Advertorial

Dukung Pemerintah Capai Herd Immunity, PT Glomeda Gelar Program Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 02/08/2021, 17:35 WIB

KOMPAS.com - Angka kasus Covid-19 yang melonjak di Tanah Air mendorong pemerintah untuk menggenjot program vaksinasi. Hal ini dilakukan untuk menekan laju infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona.

Untuk diketahui, hingga Jumat, (31/7/2021), terjadi penambahan 41.168 kasus Covid-19. Artinya, sejak Maret 2020, total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 3.372.374 orang.

Merespons situasi tersebut, PT Global Medik Persada (Glomeda) menyelenggarakan kegiatan vaksinasi gratis serta mendirikan sentra vaksinasi. Ini merupakan sebagai salah satu bentuk dukungan perusahaan kepada pemerintah dalam mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

Program vaksinasi tersebut digelar di Puri Mansion, Jakarta Barat (Jakbar) pada 26-31 Juli 2021. Tercatat, lebih dari 2.000 peserta berpartisipasi dalam vaksinasi ini.

Direktur Utama PT Glomeda Dr Daniel Soeprianto, MPd mengatakan, selain mengimbau masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes), program vaksinasi yang digalakkan merupakan kunci penting untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19.

"Vaksinasi adalah salah satu upaya pemerintah yang harus terus didukung. Sebab itu, kami mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam program vaksinasi ini dan mendorong sektor swasta berkolaborasi dengan pemerintah mengadakan sentra vaksinasi," ujar Daniel dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/7/2021).

-Dok. Glomeda -

Sebagai informasi, Glomeda adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi alat kesehatan (alkes) yang didirikan pada 2012.

Glomeda mempunyai program corporate social responsibility (CSR) bernama CSR-Glomeda yang biasa disebut Glomeda Peduli.

Untuk menyukseskan program tersebut, Glomeda bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Gereja Bethel Indonesia (GBI) TCC, PT Multi Medika Raya, SCAU, dan PSI.

"Lewat program vaksinasi, (diharapkan) pandemi Covid-19 dapat terkendali sehingga situasi di Indonesia kembali pulih," imbuhnya.

Daniel menjelaskan, program vaksinasi juga sebagai langkah preventif atau pencegahan. Semakin banyak masyarakat yang mendapat vaksin, angka kasus Covid-19 di Indonesia dapat direduksi.

"Kami berharap, pelaku usaha di sektor swasta dapat menduplikasi program ini sehingga semakin banyak sentra-sentra vaksin di Indonesia. Dengan begitu, pandemi Covid-19 segera teratasi," terang Daniel.

Sebagai tindak lanjut program vaksinasi kali ini, imbuh Daniel, pihaknya berkomitmen akan membuka sentra vaksin kedua.

Daniel mengatakan, vaksinasi kedua akan digelar 28 hari sejak vaksinasi pertama diadakan.

“Jika antusiasme masyarakat tinggi, tidak menutup kemungkinan PT Glomeda akan menyelenggarakan program serupa di masa mendatang,” tambahnya.

Persiapan vaksinasi

Sementara itu, koordinator tenaga kesehatan program vaksinasi tersebut, dr Sumajadi Lim, menjelaskan sejumlah syarat bagi peserta vaksin.

Dokter Sumajadi mengatakan, peserta yang diperbolehkan melakukan vaksin adalah individu yang memiliki kondisi tubuh sehat, tidak sedang demam, batuk, pilek, dan istirahat cukup.

“Masyarakat yang tidak dapat melakukan vaksin adalah orang yang memiliki penyakit komorbid yang tidak terkontrol. Misalnya, hipertensi, diabetes, autoimun, tiroid, dan kanker,” terang dr Sumajadi.

-Dok. Glomeda -

Dokter Sumajadi mengatakan, kriteria tersebut harus dipenuhi oleh peserta vaksin. Pasalnya, semakin baik kondisi tubuh seseorang, maka respons tubuh terhadap pembentukan antibodi semakin tinggi.

Sebaliknya, bila kondisi tubuh dalam kondisi kurang baik dan disertai penyakit komorbid, tidak akan menghasilkan respons antibodi yang baik pula.

“Sebab itu, kami mengimbau peserta agar mempersiapkan diri sebelum melakukan vaksinasi, yaitu dengan istirahat dan tidur cukup, mengonsumsi makanan bergizi, serta menjaga pikiran agar tidak stres,” jelasnya.

Terkait efek vaksin, dr Sumajadi menjelaskan, potensi mengalami efek samping tergantung pada ketahanan antibodi setiap individu.

Untuk itu, dr Sumajadi menganjurkan masyarakat untuk memastikan diri dalam kondisi baik dan tidak sedang terpapar Covid-19.

“Banyak ditemui di lapangan, setelah vaksin, mereka justru terpapar Covid-19. Kemungkinan, fisiknya saat itu dalam keadaan lemah atau justru sudah terpapar Covid-19. Karena itu, sebelum divaksin, minimal melakukan tes antigen dan dinyatakan bebas Covid-19,” terang dr Sumajadi.

Dokter Sumajadi menambahkan, bila seandainya ada orang yang terpapar setelah mendapat vaksin, mereka dapat melakukan vaksinasi dosis kedua setelah tiga bulan dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Program vaksinasi yang digelar Glomeda pun mendapat antusiasme dari masyarakat. Salah satunya adalah peserta dari Jakarta, Kezia.

“Program vaksinasi yang digagas PT Glomeda baik sekali. Vaksinasi ini gratis dan terbuka untuk umum. Jadi, Indonesia bisa segera terbebas dari pandemi Covid-19. Semoga program ini ke depannya semakin lancar dan banyak masyarakat yang mau divaksin,” tutur Kezia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau