dan hemat biaya.
Pada platform e-commerce, misalnya, penjual bisa memanfaatkan banyak tools untuk mempromosikan produk dengan mudah. Termasuk, pembuatan toko online, dekorasi, subsidi ongkos kirim, biaya admin kecil, dan affiliate marketing (pemasaran afiliasi).
Pada program affiliate marketing, pihak e-commerce umumnya bekerja sama dengan banyak influencer yang memiliki saluran promosi, seperti blog, YouTube, Instagram, dan TikTok. Mereka akan membantu mempromosikan berbagai produk UMKM melalui tautan khusus afiliasi.
Jika ada pengikut influencer membeli produk dari tautan yang ditentukan, influencer tersebut akan mendapatkan komisi.
Affiliate marketing sebenarnya bukan hal baru. Pasalnya, banyak perusahaan sudah menyediakan program afiliasi yang menghubungkan e-commerce dan brand dengan online publisher serta influencer dengan mudah. Contohnya, Involve Asia.
Perusahaan tersebut sudah terhubung dengan 400 situs marketplace dan brand populer yang memudahkan brand mempromosikan produk lewat e-commerce affiliate.
Meski begitu, pelaku UMKM tetap harus berinovasi pada produk agar terlihat menarik di mata konsumen dan influencer.
Tak hanya menguntungkan bagi pelaku usaha, program pemasaran afiliasi yang digagas Involve Asia juga memberikan manfaat bagi influencer yang bergabung. Kesempatan untuk bergabung pun terbuka luas selama influencer memiliki audiens atau follower base lumayan besar.
Adapun manfaat yang akan diterima influencer adalah pendapatan tambahan sekitar 500-2.500 dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 7 juta hingga 35 juta per bulan dalam hitungan kurs Rp 14.473.
Bagi Anda yang tertarik menggunakan layanan afiliasi pemasaran dari Involve Asia, silakan kunjungi tautan ini.