Advertorial

5 Strategi untuk Menaikkan Penjualan Melalui TikTok

Kompas.com - 25/08/2021, 17:49 WIB

KOMPAS.com - Semenjak pinjaman online seperti Kredivo hanya membutuhkan kartu tanda penduduk (KTP) sebagai syarat para pelaku usaha bisa dengan mudah mendapatkan modal untuk mengembangkan bisnisnya.

Layanan tersebut cukup bersahabat lantaran hanya memiliki bunga sebesar 2,6 persen per bulan. Selain itu, fasilitas kredit tersebut juga memiliki tenor fleksibel, yakni mulai dari 30 hari hingga enam bulan.

Meski demikian, kemudahan tersebut tidak berarti bahwa Anda dapat meminjam modal begitu saja dan membuat bisnis secara asal tanpa memikirkan rencana ke depan secara matang.

Selain modal, Anda juga perlu memikirkan strategi marketing untuk mendapatkan pelanggan dengan jangkauan yang besar.

Adapun salah satu strategi marketing yang dapat dilakukan adalah membuat konten di media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok.

Untuk TikTok, platform ini sedang naik daun dan digemari kalangan milenial da generasi Z. Jumlah pengguna dari dua generasi itu terus meningkat dari waktu ke waktu.

Seperti diketahui, TikTok merupakan media sosial berbentuk video singkat, mulai dari 15 detik hingga satu menit.

Biasanya, pengguna kerap membagikan video atraktif, mulai dari berjoget, konten video lucu, hingga video review singkat.

Menilik potensinya tersebut, tidak heran banyak brand besar mulai memasang iklan di aplikasi tersebut. Iklan-iklan di TikTok juga dinilai berhasil menyita perhatian para konsumennya.

Lalu, bagaimana cara membuat video marketing menarik di TikTok? Simak ulasan berikut.

Ikuti tren dan buat konten seru

Seperti pada media sosial pada umumnya, TikTok juga memiliki tren yang sangat dinamis. Oleh karena itu, jika ingin memanfaatkan platform ini, Anda harus update dengan tren yang sedang ramai di TikTok, mulai dari pemilihan lagu, hashtag, dan filter.

Setelah itu, pastikan Anda membuat konten produk yang kreatif dan relevan dengan tren tersebut. Namun, Anda jangan membuat video yang sama persis dengan banyak orang. Anda harus tetap memiliki ciri khas tersendiri agar audiens tahu identitas atau branding produk tersebut. 

Gunakan hashtag yang sesuai

Sama seperti media sosial lainnya, TikTok juga memiliki menu Discover. Adapun setiap konten video di menu ini akan diurutkan sesuai dengan hashtag yang sedang trending.

Oleh karena itu, Anda juga memerlukan hashtag atau tanda pagar (tagar) agar bisa masuk di menu Discover. Dengan demikian, penyebaran konten bisnis Anda bisa meluas.

Jika Anda memaksimalkan penggunaan hashtag, semakin tinggi juga kemungkinan angka followers Anda bertambah. Produk Anda pun berpeluang diketahui banyak orang. Hal ini dapat meningkatkan penjualan Anda.

Kolaborasi dengan influencer

TikTok juga memiliki deretan influencer yang memiliki banyak followers. Anda dapat kerja sama dengan mereka untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Dengan bekerja sama, influencer bisa me-review produk yang diberikan atau merekomendasikan produk Anda melalui akun pribadinya.

Meski begitu, jangan asal memilih influencer. Pastikan influencer yang dipilih sesuai dengan target audiens produk Anda, baik secara profil maupun follower-nya.

Misalnya, jika Anda menjual sebuah sneakers, influencer yang dipilih harus sesuai kategori tersebut.

Giat posting video

TikTok kerap memberi penghargaan bagi seseorang yang sering membuat konten di akunnya. Semakin banyak unggahan dengan beragam topik dan hashtag, semakin luas juga persebaran konten Anda.

Oleh karena itu, Anda tak boleh setengah-setengah ketika membuat konten TikTok. Hindari mengunggah konten sehari sekali atau bahkan beberapa minggu sekali.

Anda harus membuat content plan setiap minggunya dan sesuaikan dengan intensitas unggahan yang diinginkan.

Dengan cara itu, pembuatan konten akan lebih terkontrol dan lebih mudah dieksekusi.

Pasang iklan

TikTok memiliki sistem periklanan yang formal sehingga Anda bisa memanfaatkan layanan ini untuk menjangkau audiens secara luas.

Jenis iklan yang disediakan TikTok adalah pre-roll ads atau iklan video yang muncul setelah membuka aplikasi, in-feed ads yang muncul di tengah feed akunPromoted Hashtag Challenges atau video promosi hashtag tertentu, dan Branded Effects yang menyediakan filter untuk menampilkan informasi brand tertentu.

Berbagai macam jenis iklan tersebut dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan bujet yang dimiliki.

Namun, dalam pembuatan konten iklan di TikTok, lebih baik menggunakan video ala TikTok yang atraktif, informatif, dan tak hanya menampilkan motion graphic saja.

Itulah strategi marketing dengan memanfaatkan TikTok yang bisa dimanfaatkan untuk menaikkan penjualan bisnis.

Akan tetapi, sebaiknya jangan terpaku dengan TikTok saja, ya. Pasalnya, masih banyak platform media sosial yang bisa Anda manfaatkan untuk meningkatkan angka penjualan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com