Advertorial

Bagikan Ribuan Bibit Pohon, PGE Dukung Pemulihan Lahan Kritis di Tasikmalaya

Kompas.com - 04/08/2021, 22:25 WIB

KOMPAS.com – Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kraha fokus pada upaya pemulihan lahan kritis di Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar).

Untuk itu, pihak PGE menyerahkan ribuan bibit pohon yang secara simbolis diberikan pada kepada Kepala Dinas Kehutanan, Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup Dinas Liingkungan Hidup, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Provinsi Jabar.

Pihak PGE berharap, kegiatan ini dapat sekaligus membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat di wilayah itu terhadap lingkungan.

Untuk diketahui, Desa Kadipaten merupakan hulu Sungai Cikidang dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy.

Bibit yang dibagikan antara lain 6.000 bibit pohon ganitri, 1.000 bibit alpukat jenis aligator, 12 kilogram (kg) bibit bunga matahari.

Selanjutnya, bibit tersebut diserahkan kepada Kelompok Tani Hutan Subur Makmur dan Kelompok Tani Hutan Wargi Saluyu sebagai perwakilan masyarakat setempat. Selain bibit, PGE juga menyerahkan 20 ton pupuk kandang.

Area Manager PGE Karaha Andi Joko Nugroho mengatakan, penyerahan bibit dan pupuk kandang tersebut merupakan bentuk sinergi sekaligus dukungan bagi dalam pemulihan lahan kritis.

“Kami berharap, kegiatan ini mampu memulihkan kondisi sumber daya lahan agar menjadi lebih produktif dan kelestarian lingkungan dan ekosistem di sepanjang DAS tetap terjaga,” ujar Andi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (4/8/2021).

Andi berharap, di masa depan, hal itu dapat berdampak pada Dengan begitu, lanjut Andi, kesejahteraan masyarakat ikut meningkat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam pelaksanan pelestarian lahan kritis, PGE bekerja sama dengan instansi terkait dan komunitas Purwamekar. Disebut oleh Andi, pemulihan lahan kritis di Desa Kadipaten dilakukan melalui penerapan konsep agroforestry.

Andi menjelaskan, lahan usaha tani desa yang dikelola warga akan dioptimalisasi melalui kombinasi tanaman alpukat dengan tanaman bunga matahari.

“Program tersebut bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, menciptakan multiplier effect melalui peluang-peluang usaha turunan agrowisata dan beralihnya perilaku masyarakat dalam hal pertanian berwawasan lingkungan atau usaha tani konservasi,” terangnya.

Sebagai informasi, PGE adalah perusahaan yang bergerak di bidang pemanfaatan energi panas bumi yang merupakan bagian dari Subholding Power and New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero).

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Karaha Unit I milik PGE dengan kapasitas 30 MW telah beroperasi secara komersial pada 6 April 2018.

Hingga kini, PGE konsisten mengembangkan potensi masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah operasional.

Hal itu sejalan dengan penugasan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Peraturan Menteri BUMN PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dan Program Bina Lingkungan dan diperbarui melalui Peraturan Menteri BUMN PER-5/MBU/04/2021 tentang Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN.

Adapun perencanaan strategis program community development dilakukan melalui lima program yang menjadi pilar, yaitu Petamina Cerdas, Pertamina Sehat, Pertamina Hijau, dan Pertamina Berdikari, dan Pertamina Membangun.

Khusus untuk program Pertamina Berdikari dan Pertamina Hijau, PGE Karaha meluncurkan Program BuMaLa.

Program tersebut merupakan kelanjutan dari grand desain program corporate social responsibility (CSR) PGE Area Karaha, Program Jalipesah (Penghijauan Lingkungan dan Pengelolaan Sampah) yang sudah diterapkan sebelumnya.

Diluncurkan pada Agustus 2020, BuMaLa diikuti sekitar 300 peserta yang terbagi dalam 30 kelompok. Mereka merupakan warga desa sekitar PGE Area Karaha.

Saat ini, kolam azola dan kandang lalat jenis black soldier fly (BSF) atau belatung maggot banyak ditemui di pekarangan warga dan menjadi pakan alternatif bagi ternak warga.

Program BuMaLa yang digagas PGE merupakan solusi untuk menyelesaikan permasalahan sampah rumah tangga.

Tak hanya itu, sepanjang 2020, PGE Area Karaha juga menitikberatkan implementas CSR pada program-program pemberdayaan masyarakat.

Program tersebut diharapkan mampu mewujudkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sekaligus penguatan ekonomi usaha mikro kecil menengah (UMKM) bagi masyarakat di ring 1 PGE Area Karaha dengan mengoptimalisasi potensi sumber daya lokal.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com