Advertorial

Menteri BUMN dan Dirut BRI Berkomitmen Dukung UMKM Naik Kelas

Kompas.com - 05/08/2021, 14:13 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk memberdayakan pelaku usaha di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pasalnya, 99 persen struktur ekonomi Indonesia berasal dari UMKM.

Tak hanya itu, sektor UMKM juga memberikan kontribusi besar pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia, yakni sekitar 60 persen.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso saat mendampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam kunjungan kerja di Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Kunjungan kerja ini dilakukan selama dua hari, pada Selasa (3/8/2021) hingga Rabu (4/8/2021).

Sunarso mengatakan, saat pelaku UMKM semakin kuat, ketahanan ekonomi nasional juga akan semakin kuat. Oleh karena itu, pihaknya terus memberikan edukasi untuk pelaku UMKM.

“Hal pertama yang perlu diedukasi adalah spirit entrepreneurship. Dengan spirit entrepreneurship yang sekuat baja, pelaku usaha dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya,” kata Sunarso dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (5/8/2021).

Kedua, lanjut Sunarso, pelaku UMKM perlu mendapatkan edukasi mengenai kemampuan mengelola administrasi dan manajerial. Menurutnya, bila administrasi dan manajerial usaha dikelola dengan baik, pelaku UMKM akan mendapatkan kemudahan dari bank untuk mendapatkan jasa layanan keuangan.

Adapun faktor ketiga yang harus diedukasi adalah aksesibilitas. Poin ini terkait dengan kemampuan pelaku UMKM mengakses informasi, teknologi dan pasar, termasuk memperoleh permodalan. Prinsip good corporate governance (GCG) juga harus diajarkan kepada pelaku UMKM

“Terakhir, sustainability menjadi poin yang penting karena pelaku UMKM harus memikirkan perjalanan usahanya ke depan. Bagaimana caranya supaya usaha ultra mikro dapat naik kelas ke mikro, kecil, dan bahkan menengah sesuai waktu yang direncanakan,” ujar Sunarso.

Sebagai informasi, dalam agenda kunjungan kerja ke OKU, Erick dan Sunarso mengunjungi berbagai lokasi, yakni klaster produksi tempe binaan BRI, agen BRILink Toko Nadia, penyaluran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), serta kegiatan vaksinasi di kantor cabang BRI Baturaja.

Manfaat edukasi yang diberikan BRI dirasakan oleh klaster produksi tempe binaan BRI yang berada di Kebun Jeruk, Kelurahan Saung Naga, Kecamatan Baturaja Barat.

Sunarso mencontohkan, setelah proses edukasi BRI, pihaknya bisa memberikan jasa layanan simpanan dan pinjaman kepada produsen tempe yang menjadi nasabah.

Kerja sama tersebut mampu menciptakan 72 orang pelaku usaha dengan potensi akuisisi BRI melalui simpanan dan pinjaman, agen BRILink, Qris, hingga Agen Mitra Ultra Mikro (UMi).

“Kami berharap, sentra produksi tempe berkapasitas produksi hingga 2 ton per hari dan beromzet Rp 40 juta hingga Rp 57 juta setiap hari itu bisa terus berkembang,” kata Sunarso.

Selain itu, BRI turut mendorong pemberdayaan ekonomi serta proses inklusi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya melalui program agen BRILink.

Sunarso menyambangi Agen BRILink Toko Nadia yang dimiliki Nizar (49), warga jalan Garuda, Desa Air Paoh, Baturaja, OKU. Agen BRILink ini masuk dalam kategori Agen Jawara.

Direktur Utama BRI dan Menteri BUMN saat mengunjungi agen BRILink Toko Nadia yang dimiliki Nizar.DOK. BRI Direktur Utama BRI dan Menteri BUMN saat mengunjungi agen BRILink Toko Nadia yang dimiliki Nizar.

Menurut Sunarso, Nizar mampu membantu inklusi keuangan warga dengan transaksi mencapai 779 kali per bulan. Nilai transaksinya pun tergolong besar, yakni Rp 1,15 miliar per bulan.

Terkait peran agen BRILink di zaman digitalisasi, Sunarso mengatakan bahwa pelaku usaha di segmen UMKM tidak hanya harus didukung dengan kekuatan modal. Produk jasa layanan keuangan yang menunjang aktivitas masyarakat juga diperlukan.

Oleh karena itu, BRILink hadir untuk menjembatani masyarakat luas, khususnya untuk mendukung pelaku usaha melakukan transaksi keuangan di daerah yang jauh dari kantor bank.

“Pada era digital, pihak yang fokus dapat memiliki competitiveness yang baik. Karenanya, kami akan fokus ke klaster-klaster untuk membentuk ekosistem perekonomian yang baik,” ujar Sunarso.

Tak hanya itu, BRI juga semakin agresif mempercepat penyaluran dana BPUM supaya dapat segera diterima penerima manfaat. Erick Thohir yang didampingi Sunarso turut mengunjungi kantor cabang BRI Baturaja di Jalan Baturaja Lama yang menjadi salah satu unit kerja penyalur BPUM di Kabupaten OKU.

Sebagai penutup kunjungan kerja, Erick Thohir dan Sunarso menyaksikan kegiatan vaksinasi dan penyaluran BPUM di lokasi tersebut. Hal ini merupakan wujud komitmen perseroan yang secara konsisten menghadirkan social value melalui peran sosial bagi masyarakat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau