Advertorial

Hasilkan Generasi BEST, BPK PENABUR Jakarta Fokus pada Pendidikan Karakter untuk Hadapi Era Disrupsi

Kompas.com - 19/08/2021, 22:40 WIB

KOMPAS.com – Sekolah merupakan tempat untuk berproses dan menggali potensi di dalam diri. Selain berfungsi untuk menempa kemampuan akademis dan kognitif, sekolah harus pula memberikan tempat bagi pelajar untuk mengembangkan kemampuan nonakademis.

Secara garis besar, sistem pembelajaran dan pendidikan yang holistik di sekolah menjadi kunci untuk membentuk generasi adaptif dan berkarakter di era disrupsi.

Hal itulah yang menjadi fokus utama BPK PENABUR Jakarta sebagai salah satu sekolah swasta Kristen di Indonesia. Ketua BPK PENABUR Jakarta Antono Yuwono mengatakan, di era disrupsi seperti sekarang, generasi muda harus dibekali pendidikan karakter yang kuat.

Sebab, era disrupsi membawa banyak perubahan yang kerap dihadapi dengan situasi VUCA yang merupakan akronim dari volatility (volatilitas), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kompleksitas), dan ambiguity (ambiguitas). Untuk menghadapi tantangan tersebut, generasi muda perlu dibekali pendidikan holistik.

“BPK PENABUR Jakarta mempersiapkan Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kristiani (PKBN2K). Artinya, kami mempunyai satu program intrinsik di dalam kurikulum untuk memperkuat fondasi peserta didik. Kami memberikan pengajaran dengan berbagai macam cara agar mereka tidak sekadar tangguh, tapi juga punya jiwa melayani, adaptif, dan menjadi lifelong learner,” ujar Antono dalam sesi wawancara kepada Kompas.com secara virtual, Senin (16/8/2021).

Lewat PKBN2K, lanjutnya, BPK PENABUR Jakarta berharap dapat menghasilkan lulusan dengan profil BEST.

BEST sendiri merupakan akronim dari be tough (semangat pantang menyerah dan kreatif dalam menghadapi tantangan), excel worldwide (memiliki wawasan global, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu beradaptasi dengan perubahan zaman), share with society (memiliki kepedulian terhadap sesama, rendah hati, dan jujur), serta trust in god (mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan).

Lulusan berprestasi

Antono mengatakan, selama berdiri sejak 71 tahun lalu, BPK PENABUR Jakarta yang menjadi bagian dari BPK PENABUR telah menghasilkan banyak lulusan BEST dan berprestasi di bidangnya masing-masing.

Di bidang bioteknologi, misalnya, ada nama Carina Joe sebagai lulusan BPK PENABUR Jakarta yang menjadi salah satu pemilik hak paten vaksin AstraZeneca.

“Carina merupakan alumnus SMAK 1 PENABUR, yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta. Sebagai orang yang ikut terlibat dan memegang salah satu hak paten vaksin AstraZeneca, dia mampu menyelamatkan ratusan juta bahkan miliaran orang. Ini yang kami sebut prestasi worldwide,” kata Antono.

Carina sendiri menceritakan bahwa ketertarikannya di bidang bioteknologi berawal saat ia mengikuti pelajaran biologi.

“Waktu itu, Ibu Lili (guru biologi) memberikan pelajaran bioteknologi dengan mengubah warna ikan dari monochrome menjadi berwarna-warni. Itu awal mula ketertarikan saya di bidang bioteknologi,” kata Carina.

Carina pun memiliki pesan untuk generasi muda agar tidak menyerah dalam menggapai cita-cita.

“Bagi adik-adik yang punya mimpi, kalau ada usaha pasti ada jalan. Bagian kita hanyalah membekali diri dengan skill untuk meraih mimpi. Jadi, jika (nanti) ada kesempatannya, kita sudah siap dengan ilmu yang kita punya,” pesan Carina.

Tantangan belajar di masa pandemi

Saat ini, dunia memang masih berkutat dengan pandemi Covid-19. Pendidikan menjadi salah satu sektor yang cukup terdampak. Pembelajaran di kelas secara tatap muka pun urung dilaksanakan.

“Di awal pandemi, kami tergopoh-gopoh menanganinya. Namun, dengan cepat kami beradaptasi. Jadi, sebetulnya waktu pemerintah mencanangkan program tatap muka sebagian (hybrid learning) pada Juli 2021, kami sudah persiapkan interactive flat panel (IFP) di 1.000 kelas,” jelas Antono.

Selain IFP, BPK PENABUR Jakarta juga melengkapi para guru dengan proyektor dan layar di bagian belakang kelas untuk memperlihatkan tayangan peserta didik yang sedang belajar dari rumah sehingga guru juga bisa melihat seluruh peserta didik secara sekaligus.

Tak hanya IFP, proyektor, dan layar saja, BPK PENABUR Jakarta juga menyiapkan alat pendukung lainnya, seperti kamera 360 derajat untuk menangkap kondisi belajar di kelas, dan speaker beserta mikrofon untuk menangkap suara siswa di kelas.

Kemudian, mikrofon wireless untuk guru mengajar agar suara terdengar jelas bagi siswa onsite dan online, serta visualizer untuk menunjukkan aktivitas demonstrasi materi pembelajaran agar dapat terlihat jelas oleh siswa online.

“Setelah kami persiapkan, tiba-tiba Covid-19 varian Delta semakin parah. Namun, hal itu tidak menyurutkan (semangat) kami. Ke depan, kami akan mempersiapkan program transformasi digital untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dengan metode blended learning,” ujarnya.

Upaya-upaya tersebut, tambah Antono, tidak akan berjalan tanpa adanya peran guru BPK PENABUR Jakarta yang berdedikasi tinggi.

“Kami memuji guru-guru yang cukup piawai memberikan pembelajaran secara online. Kami juga terus memberikan pelatihan kepada guru. Mereka harus tahu kekurangan masing-masing agar bisa disempurnakan,” ujar Antono.

Penerimaan Siswa Baru (PSB) BPK PENABUR Jakarta Tahun Pelajaran (TP) 2022-2023

Dengan berbagai keunggulan yang telah disebutkan, BPK PENABUR Jakarta pun menjadi tempat ideal bagi peserta didik menempuh pendidikan untuk menghadapi era disrupsi.

Sebagai informasi, BPK PENABUR Jakarta akan membuka PSB secara online, Sabtu (21/8/2021). Ketua PSB BPK PENABUR Jakarta TP 2022-2023 Yosafat Adrian Wiguna mengatakan, pihaknya menghadirkan berbagai program untuk menyambut siswa baru.

“Ada persiapan pre-launching dengan Instagram Live. Kami mengundang 21 alumni untuk mereka dapat berbagi pengalaman selama bersekolah di BPK PENABUR Jakarta dan berbagi kiat-kiat keberhasilan mereka dalam bidang-bidang profesi yang ditekuni saat ini. Program tersebut bermanfaat bagi calon siswa dan orangtua untuk memberikan gambaran terhadap BPK PENABUR Jakarta,” kata Yosafat dalam sesi wawancara yang sama.

Selain itu, ada pula lomba konten video dan caption inspiratif dengan tajuk “PENABUR Sebagus Itu”. Pada kompetisi tersebut, peserta dapat menceritakan pengalaman mereka bersekolah di BPK PENABUR Jakarta.

Terdapat juga lomba bakat dan minat untuk anak usia 2-6 tahun dengan tema “Raise the Star”. Adapun tujuan dari lomba ini adalah untuk menunjukkan bahwa anak-anak mempunyai bakat yang luar biasa sejak kecil.

“Beberapa keunggulan lain yang bisa calon orangtua pertimbangkan adalah kegiatan ekstrakurikuler yang ada di BPK PENABUR Jakarta yang berskala nasional dan internasional. Bahkan, kami menghadirkan kelas coding di jenjang taman kanak-kanak (TK). Kegiatan ini untuk mengasah kemampuan literasi digital dan computational thinking anak di era teknologi,” kata Yosafat.

Untuk diketahui, saat ini BPK PENABUR Jakarta juga menawarkan program promosi bertajuk “Ama21ng 8enefit”. Lewat program ini, BPK PENABUR Jakarta akan memberikan cashback uang formulir senilai Rp 210.000 untuk 210 calon siswa, cashback uang pangkal senilai Rp 2,1 juta per orang untuk 21 calon siswa, dan diskon 21 persen uang pangkal untuk 1 calon siswa.

Perlu dipahami bahwa terdapat syarat dan ketentuan yang berlaku untuk mendapatkan penawaran program promosi tersebut. Salah satu syaratnya, orangtua siswa harus mengikuti kegiatan PSB BPK PENABUR Jakarta pada Sabtu (21/8/2021).

Informasi lebih lanjut mengenai PSB BPK PENABUR Jakarta, silakan kunjungi laman psb.bpkpenaburjakarta.or.id.

Pada laman tersebut, Anda bisa menemukan informasi terkait BPK PENABUR Jakarta, mulai dari alur pendaftaran, daftar prestasi siswa, testimoni orangtua, hingga informasi biaya.

“Hal terpenting dalam memilih sekolah bagi anak adalah bukan mencari sekolah terbaik, bukan termahal, bukan pula yang paling dekat dengan rumah. Carilah sekolah yang memberikan kepastian pendidikan karakter. Sampai kapan pun, pendidikan karakter jadi yang utama,” pesan Antono kepada para orangtua siswa.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau